Dewi Hughes Tebar Inspirasi Cara Hidup Sehat Jasmani dan Rohani
Banyak pengalaman dari Dewi Hughes yang menjadi inspirasi nih, Ma!
17 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Artis dan presenter Dewi Hughes sedang menjadi pembicaraan banyak orang karena berhasil menurunkan berat badannya hingga 90 kg dalam waktu 15 bulan.
Sebuah prinsip yang ditanamkan bahwa kesehatan tidak bisa dibeli membuat Dewi Hughes yang pernah memiliki berat badan hingga 150 kg, akhirnya ingin memulai sebuah perubahan.
Sakit membuatnya mulai memantapkan diri untuk melakukan perubahan untuk bentuk tubuhnya agar tetap sehat.
Bahkan jika Mama perhatikan melalui Instagram pribadinya, Dewi Hughes seringkali menuliskan pesan-pesan positif terutama dalam menjalani hidup sehat baik jasmani dan rohani.
Dewi Hughes pun mengatakan bahwa setiap orang punya caranya sendiri untuk menikmati akhir pekan.
Ada yang mau bermalas-masalan dengan hanya menghabiskan waktu di tempat tidur, namun ada juga yang memilih untuk menjalani hari dengan produktif.
"Setiap orang punya cara tersendiri untuk menikmati hari Minggu pagi. Dulu saya memilih untuk kembali tidur setelah shalat subuh karena ini hari libur, saatnya bermalas-malasan. Tubuh saya jadi tambah besar dan melemah. Saya semakin terpuruk, sakit dan tidak bisa bergerak. Jadi sungguh Alhamdulillah dengan seizin Allah, saya menemukan teknik hidup sehat bahagia dengan bonus langsing lewat Hypnotherapy dan diet kenyang," tulis Dewi Hughes di salah satu unggahannya.
Jika Mama ingin memotivasi diri sendiri dengan mengetahui beberapa cerita menarik dari Dewi Hughes, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Simak cerita positifnya yang bisa menginspirasi diri sendiri untuk menjadi lebih baik ya, Ma!
1. Melatih diri untuk memutuskan pilihan secara tepat itu penting
Dalam sebuah foto yang sempat diunggah, Dewi Hughes mengabadikan foto beberapa gorengan dan sayuran serta menceritakan kebiasaan buruknya dahulu. Memang saat kedua makanan ini dilihat, seolah menjadi sebuah pilihan antara mengonsumsi gorengan dan sayuran
Adakah diantara teman-teman yang punya kebiasaan buruk seperti saya di jaman dulu? Sering bilang:
"Ah saya mah dari kecil sudah gemuk keturunan gemuk, sudahlah pasrah aja!"
"Mau diet kaya apa pun, balik lagi deh. Saya napas dan minum air aja bisa gendut"
"Saya niat diet, mulai besok! Hari ini saya manjakan diri dulu." dan seterusnya dan seterusnya.Hidup sehat dengan bonus langsing itu dimulai dari satu langkah kecil, harus telaten, disiplin dan latihan terus. Segala sesuatu yang terus dilatih akan jadi kebiasaan dan tidak akan terasa sudah terjadi.
Menurut Dewi Hughes pilihan untuk hidup sehat serta menghindari kebiasaan buruk seolah sesederhana seperti memilih mau makan sayuran atau gorengan. Ini menjadi sebuah pembelajaran dalam mengambil langkah kecil sebagai sebuah pilihan dan keputusan diri sendiri.
Editors' Pick
2. Setiap orang punya sudut pandang berbeda, sehingga perlu dihargai
Setiap orang pasti berbeda.
Begitulah juga cara kita melihat kehidupan. Begitulah pula cara kita menghadapi masalah.
Cara kita belum tentu cocok untuk orang lain. Jadi kalau kita sudah sadari kita berbeda, kita bisa lebih santai. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk setuju dengan gaya hidup sehat kita dan kita juga tidak perlu ikut campur dengan pilihan gaya hidup mereka.
Menurut Dewi Hughes melalui ceritanya di Instagram bahwa setiap orang memiliki episode sendiri dalam "drama kehidupannya". Untuk itu, usahakan untuk memberikan orang lain belajar dan berproses dari drama hidup yang dijalaninya.
"Kita tak perlu jadi hero yang mengambil alih peran dia. Lebih baik kita fokus pada tujuan hidup dan gaya hidup kita sendiri dan menjadi suri tauladan tanpa banyak menasihati orang lain. Menjadi tuan buat diri kita sendiri!" tulis Dewi Hughes.
Melalui ceritanya di media sosial, Dewi Hughes seolah memberikan nasihat sederhana mengenai harus bisa fokus pada diri sendiri dan menghargai bahwa orang lain boleh berbeda sudut pandang. Walau sederhana, namun ini seringkali terlupakan.