Peneliti Temukan Virus Cacar Monyet Bermutasi, Benarkah Cepat Menular?
Walau bermutasi lebih cepat, namun masih belum dipastikan tingkat penularan virus cacar monyet
29 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Merujuk sebuah penelitian terbaru, Nature Madicine menemukan bahwa virus cacar monyet yang tengah melanda banyak negara ini telah mengalami mutasi yang sangat cepat.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Institut Kesehatan Nasional Doutor Ricardo Jorge di Portugal. Hasil penelitian menyatakan, strain virus cacar monyet saat ini sangat mirip dengan strain yang menyebabkan wabah pada 2018-2019 di Nigeria.
Bagi Mama dan Papa yang belum mengetahui, strain adalah varian virus yang menunjukkan sifat fisik dengan baik dan jelas. Strain juga biasanya menunjukan perbedaan antara virus baru dengan virus sebelumnya.
Sementara itu, istilah varian merujuk pada virus baru hasil mutasi dari virus yang sudah ada. Kalau penasaran dengan informasi terbaru mengenai perkembangan virus cacar monyet, Popmama.com telah merangkumnya secara lebih detail dari berbagai sumber.
Yuk, simak fakta-fakta terbarunya!
1. Varian virus cacar monyet telah bermutasi 50 kali dan terus berkembang
Penelitian Institut Kesehatan Nasional Doutor Ricardo Jorge di Portugal itu juga menemukan perkembangan virus cacar monyet yang telah bermutasi 50 kali.
Lebih lanjut, mutasi ini masih terus berkembang melalui transmisi manusia, sehingga menghasilkan 15 varian virus cacar monyet lainnya.
Editors' Pick
2. Peneliti ungkap strain virus cacar monyet banyak yang menyimpang
Peneliti virus cacar monyet ini juga mengatakan, terdapat lebih banyak strain yang menyimpang dari strain asli. Diperkirakan sebanyak 6 kali lipat hingga 12 kali lipat lebih banyak.
“Para peneliti menggambarkan jumlah mutasi virus yang sangat tinggi, tetapi implikasinya terhadap tingkat keparahan penyakit atau penularannya belum jelas," kata dr. Hugh Adler dari Liverpool School of Tropical Medicine.
3. Terjadi lonjakan mutasi virus di beberapa negara non-endemik
Tim penelitian juga mencatat, telah terjadi lonjakan kasus mutasi virus secara signifikan pada monyet yang saat ini ditemukan di beberapa negara non-endemik.
"Data kami mengungkapkan petunjuk tambahan tentang evolusi virus yang sedang berlangsung dan potensi adaptasi (terhadap) manusia," kata peneliti.
Kecepatan penularan infeksi yang belum pernah terjadi ini menunjukkan, adanya perubahan mutasi virus cacar monyet ini.
4. Kemunculan mutasi karena kontrak virus dengan sistem kekebalan manusia
Kelompok penelitian virus cacar monyet juga turut mengidentifikasi bahwa kemunculan mutasi ini disebabkan adanya kontak virus dengan sistem kekebalan manusia.
Hal tersebut khususnya terjadi dengan enzim yang berfungsi melawan virus, yaitu APOBEC3. Mereka juga menambahkan, enzim ini menyerang virus, sehingga membuat perubahan genetik pada virus.
Peneliti juga menduga apabila hal itu terjadi secara berulang, virus bisa mengalami lebih banyak mutasi dalam rentang waktu yang singkat.
5. WHO nyatakan virus cacar monyet saat ini berbeda dari virus aslinya
Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama juga menanggapi penelitian terbaru itu. Ia mengatakan, virus cacar monyet saat ini berbeda dengan asal virus yang terjadi di Afrika dahulu kala.
Tjandra Yoga Aditama juga menilai bahwa virus cacar monyet tersebut telah bermutasi dan menjadi lebih cepat menular.
"Berdasarkan artikel ilmiah di jurnal Nature Medicine 24 Juni di mana virus penyebab monkeypox sekarang di negara non-endemik ternyata berbeda dari yang asalnya di beberapa negara Afrika. Yang sekarang ini sudah bermutasi dan juga lebih mudah menular," katanya.
Demikian informasi terbaru mengenai perkembangan virus cacar monyet. Setelah membaca penjelasan di atas, Mama tidak perlu panik. Sebab virus cacar monyet bisa dihindari dengan cara menerapkan protokol kesehatan dan menjaga imunitas tubuh.
Baca juga:
- Kemenkes Ungkap Gejala Cacar Monyet dari Hari ke Hari, Muncul Ruam
- Amerika Serikat Imbau Seks Virtual untuk Cegah Cacar Monyet
- Kemenkes Ungkap Karakteristik Cacar Monyet, Bisa Sembuh Sendiri