7 Tips Mengatasi Masalah Keuangan Selama Resesi Indonesia
Walau Indonesia resmi resesi, namun inicara mengatasi masalah keuangan yang bisa dilakukan
9 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,49 persen di triwulan III 2020. Perhitungan ini secara YoY atau singkatan dari year-on-year yang dilakukan dengan melakukan perbandingan antara periode tahun ini dan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Dengan demikian Indonesia resmi mengalami resesi saat ini. Walau pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2020 tercatat minus 5,32 persen, namun tren kontraksi ekonomi masih terus berlanjut.
Resesi terjadi apabila kondisi suatu negara pendapatannya menurun selama dua kuartal berturut-turut. Penurunan aktivitas ekonomi pun bisa terjadi secara signifikan, bahkan berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun lamanya.
Dilansir dari Forbes, resesi ekonomi bisa terjadi ketika ada faktor pemicunya di mana Produk Domestik Bruto (PDB) negatif. Selain itu, terjadi penurunan penjualan ritel, meningkatnya angka pengangguran serta manufaktur untuk jangka waktu yang lama.
Terkait dengan resesi sendiri tentu akan memiliki dampak untuk ekonomi rumah tangga. Kasus PHK yang meningkat dan harga kebutuhan terus melambung tentu akan memengaruhi kesehatan mental, bahkan seseorang bisa melakukan tindak kriminalitas di luar dugaan.
Jika Mama ingin mengetahui beberapa tips terbaik untuk mengatasi masalah keuangan selama resesi ekonomi yang melanda Indonesia, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Disimak baik-baik agar finansial keluarga tetap terjaga dengan baik dan tidak boros yuk, Ma!
1. Mengatur finansial keluarga dengan sebaik mungkin
Apabila sudah menerima gaji atau pemasukan finansial di keluarga, usahakan untuk membuat anggaran terlebih dahulu. Ini dilakukan agar finansial keluarga menjadi lebih teratur dan selalu membeli segala kebutuhan berdasarkan skala prioritas.
Dengan mengatur anggaran dengan baik setiap kali sudah menerima gaji bisa membantu finansial lebih aman hingga akhir bulan.
Jika ada uang lebih, belilah makanan atau barang-barang dari UMKM agar pelan-pelan bisa membantu perekonomian industri dalam negeri.
2. Menyiapkan dana darurat untuk kondisi tertentu yang sifatnya mendesak
Selama menghadapi resesi ekonomi, Mama memang perlu bijak dalam mengelola keuangan keluarga.
Bukan hanya mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari saja, namun perlu menyisihkan penghasilan untuk kepentingan keluarga dalam jangka panjang ke depannya.
Dana darurat sendiri menjadi dana yang khusus disimpan agar bisa digunakan di kemudian hari, namun hanya untuk kondisi tertentu dan mendesak saja. Contohnya ketika ada salah satu anggota keluarga yang harus ke rumah sakit atau terjadi kejadian tak diinginkan lainnya.
Menyiapkan dana darurat dengan baik selama resesi perlu dilakukan, sehingga bermanfaat dalam mendukung finansial serta kebutuhan keluarga saat kondisi yang tidak terduga.
Editors' Pick
3. Usahakan untuk tidak tergoda dengan kartu kredit
Selama kondisi ekonomi yang tidak pasti, usahakan untuk tidak tergoda untuk membuat serta menggunakan kartu kredit. Ini dilakukan untuk menghindari kebiasaan belaja barang-barang yang kurang penting dengan pemakaian kartu kredit.
Apabila sudah memiliki kartu kredit dan belum terpakai, pastikan untuk tidak mengambil cicilan terlebih dahulu di masa resesi. Jauhkan niat untuk mengambil cicilan suatu barang yang masih ke kategori kebutuhan sekunder atau tersier.
Pastikan untuk selalu mengatur finansial dan prioritas kebutuhan keluarga dengan sebaik mungkin.
4. Belanja atau membeli berbagai kebutuhan di pasar tradisional
Pendapatan menurun dan terjadi banyak PHK selama resesi ekonomi bisa memicu penurunan daya beli masyarakat. Tak jarang sejumlah pedagang di pasar tradisional pun mengeluh sepi pembeli, sehingga pendapatan ikut menurun.
Demi membantu pergerakan aktivitas ekonomi nasional, Mama pun disarankan untuk membeli berbagai kebutuhan di pasar tradisional.
Cara ini setidaknya pelan-pelan bisa membantu pertumbuhan ekonomi dan menurunkan angka kemiskinan di masyarakat akibat resesi ekonomi.
5. Mencari pemasukan lain untuk memenuhi kebutuhan keluarga
Apabila penghasilan dirasa belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, maka cobalah untuk berusaha mencari penghasilan dari cara lain. Tak jarang kondisi resesi ini juga membuat pendapatan bisa saja tiba-tiba berkurang dari biasanya.
Sebagai strategi yang bisa diambil agar kebutuhan tetap tercukupi, yakni dengan mencari-cari pemasukan sampingan.
Mama bisa mengawalinya dengan menemukan minat, bakat dan kelebihan yang dimiliki oleh diri sendiri. Dengan begitu akan muncul rasa percaya diri untuk gigih mencari pemasukan lain.
Pemasukan sampingan pun dapat dihasilkan dari bisnis rumahan, seperti berjualan makanan. Uang dari penghasilan tersebut setidaknya dapat membantu pemasukan finansial keluarga.
6. Menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain
Jika sudah bisa mencari pemasukan lain untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan cara berbisnis, seperti menciptakan makanan yang dibuat sendiri di rumah ini bisa menjadi poin plus. Bisnis tersebut perlu dikembangkan dari hari ke hari agar semakin baik dan sukses.
Setelah dirasa cukup stabil dan membutuhkan tenaga lebih untuk semakin mengembangkan bisnis buatan sendiri, maka cobalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Dengan begitu, orang lain pun bisa mendapatkan uang tambahan dan bangkit selama Indonesia mengalami fase resesi.
7. Membiasakan diri untuk membeli berbagai kebutuhan produk UMKM
Tidak seimbangnya antara produksi dan konsumsi menjadi salah satu ciri-ciri terjadinya resesi ekonomi nih, Ma.
Ketika berpenghasilan lebih dan sudah memenuhi kebutuhan keluarga, Mama perlu membiasakan diri untuk membeli berbagai kebutuhan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Mulailah dari produk-produk yang ada di lingkungan sekitar, seperti membeli produk jualan teman, keluarga atau kerabat terdekat.
Walau transaksinya kecil, namun membeli berbagai produk UMKM mampu memberikan pergerakan terhadap perekonomian nasional. Gerakan ini pun perlu dicontoh secara massal, sehingga efek baiknya bisa dirasakan bersama.
Nah, itulah beberapa rangkuman terkait beberapa tips terbaik untuk mengatasi masalah keuangan selama resesi ekonomi yang melanda Indonesia.
Semoga tips-tips tersebut bisa membantu mengatasi perubahan finansial yang berdampak di keluarga dan orang sekitar saat resesi.
Baca juga:
- Bagaimana Jika Hobi Pasangan Mempengaruhi Keuangan Keluarga?
- 5 Kebiasaan Setelah Gajian yang Bikin Uang Bertahan hingga Akhir Bulan
- Indonesia Resmi Resesi, Ini Dampaknya ke Ekonomi Rumah Tangga