Waspada! Permen Coklat Bisa Bikin Ereksi Beredar Bebas di Online Shop
Bukan hanya di Singapura, ternyata juga sudah ada di online shop Indonesia
2 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kalau kamu saat ini sedang liburan ke Singapura atau berencana ke sana, hati-hati bila kamu menemukan permen coklat dengan label "Hickel" atau "Solomon Island Soloco Traditional Candy (Soloco)".
Alasannya adalah karena menurut otoritas kesehatan Singapura (HSA) kedua permen coklat ini mengandung obat disfungsi ereksi yang ilegal.
Dalam pernyataan yang dipublikasi di 26 Februari lalu HSA menyebut produk-produk tersebut dijual online sebagai permen coklat.
Hasil laboratorium telah mendeteksi kandungan permen tersebut dilengkapi dengan dosis obat disfungsi ereksi, tadafil atau disebut tadalafil.
Takaran tadalafil di permen coklat itu 30 kali lebih tinggi dari yang biasa diresepkan oleh dokter. Inilah yang bisa jadi berbahaya jika seseorang mengonsumsinya secara bebas.
Editors' Pick
1. Apa itu tadalafil?
Tadalafil adalah obat yang berfungsi untuk mengobati masalah seksual pada pria seperti impoten atau erectile dysfunction/disfungsi ereksi-ED. Tadalafil bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke penis untuk membantu pria bisa mencapai ereksi.
Tadalafil juga diresepkan untuk pria yang mengalami prostat. Obat ini digunakan untuk mengobati gejala pembesaran pada prostat atau sering disebut benign prostatic hyperplasia-BPH.
Obat ini dapat membantu mengurangi gejala BPH seperti kesulitan dalam mengalirkan urin, aliran air kecing lemah, dan kebutuhan untuk sering buang air kecil.
Tadalafil diperkirakan bekerja dengan mengendurkan otot dalam prostat dan kandung kemih.
2. Tadalafil tidak digunakan untuk mencegah penularan penyakit seksual
Tadalafil tidak bisa disalah artikan. Ini bisa mengobati masalah disfungsi ereksi tapi tidak dapat mencegah seseorang terinfeksi penyakit tertentu.
Obat ini tidak melindungi seseorang dari penyakit menular seksual seperti HIV, hepatitis B, gonorrhea, atau syphilis.
Jika ingin melakukan aktivitas seks, maka lakukan “seks yang aman” seperti menggunakan kondom dan hanya dengan pasangan kamu saja.