Waktu yang Tepat dan Tata Cara Melakukan Mandi Junub untuk Perempuan
Bisa dilakukan setelah imsak, Ma
28 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Syarat menjalankan puasa bukan hanya tidak makan dan minum, namun tubuh juga harus suci. Agar puasa tetap diterima, berikut Popmama.com jabarkan kapan waktu yang tepat untuk mandi junub, beserta tata caranya.
Berhubungan intim memang dilarang selama berpuasa, namun setelah berbuka, hal itu boleh saja dilakukan. Namun, yang sering terlewatkan adalah kapan waktu harus mandi wajib.
Bahkan ada saja yang lupa mandi wajib dan tetap melakukan puasa. Padahal ini bisa membuat puasa Mama tidak diterima.
Tidak mau kan puasa terbuang sia-sia? Mari cari tahu kapan waktu yang tepat dan bagaimana tata cara menjalankan mandi wajib khusus untuk perempuan.
1. Perintah Allah untuk mandi junub
Dalam Alquran, Allah berfirman mengenai mandi junub.
"Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al Maidah : 6)
Allah juga menjelaskan mengenai hal ini di surat lain dalam Al Qur'an.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS. An-Nisa : 43)
Editors' Pick
2. Waktu yang tepat mandi junub
Berhubungan intim dengan pasangan pada malam hari di Bulan Ramadan memang diperbolehkan. Namun yang sering jadi pertanyaan adalah kapan waktu yang benar untuk membersihkan diri dari hadas besar.
Diketahui saat berhubungan intim, mandi junub adalah cara untuk kembali suci.
Dikutip dari nu.or.id, dalam salah satu hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Sayyidah Aisyah dan Sayyidah Ummu Salamah berkata, "Rasulullah di saat Subuh dalam keadaan junub setelah bersetubuh, bukan karena mimpi. Beliau tidak membatalkan puasanya dan tidak mengqadhanya."
Menurut keterangan Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki dalam kitab Ibanatul Ahkam, dari hadis tersebut bisa disimpulkan bahwa orang yang sedang junub boleh menunda mandi besar hingga waktu setelah terbit fajar.
Namun meski begitu, ada keutamaan untuk menyegerakan mandi junub sebelum waktu Subuh tiba. Bagaimanapun, syarat sah salat adalah harus suci dari hadas kecil dan besar.
3. Niat mandi junub
Mandi wajib atau mandi junub biasanya dilakukan setelah haid, nifas, atau berhubungan badan. Ada perbedaan niat yang dibaca saat mandi besar, tergantung alasannya.
Jika ingin mandi besar setelah berhubungan intim, maka niatnya adalah:
"Bismillahirahmanirahim nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta'ala"
Yang artinya, "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardhu karna Allah Ta'ala."
Sedangkan jika ingin mandi besar karena setesai dari haid dan nifas, maka niatnya adalah:
"Bismillahirahmanirrahim nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbar minan nifasi fardlon lillahi ta'ala"
Yang artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardhu karena Allah Ta'ala."
4. Tata cara mandi wajib untuk perempuan
Berikut tata cara mandi wajib untuk perempuan:
- Diawali dengan membaca doa niat mandi wajib. Niat di awal mandi adalah wajib hukumnya karena menjadi pembeda dengan mandi biasa.
- Sesuai dengan sunnah Rasulullah, cuci tangan sebanyak 3 kali. Kegunaannya untuk membersihkan tangan dari najis.
- Bersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor setelah berhubungan intim. Gunakan tangan kiri. Adapun beberapa contoh bagian tubuh yang dibasuh adalah kemaluan, dubur, bagian bawah ketiak, pusar, dan lainnya.
- Mengulangi cuci tangan setelah membersihkan bagian tubuh di atas. Caranya dengan mengusapkan tangan ke tanah atau tembok kemudian dibilas air secara langsung atau dicuci dengan sabun lalu dibilas.
- Berwudhu seperti tata cara wudhu saat ingin salat.
- Membasahi kepala dengan mengguyurnya sebanyak 3 kali. Lakukan hingga seluruh permukaan kulit dan rambut basah oleh air.
- Setelah itu, Mama bisa melanjutkan mandi seperti biasa. Setelah mandi dan ingin salat, pastikan untuk kembali mengambi wudhu agar salat sah.
Itulah langkah melakukan mandi junub yang bisa Mama lakukan setelah berhubungan intim bersama pasangan. Yuk, lakukan tata caranya agar berpuasa semakin lancar.
Baca juga:
- 5 Kondisi Ibu Hamil yang Dianjurkan Tidak Ikut Puasa di Bulan Ramadan
- Saat Ramadan, Ini 5 Hal yang Wajib Diperhatikan dalam Mengatur Dapur
- 5 Keutamaan Melakukan Tadarus Al-Qur’an di Bulan Ramadan