Diet Mediterania Baik untuk Kesehatan Ginjal, Benarkah?
Tertarik mencoba diet mediterania?
7 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbagai model diet diterapkan oleh seseorang untuk memiliki tubuh ideal. Lebih dari itu, diet yang tepat sebenarnya bisa membuat tubuh jauh lebih sehat dari sebelumnya.
salah satu pilihan diet yang sedang digandrungi banyak orang adalah Diet Mediterania. Bukan sekedar ingin tampil lebih percaya diri, ada tujuan kesehatan khusus jika kamu berhasil melakukan ini.
Menurut sebuah studi terbaru, mengikuti diet gaya Mediterania dapat membantu melindungi fungsi ginjal setelah transplantasi.
Transplantasi ginjal bisa menjadi penyelamat, tetapi dalam 10 tahun lebih dari sepertiga penerima mulai kehilangan fungsi ginjal, kata para peneliti.
Untuk melihat apakah diet dapat membuat perbedaan, para peneliti Belanda mengamati apakah diet gaya Mediterania yang kaya akan ikan, buah, sayuran, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun serta susu dan daging yang lebih rendah dapat membantu menjaga fungsi ginjal.
Antonio Gomes-Neto, seorang nephrologist di University of Groningen di Belanda, memimpin penelitian.
Untuk penelitian ini, lebih dari 600 penerima transplantasi ginjal mengisi kuesioner makanan.
Selama masa tindak lanjut rata-rata lima tahun, lebih dari 119 pasien mengalami penurunan fungsi ginjal. Tujuh puluh enam mengalami gagal ginjal.
Ketaatan mereka pada diet Mediterania diukur pada skala skor sembilan poin. Untuk setiap peningkatan skor dua poin, peserta memiliki risiko 29% lebih rendah untuk penurunan fungsi ginjal dan risiko gagal ginjal 32% lebih rendah, penelitian menemukan.
"Peningkatan bukti ilmiah telah menunjukkan manfaat kesehatan dari Diet Mediterania pada kesehatan jantung dan ginjal. Dalam penelitian ini, kami menunjukkan bahwa penerima transplantasi ginjal dengan kepatuhan yang lebih tinggi terhadap Diet Mediterania cenderung mengalami kehilangan fungsi dari transplantasi ginjal mereka," kata Gomes, demikian dilansir dari laman medicinenet.com berdasarkan jurnal kesehatan yang dipublikasikan pada 2 Januari 2020, Clinical Journal of American Society of Nephrology.
Editors' Pick
1. Apa itu Diet Mediterania?
Diet Mediterania adalah salah satu pola diet yang dapat menyebabkan penurunan berat badan dan membantu mencegah serangan jantung, stroke, diabetes tipe 2 dan kematian dini, demikian penjelasan dari sejumlah penelitian.
Tidak ada satu cara yang tepat untuk mengikuti Diet Mediterania, karena ada banyak negara di sekitar laut Mediterania dan orang-orang di daerah yang berbeda mungkin telah memakan makanan yang berbeda.
2. Pola makan dasar Diet Mediterania
Saat menjalani Diet Mediterania, ikuti pola makan dasar berikut ini:
- Makan: Sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan, kentang, biji-bijian, roti, bumbu, rempah-rempah, ikan, makanan laut dan minyak zaitun extra virgin.
- Makan secukupnya: Unggas, telur, keju, dan yogurt.
- Jarang makan: Daging merah.
- Jangan makan: Minuman yang dimaniskan dengan gula, gula tambahan, daging olahan, biji-bijian olahan, minyak sulingan dan makanan olahan lainnya.
3. Hindari bahan makanan berikut ini
Kamu harus menghindari makanan dan bahan-bahan yang tidak sehat ini:
- Gula ditambahkan: Soda, permen, es krim, gula meja dan banyak lainnya.
- Biji-bijian olahan: Roti putih, pasta yang dibuat dengan gandum olahan, dll.
- Lemak trans: Ditemukan dalam margarin dan berbagai makanan olahan.
- Minyak sulingan: Minyak kedelai, minyak canola, minyak biji kapas dan lainnya.
- Daging olahan: Sosis olahan, hot dog, dan daging olahan lainnya.
- Makanan olahan: Apa pun yang berlabel "rendah lemak" atau "diet" atau yang sepertinya dibuat di pabrik.
Kamu juga perlu memerhatikan dan membaca label makanan dengan hati-hati jika ingin menghindari bahan-bahan yang tidak sehat ini.
Baca juga:
- Ini Dia Ma 7 Macam Diet Menurunkan Berat Badan yang Bisa Jadi Pilihan!
- Tips dan Daftar Menu Diet Golongan Darah O yang Efektif
- 7 Jus Diet Menurunkan Berat Badan