Beredar Berita Hoax Tentang Virus Corona di Semarang, Begini Faktanya!
Dalam potongan video yang beredar dinyatakan bahwa ada 1 orang meninggal akibat virus corona
12 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyebaran virus corona semakin mewabah ke lebih dari 25 negara di dunia. Dikutip dari peta 2019-nCoV yang dibuat oleh Universitas Johns Hopkins CSSE tercatat bahwa penderita virus corona paling banyak ditemukan di Cina dengan jumlah 44.414 kasus.
Perlu diketahui bahwa jumlah kasus virus corona atau 2019-nCoV sudah mencapai 44.890 secara global pada Rabu (12/2/2020) pukul 08.00 WIB.
Dalam laman ini, Mama pun bisa melihat pertumbuhan jumlah kasus akibat virus corona yang ditemukan di dunia. Negara Indonesia pun belum terdekteksi penyebarannya melalui peta 2019-nCoV, namun hanya saja ada sebuah pemberitaan salah mulai berkembang di media sosial dan grup Whatsapp.
Ada sebuah konten video terkait penyebaran virus corona yang terjadi di Semarang. Video yang tersebar tidak lengkap karena sudah diedit dan hanya menyisakan bagian awal berita saja, sehingga membuat penyampaian informasi menjadi salah.
Keresahan pun semakin parah ketika dalam informasi tersebut dikatakan bahwa di Semarang ada 1 orang meninggal dunia akibat virus corona, sedangkan 4 orang lainnya sedang mendapatkan perawatan intensif.
Video berdurasi 36 detik itu dipercaya oleh banyak orang karena disiarkan oleh salah satu berita di televisi swasta nasional. Padahal video asli yang ditayangkan di televisi memiliki durasi 2 menit 12 detik serta menjelaskan sebuah kondisi yang sesungguhnya.
Dikutip dari situs resmi Kominfo, pemberitaan yang beredar luas di masyarakat ini termasuk disinformasi. Perlu diketahui bahwa disinformasi merupakan sebuah penyampaian informasi yang salah dengan unsur kesengajaan, sehingga membuat orang lain yang menerimanya akan salah mengartikan informasi tersebut.
Fakta yang sebenarnya dalam channel YouTube resmi dari televisi swasta nasional tersebut menuliskan judul dengan sangat jelas yakni "RS Kariadi, Semarang Gelar Simulasi Penanganan Pasien Virus Corona".
Padahal simulasi siaga terhadap virus corona yang dilakukan oleh RSUP Dr. Kariadi Semarang menjadi sebuah persiapan, kesigapan dan pengecegahan tim medis dalam mengatasi permasalahan kesehatan ini.
Terkait penyebaran berita seperti ini kembali terulang dan meresahkan masyarakat, maka Popmama.com telah merangkum beberapa tips yang perlu Mama ketahui bila sewaktu-waktu mendapatkan sebuah potongan berita dalam bentuk video.
Editors' Pick
1. Usahakan untuk tidak menyebarkan suatu berita tanpa mencari tahu kebenarannya
Demi tidak meresahkan masyarakat terhadap berbagai fenomena yang sedang terjadi, maka ada baiknya selalu bijak setiap kali mendapatkan sebuah berita dalam bentuk apa saja termasuk video.
Mama perlu mengasah rasa penasaran setiap kali menerima berita-berita di media sosial atau grup chat Whatsapp. Dengan memiliki rasa penasaran yang tinggi, maka keinginan untuk mencari tahu tentang keaslian berita tersebut pun akan timbul.
Cobalah untuk membuka pemikiran diri sendiri menjadi lebih terbuka. Selalu memastikan berita yang diterima, sebelum menyebarkannya kembali ke orang lain.
2. Periksa keaslian berita dengan mencari tahu asal sumbernya
Setiap berita yang muncul di dunia maya tentu memiliki asal sumber. Jika Mama menerima berita yang dirasa sangat penting untuk dicari keasliannya, maka lakukanlah pengecekan dengan melihat dari sumbernya secara langsung.
Dengan rasa ingin tahu ingin, maka akan terbiasa untuk mengecek dan membandingkan berita tersebu baik dari siaran pers langsung atau dari media berita.
Mama pun dapat belajar untuk membedakan berita asli dan berita yang bisa dikatakan disinformasi agar tidak semakin meresahkan masyarakat luas.
3. Segera laporkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika ketika menemukan berita hoax
Demi kenyamanan bersama, jika suatu saat mendapatkan berita yang hoax atau disinformasi karena telah meresahkan orang banyak. Ada baiknya untyk tidak ragu untuk melaporkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui surel aduankonten@mail.kominfo.go.id.
Kontribusi seperti ini sangat penting untuk kepentingan bersama agar semua orang pun merasa aman dari segala pemberitaan yang salah dan meresahkan.
Intinya harus bijak dalam menyikapi sebuah berita yang sedang beredar ya, Ma.
Baca juga:
- Agar Maksimal Cegah Virus Corona, Ini Cara Benar Memakai Masker Bedah
- Pentingnya Jaga Kebersihan Diri untuk Memutus Penyebaran Virus Corona
- Baru Melahirkan, Pasien Virus Corona Rela Pisah dengan Bayinya