Bolehkah Penderita Penyakit Jantung Ikut Berpuasa di Tengah Pandemi?

Ketika ingin berpuasa, ketahui juga jenis makanan yang harus dihindari

1 April 2021

Bolehkah Penderita Penyakit Jantung Ikut Berpuasa Tengah Pandemi
Freepik

Bulan Ramadan tahun ini memang terasa begitu berbeda dibandingkan dengan sebelumnya karena adanya pandemi Covid-19. Sesuai anjuran pemerintah, semua orang diharapkan tetap untuk menjaga kesehatan dengan tetap berada di dalam rumah. 

Munculnya pandemi ini membuat rutinitas masayarakat Indonesia tidak lagi sama seperti dulu. Berbagai perubahan, termasuk larangan yang berkaitan di luar ruangan untuk beraktivitas pun mengharuskan seseorang harus pintar beradaptasi. 

Menurut Chinese Centre for Disease Control and Prevention, angka kematian kasus Covid-19 dengan penyakit bawaan lebih tinggi daripada kasus tanpa penyakit bawaan. 

Analisis telah dilakukan pada 44.000 kasus Covid-19 di Cina dan angka kematian kasus corona setidaknya 5 kali lebih besar, jika pasien mempunyai penyakit bawaan seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, gangguan pernapasan, dan hipertensi. Beberapa penyakit bawaan ini pun disebabkan karena berat badan tubuh yang berlebihan. 

Terkait dengan penyakit bawaan yang justru memperburuk pasien positif Covid-19, kali ini Popmama.com telah merangkum perihal pengaruh puasa terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah. 

Simak informasi kesehatan kali ini yuk, Ma!

Editors' Pick

1. Apa manfaat berpuasa untuk para penderita penyakit jantung?

1. Apa manfaat berpuasa para penderita penyakit jantung
axiaessentials.com

Banyak penelitian mengenai manfaat puasa, termasuk kesehatan pada organ jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler). 

Seperti yang Mama ketahui bahwa jantung termasuk organ yang paling bekerja keras di dalam tubuh manusia. Jantung berdetak rata-rata 80 kali setiap menitnya, bahkan mampu memompa 4-5 liter darah per-menit. 

Untuk seseorang yang memiliki penyakit jantung, puasa tidak akan memengaruhi kesehatan seseorang dan fungsi organ. Hal ini dikarenakan menerapkan pola intermittent fasting atau tidak menjalani puasa selama 24 jam penuh. 

"Pasien penyakit jantung dengan kondisi kesehatan yang stabil dan terkontrol dapat menjalankan puasa tanpa adanya masalah," kata dr. David Sp.JP dalam talkshow webinar Lighthouse, Selasa (12/5/2020) lalu.

Bagi penderita penyakit jantung justru ada dampak baik yang bisa terjadi ketika berpuasa, yaitu mampu mengatur porsi dan jadwal makan setiap harinya. Diharapkan dengan begitu usai melewati bulan Ramadan mampu meneruskan pola hidup sehat itu kembali. 

Selain itu, berpuasa menurut banyak penelitian mampu memberikan manfaat yang positif antara lain: 

  • Penurunan kolesterol total (TC), kolesterol jahat (LDL) dan peningkatan kolesterol baik (HDL) setelah Ramadan dibandingkan sebelum Ramadan. 
  • Menurunkan tekanan darah. 
  • Menurunkan tekanan berat badan dan lingkar perut. 
  • Penurunan yang signifikan untuk beberapa orang yang memiliki kebiasaan merokok. 

Perlu diingat juga bahwa menjalani ibadah puasa tidak akan menurunkan kekebalan tubuh seseorang.

2. Adakah tips penggunaan obat-obatan bagi penderita jantung ketika sedang berpuasa?

2. Adakah tips penggunaan obat-obatan bagi penderita jantung ketika sedang berpuasa
Freepik/nakaridore

"Penderita penyakit jantung dan hipertensi juga harus memenuhi istirahat dengan cukup yakni tidur setidaknya tujuh jam setiap hari. Tidur menjadi proses restoratif yang penting bagi tubuh," tutur David.

David juga menyarankan bahwa setiap orang dengan penyakit jantung bisa terus berkonsultasi dengan dokter ketika ingin menjalani ibadah puasa. Apalagi pengetahuan terjadi penggunaan obat-obatan juga perlu diperhatikan dengan baik agar tidak salah. 

"Penderita penyakit jantung dan hipertensi juga harus memenuhi istirahat dengan cukup yakni tidur setidaknya tujuh jam setiap hari. Tidur menjadi proses restoratif yang penting bagi tubuh," tutur David.

David juga menyarankan bahwa setiap orang dengan penyakit jantung bisa terus berkonsultasi dengan dokter ketika ingin menjalani ibadah puasa. Apalagi pengetahuan terkait penggunaan obat-obatan juga perlu diperhatikan dengan baik agar sesuai aturan pakai. 

Berikut prosedur penggunaan obat-obatan rutin penyakit jantung selama menjalani ibadah puasa, yakni: 

  • Obat 1 kali dalam sehari, dianjurkan untuk diminum saat sahur atau malam hari. 
  • Obat 2 kali dalam sehari, dianjurkan untuk diminum saat sahur dan saat berbuka. 

Selain itu, ada aturan tersendiri jika obat yang diminum 3-4 kali dalam sehari. Konsultasikan kepada dokter agar prosedur penggunaan obat-obatan ini tidak salah. 

Mama pun harus memerhatikan ketentuan penggunaan obat-obatan seperti sebelum dan setelah makan. 

Jika obat harus diminum sebelum makan, maka dapat dikonsumsi 30 menit sebelum makan sahur atau 30 menit sebelum makan saat berbuka puasa. 

Selanjutnya, jika obat yang diminum diajurkan setelah makan. Mama perlu diketahui bahwa waktunya harus 10-15 menit setelah makan sahur atau berbuka puasa. 

3. Makanan apa saja yang harus dihindari jika memiliki penyakit jantung? 

3. Makanan apa saja harus dihindari jika memiliki penyakit jantung 
Popmama.com/Fx Dimas
This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media

Seseorang dengan riwayat penyakit jantung memiliki banyak pantangan terutama perihal makanan. Ahli gizi pun menyarankan seseorang dengan sakit jantung, sebaiknya hanya mengonsumsi makanan sehat agar meringankan kerja jantung. 

Jika keluarga Mama ada yang memiliki riwayat jantung, sebaiknya mulai hindari berbagai makanan dengan kandungan gula atau garam yang terlalu banyak. 

Tak hanya itu, beberapa jenis makanan yang perlu dihindari oleh seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung antara lain: 

  • Daging merah seperti daging sapi, kambing, atau babi memproduksi lemak jenuh dan kolesterol tinggi. Terlalu banyak mengonsumsi ini hanya akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.
  • Makanan cepat saji yang mengandung lemak jenuh berisiko tinggi memiliki dampak buruk bagi kesehatan jantung. 
  • Mie instan yang sering dikonsumsi dapat meningkatkan risiko perubahan metabolisme, apalagi ada kandungan lemak jenuhnya serta natrium yang tinggi.
  • Mentega atau margarin mampu meningkatkan lemak jahat dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko terkena serangan jantung. 
  • Makanan yang digoreng juga berpeluang besar terkena serangan jantung, apalagi jika terlalu berlebihan. 

Makanan-makanan di atas ini perlu dihindari oleh seseorang yang memiliki penyakit jantung ketika sedang sahur dan buka puasa. 

Itulah beberapa rangkuman terkait dengan kesehatan jantung yang perlu diperhatikan dan manfaat berpuasa untuk penderita penyakit jantung

Semoga informasinya berguna untuk kesehatan ya, Ma!

Baca juga: 

The Latest