Tak Ingin Menggurui, Andien Luncurkan Buku Sebagai Bahan Diskusi
Andien ingin memperkenalkan dunia perempuan sekaligus membesarkan anak dari kacamatanya
5 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Andien Aisyah kembali melahirkan sebuah karya terbarunya. Kali ini karya dari Andien bukan berupa lagu atau album, melainkan buku berjudul Belahan Jantungku.
Buku yang sama dengan salah satu judul lagunya ini berisi pengalaman personal dari Andien ketika menjadi seorang perempuan dan Mama.
Pengalaman menulis Andien tentu tidak perlu diragukan apalagi dirinya cukup sering menulis puisi, lirik lagu hingga sebuah cerita.
“Menulis buat aku itu sebagai sebuah kegiatan pelepasan emosi. Aku rasa makin ke sini, aku semakin tekun karena memang butuh media dalam berekspresi secara bebas termasuk menulis. Ketika menulis buku ini seolah membawaku kembali ke lorong waktu dan laci memori, sehingga mengingatkan tentang berbagai momen selama perjalanan hidup,” ucap Andien saat peluncuran perdana karya terbarunya di M Bloc Space (6/11/2019).
Jika Mama ingin mengetahui cerita Andien dibalik buku perdananya, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Editors' Pick
1. Tak bermaksud menggurui, Andien justru memberikan banyak referensi
Dalam bukunya, Andien menceritakan pengalamannya dalam mengambil keputusan-keputusan atas dirinya dan Kawa. Pilihannya itu yang selalu dikomunikasikan bersama sang Suami, Irfan "Ippe" Wahyudi dimulai sejak memilih metode persalinan Kawa.
Sebagai pasangan yang saling mendukung, keduanya mempelajari hingga dalam tentang gentle birth sebagai filosofi, memilih water birth, mengasihi secara eksklusif hingga menerapkan Baby Led Weaning setelah Kawa siap untuk makan. Segala pilihan Andien dan Ippe itu juga berdasarkan diskusi yang dilakukan bersama kawan-kawan terdekat yang kebetulan juga pegiat pada bidang terkait.
Buku Belahan Jantungku juga membawa energi positif karena ada banyak orang yang berkontribusi dalam perjalanan Andien sebagai seorang Mama, mulai dari Reza Gunawan, Nia Umar, Najeela Shihab dan beberapa para ahli lainnya.
Buku ini menjadi sebuah media interaksi Andien untuk berbagi kisahnya dengan lebih lengkap dan mendalam. Tanpa bermaksud menggurui, Andien ingin memberikan tambahan referensi mengenai dunia perempuan sekaligus membesarkan anak dari kacamatanya. Selain berbagai kisah personalnya, Andien ingin para perempuan dapat menemukan damainya sendiri. Salah satu caranya adalah dengan ajakan untuk selalu membuka pikiran dan memperbanyak referensi.
Baca juga: Melihat Warna dari Perspektif Berbeda Bersama Andien dan Anak Difabel
2. Andien sempat maju mundur dalam penulisan buku pertamanya
Penulisan buku dan lirik lagu tentu memiliki banyak perbedaan, itulah yang dirasakan oleh Andien. Apalagi dalam penulisan buku tidak bisa semua kata-kata dibuat puitis layaknya sebuah lirik lagu.
Menurut Andien, buku pertama yang dituliskannya ini tidak hanya berbagi pengalaman saja. Mama satu anak ini juga berusaha dalam berbagi kebahagiaan, inspirasi dan cerita kepada semua orang.
Dalam proses pengerjaan buku ini, Andien mengakui kalau dirinya mengalami proses yang maju mundur. Perasaan yakin atau tidak percaya diri sempat dirasakannya selama penulisan. Walau proses yang dijalani cukup lama, namun dirinya tetap bersyukur karena materi-materi di buku Belahan Jantungku dikumpulkan seperti sebuah permainan puzzle.
Baca juga:
3. Pemilihan topik setiap bab sangat dipikirkan secara matang
Pengalaman Andien sebagai orangtua tentu cukup banyak apalagi putranya kini telah memasuki usia 2 tahun 9 bulan.
Dengan banyaknya pengalaman dan pembelajaran yang didapat Andien membuat buku Belahan Jantungku perlu memiliki batasan karena tidak semua hal bisa diceritakan.
“Pemilihan topik di dalam buku ini cukup bongkar pasang. Makanya perlu menyamakan ekpektasi ketika membuat koridor-koridor tertentu dalam setiap bab. Ada topik yang perlu disisihkan sementara serta mencari momen-momen menarik dan cukup penting. Selama proses pengerjaan, kita saling berdiskusi dalam memilih cerita yang perlu dituliskan. Tujuannya agar orang lain yang mungkin memiliki pengalaman yang sama denganku tidak merasa sendirian," kata Andien.
Buku perdana dari Andien berjudul Belahan Jantungku ini akhirnya hanya menceritakan pengalamannya saat hamil hingga Kawa berusia 1 tahun. Andien pun menampung beberapa pengalaman bersama Kawa di usianya yang sekarang untuk menjadi bahan buku-buku selanjutnya.
“Semoga buku ini bisa menjadi referensi, bahan diskusi dan sebuah inspirasi baru untuk orang lain yang membaca,” tutupnya.
Buku Belahan Jantungku sudah bisa dipesan hingga 7 November 2019 dalam periode pre-sale nih, Ma.
Baca juga:
- Sempat Ingin Tinggalkan Kawa, Ini Cerita Menarik Andien Saat Menyapih
- Beda 9 Tahun, Begini Cara Unik Andien Memaknai Usia Sang Suami
- 9 Potret Manis Kakak Adik Alyssa dan Annissa Soebandono