5 Penyakit yang Biasanya Tidak Dibiayai Asuransi, Cobalah dengan BPJS
Pada kondisi tertentu BPJS memiliki peluang yang lebih luas dibanding asuransi kesehatan
23 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Biaya kesehatan semakin hari semakin mahal. Orang tua sering menasihati, lebih baik mencegah daripada mengobati. Itu karena ongkos pengobatan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi kalau sampai harus menjalani rawat inap.
Sebagai salah satu solusi, orang memakai asuransi. Terlebih bagi orangtua yang sudah memiliki anak.
Tapi kamu juga perlu mengetahui, bahwa tidak semua penyakit bisa ditanggung oleh pihak asuransi.
Asuransi kesehatan penting untuk menjamin kesehatan kamu dari kemungkinan terkena penyakit di masa mendatang.
Namun ada beberapa penyakit yang ternyata tidak selalu bisa ditanggung asuransi kesehatan. Apa saja itu?
Berikut ini Popmama.com sebutkan daftar penyakit yang jarang ditanggung asuransi kesehatan:
1. HIV/AIDS
Belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit HIV/AIDS. Biasanya perawatan HIV/AIDS dilakukan hanya untuk mengurangi keparahan penyakitnya saja. Dalam bentuk lain, ini tetap harus diupayakan agar orang dengan HIV/AIDS bisa tetap berkegiatan seperti biasanya.
Sebagian perusahaan asuransi kesehatan masih menganggap HIV/AIDS sebagai penyakit yang disebabkan keteledoran dan gaya hidup seseorang.
Misalkan karena jarum suntik yang dipakai secara bergantian atau hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan kontrasepsi darurat.
Dua hal tersebut memang mungkin saja dilakukan atas keinginan orang dengan HIV/AIDS itu sendiri. Oleh karena itu, tidak semua asuransi kesehatan berkenan menanggung biaya pengobatan HIV/AIDS.
Tidak semua kasus HIV/AIDS disebabkan karena keteledoran yang dibuat sendiri seperti disebutkan di atas.
Jika asuransi yang kamu pilih bisa menanggung penyakit HIV/AIDS, biasanya itu tidak langsung bisa diklaim asuransinya. Kamu perlu menunggu dulu selama batas waktu yang ditentukan sebelumnya, batu kemudian bisa klaim layanan asuransi tersebut.
Editors' Pick
2. Sakit keras
Jarang sekali ada asuransi yang mau menganggung pasien yang berada dalam kondisi kritis, misalkan pasien yang komplikasi karena diabetes. Ini karena penyakit kritis biasanya membutuhkan perawatan paliatif yang memerlukan waktu lama dengan biaya yang tidak sedikit.
Perusahaan asuransi yang mau menanggung penyakit fatal umumnya menyediakan produk khusus untuk klaim biaya pengobatannya.
Produk khusus tersebut bernama asuransi penyakit kritis.
Bertanyalah pada agen asuransi kamu mengenai jenis penyakit apa saja yang bisa masuk penanganan asuransi jika saat ini kamu atau keluarga yang ingin didaftarkan asuransi sedang mengalami sakit parah dengan terperinci.