Tetangga Kena Covid-19, Apa Saya Harus Isolasi Mandiri? Ini Kata Ahli!
Nenek, Kakek, semua panik saat dengan kabar tetangga positif Covid-19, apa sih yang harus dilakukan?
6 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
PSBB diperketat sudah memasuki minggu ketiga pada Selasa (6/10/2020). Berdasarkan update dari laman Gugus Tugas Covid-19, kasus telah mencapai 307.120 orang.
Pertumbuhan setiap harinya pun tidak menurun meski PSBB masih berlangsung. Padahal hampir setiap anggota keluarga kembali berada di rumah saja.
Nah, sebagian orang mungkin ada yang masih sering berinteraksi dengan tetangga.
Lalu, ada juga masyarakat yang mulai resah karena tetangganya positif Covid-19.
Apa yang harus dilakukan jika tetangga terkena Covid-19, apakah kamu dan keluarga harus isolasi mandiri?
Berikut penjelasan Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman seperti dilansir dari berbagai sumber berikut ini. Cek informasinya di Popmama.com di bawah ini yuk:
1. Apakah isolasi mandiri dianggap tepat?
Diawal Dicky Budiman menjelaskan, "Idealnya, saat ini sudah tidak ada pelaksanaan isolasi atau karantina mandiri."
Menurutnya, secara studi epidemiologi, baik karantina atau isolasi itu tidaklah efektif.
Baginya cara ini, "Sulit juga untuk di-monitoring."
Editors' Pick
2. Apa itu karantina dan isolasi mandiri?
Dijelaskan kembali, karantina dilakukan untuk orang yang tidak menunjukkan gejala setelah terpapar Covid-19 dari orang terinfeksi.
Sedangkan isolasi adalah dilakukan untuk mereka yang menunjukkan gejala Covid-19 setelah dirinya terpapar atau tertular virus corona SARS-CoV-2.
Sementara karantina atau isolasi mandiri adalah dilakukan di rumah sendiri atau di tempat yang dianggap terpisah dari orang lain, namun tidak secara langsung di bawah pantauan dokter dan pemerintah.
3. Apa kelemahan dari melakukan isolasi mandiri?
Dicky mengunkapkan bahwa isolasi atau karantina bisa berpotensi memunculkan kluster keluarga yang bisa memperparah keadaan.
Penularan sekup keluarga ini akan semakin menyulitkan pengendalian pandemi di negara ini.
Alasannya adalah tidak semua rumah memiliki fasilitas terpisah untuk satu anggota keluarga dan anggota keluarga lainnya.
Tidak semua rumah memiliki kondisi ideal untuk dijadikan tempat karantina mandiri.
Pada kondisi karantina dan isolasi, Dicky menjelaskan, "Segalanya harus benar-benar terpisah dan perlu kehati-hatian setiap harinya. Apalagi kalau banyak orang yang melakukan isolasi atau karantina."
4. Bagaimana jika tetangga terinfeksi virus corona?
Jika kamu dalam kondisi memiliki tetangga yang positif terinfeksi virus corona, Dicky menyarankan untuk melakukan karantinca Covid-19 secara terpusat.
Apa itu karantina terpusat?
Karantina Covid-19 terpusat adalah yang diadakan oleh pemerintah daerah setempat. Laporkan segera kondisi kamu pada gugus tugas terdekat.
Jika diaakan wawancara atau survey, jawablah dengan jujur dan benar. Agar pemerintah setempat bisa memeriksakan keadaan kamu dan keluarga, kemudian memberikan penanganan yang tepat.
5. Melindungi diri dan keluarga tanpa mengusik tetangga yang positif Covid-19
Penularan Covid-19 dari orang terdekat menjadi hal yang sangat dicemaskan. Dianggap baik-baik saja, tapi taunya terlanjur terpapar.
Kondisi ini tentu mengejutkan banyak pihak. Oleh karena itu, Dicky berpesan agar informasi tentang Covid-19 harus dijelaskan secara terbuka kepada masyarakat.
Simak edukasinya dengan cermat, Ma.
"Bila ada warga yang sudah menjalani karantina selama 10 hari, maka sudah tidak ada potensi menularkan. Ini harus diketahui karena itu yang banyak ditakuti masyarakat. Jangan sampai ada penolakan, jika ada yang meninggal karena Covid-19," ungkap Dicky.
Itulah penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan jika ada tetangga kena Covid-19 yang perlu kamu dan keluarga ketahui. Sehat selalu, Mama!
Baca juga:
- Kisah Adik-Kakak OTG Covid-19 Isolasi Mandiri, Terpisah dari Orangtua
- 10 Strategi Pemerintah Tekan Angka Kematian Covid-19
- Ajarkan Anak Bacaan Doa agar Terhindar dari Wabah Penyakit Covid-19