Virus Corona Mengamuk di Jakarta, Warga Diminta di Rumah Saja
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga tetap memaksimalkan prokes
15 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dari 8 ribu penambahan kasus per hari di Indonesia, 2 ribu di antaranya berasal dari Jabodetabek. Untuk itu warga diminta tidak ke luar rumah jika tidak mendesak.
Selain Kudus dan Bangkalan, Jakarta juga dianggap sedang di ambang batas kolaps. Salah satu penyebabnya adalah pasca libur sekolah dan Lebaran bulan lalu.
Agar tidak semakin menyebar virusnya, para warga DKI Jakarta diminta di rumah saja selama masa genting ini.
Lebih detail, berikut akan Popmama.com jabarkan untuk Mama.
1. Jakarta sedang memasuki fase genting
Anies menjelaskan, kini wilayah DKI Jakarta sedang memasuki fase genting penyebaran penularan Covid-19. Hal ini terlihat dari penambahan kasus Covid-19 secara signifikan setelah libur Lebaran 2021.
Lebih lanjut, Anies mengungkapkan dalam sepekan terakhir kasus aktif di Jakarta pada 6 Juni 2021 adalah 11.500. Sedangkan pada Jumat pekan lalu sudah mencapai 17.400 atau terjadi peningkatan sekitar 50 persen.
Jika dibiarkan, maka bukan tidak mungkin Jakarta bisa kolaps juga. Anies menegaskan agar selalu menerapkan prokes di manapun dan kapanpun. Karena menurutnya, virus corona pun tak pernah lelah menyerang.
Editors' Pick
2. Berencana diadakan pengetatan kembali
Mengenai peningkatan ini, para pelaku usaha diminta lebih disiplin melakukan protokol yang telah dibuat.
"Saya beri peringatan pada semua yang berkegiatan di Jakarta, baik kegiatan ekonomi, kegiatan sosial, budaya serta keagamaan, agar wajib mengikuti semua ketentuan yang ada, bila kita tak bersama-sama, Jakarta akan memasuki fase genting.
Dan bila terjadi, kita terpaksa harus lakukan pengetatan ekstra," kata Anies dalam apel penanganan Covid-19 bersama Forkopimda DKI di Lapangan Blok S, Jakarta, Minggu (13/6).
Tak hanya itu, ia juga meminta untuk para Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk lebih disiplin menegakkan protokol kesehatan yang mungkin dilanggar di beberapa titik.
3. Masyarakat diminta berkegiatan di rumah lagi
Setelah sebelumnya diberikan kelonggaran untuk keluar rumah seperti bekerja dan belanja ke pasar, namun kini kembali disarankan untuk berdiam di rumah.
"Ini adalah peringatan kepada kita semua, mari kita berjaga, mari kita kembali lebih disiplin. Saya ingin ingatkan pada semuanya, kita masih masa pandemi, usahakan di rumah," ujarnya pada kesempatan yang sama.
4. Kapasitas WFH kembali dikaji ulang
"Semua perkantoran evaluasi, bila kegiatan sudah lebih dari 50 persen pekerja, kembalikan ke 50 persen, kami akan melakukan pemeriksaan secara random terus menerus. Kembalikan ke 50 persen, ambil sikap tanggung jawab" lanjut Anies.
Anies mengatakan, jika kita tidak cepat bertindak, maka bisa jadi rumah sakit dan nakes akan kewalahan menerima pasien yang membludak.
Maka dari itu, penting sekali untuk meminimalisir kegiatan di luar baik itu untuk bekerja atau plesir.
Sabar sebentar lagi, ya!
Baca juga:
- Waspada Mutasi Baru Virus Corona dari India B16172 Ada di Jakarta
- B1617, Virus Corona Jenis Baru yang Menyerang Anak-Anak di Singapore
- Antisipasi Lonjakan Kasus Virus Corona, 5 Hal yang Bisa Mama Lakukan