Ini Alasan Mengapa Bakar Sampah Mengganggu Kenyamanan dan Lingkungan
Pentingnya mengelola sampah dengan bijak agar tidak berbahaya bagi lingkungan
31 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sampah menjadi masalah sehari-hari yang harus dihadapi. Dalam mengelola sampah kita harus bijak agar tidak membahayakan lingkungan.
Namun sering kita temui beberapa orang memilih untuk membakar sampah. Selain menimbulkan polusi, membakar sampah juga dapat mengganggu kenyamanan dan lingkungan.
Lantas mengapa bakar sampah dapat mengganggu kenyamanan dan lingkungan? Popmama.com akan memaparkan alasannya. Simak ulasan berikut!
Editors' Pick
Mengapa bakar sampah dapat mengganggu kenyamanan dan lingkungan?
Saat membakar sampah secara terbuka, bahan kimia berbahaya dari hasil pembakaran akan menyebar lewat udara dan bisa dihirup oleh manusia.
Sampah rumah tangga berupa plastik, kertas, kayu, logam dan sejenisnya berbahaya bagi lingkungan. Pembakaran sampah juga dapat menimbulkan kabut asap yang tebal dan mengurangi jarak pandang dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal.
Lebih parahnya lagi, pembakaran sampah dalam skala besar bisa memicu terjadinya kebakaran.
Apa Saja Zat Kimia yang Timbul dari Hasil Pembakaran Sampah?
Pada umumnya, pembakaran sampah akan menghasilkan karbonmonoksida (CO) yang berbahaya apabila terhirup manusia. Satu ton sampah yang dibakar akan berpotensi menghasilkan gas CO sebanyak 30 kg.
Pembakaran sampah juga menimbulkan zat kimia yang berbahaya diantaranya:
- Senyawa kimia dioksin yang dihasilkan dari asap pembakaran sampah plastik
- Fosgen, gas beracun berbahaya yang pernah digunakan sebagai senjata pembunuh pada masa Perang Dunia pertama.
- Klorin, dapat menghasilkan 75 jenis zat beracun lain.
- Benzopirena (gas beracun penyerang jantung) sebanyak 350 kal yang memicu penyebab kanker dan hidrokarbon berbahaya (seperti asam cuka) penyebab iritasi.
- Formaldehida (formalin), dihasilkan dari pembakaran melamin dengan suplai oksigen yang banyak atau HCN (asam sianida) bila kurang oksigen.
- Partikel debu halus atau Particulate Matter (PM) yang mencapai level PM 10 (10 mikron) yang mengakibatkan gangguan pernapasan.