Resmi Dibuka, FORTUNE Indonesia Summit 2023 Bahas Trik Investasi
Selain itu, tren media sosial untuk pelaku bisnis dibahas di FORTUNE Indonesia Summit 2023
16 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Minggu ini, dunia dikejutkan dengan bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB). Dengan aset senilai US$209 miliar, kejatuhan SVB memicu kekhawatiran pasar atas dampak sistemik yang bakal memicu krisis finansial global seperti 2008.
Meskipun demikian, di tengah kondisi resesi yang mengancam negara-negara di dunia, Indonesia memiliki target investasi Rp 1.400 triliun pada tahun 2023. Maka dari itu, diperlukan strategi tertentu agar negara dapat mencapai target investasi tersebut.
Itulah salah satu insight menarik yang dibahas di FORTUNE Indonesia Summit 2023. Berlangsung di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, FORTUNE Indonesia Summit 2023 resmi dibuka secara meriah pada tanggal 15 Maret 2023.
Tamu undangan mulai dari pejabat pemerintahan, C-suite executive, entrepreneur, investor, praktisi dan pakar bisnis, hingga rekan-rekan mahasiswa turut hadir meramaikan acara persembahan FORTUNE Indonesia ini.
Jika ingin mengetahui beberapa informasi detailnya, berikut Popmama.com telah merangkum seputar FORTUNE Indonesia Summit 2023.
Yuk, disimak!
1. FORTUNE Indonesia Summit 2023 mengangkat tiga tema besar
FORTUNE Indonesia Summit 2023 merupakan sebuah platform bagi para multi-stakeholder yang melibatkan para decision makers dan businessperson paling berpengaruh di Indonesia.
Mengangkat tiga tema besar yaitu Resilience, Initiative, and Sustainable Growth, FORTUNE Indonesia Summit 2023 membahas berbagai topik seputar bisnis dan ekonomi secara mendalam bersama puluhan pembicara inspiratif yang ahli di bidangnya dan dikemas dengan format talkshow dan exhibition.
Editors' Pick
2. Di sesi pertama, FORTUNE Indonesia Summit 2023 mengangkat tema yang seru
Sesi talkshow pertama di hari perdana FORTUNE Indonesia Summit 2023 membawa tema bertajuk ‘New Equilibrium of Business’ yang menghadirkan dua pembicara yaitu Ekonom Senior INDEF, Aviliani dan Co-founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya.
Keduanya membagikan insight menarik kepada para audiens mengenai keseimbangan baru dalam dunia bisnis. Aviliani mengungkapkan bahwa Indonesia tidak menjadikan resesi sebagai tantangan yang menakutkan karena memiliki konsumsi domestik yang cukup tinggi, sehingga memiliki risiko resesi yang rendah yaitu sekitar 3 persen dibandingkan negara-negara maju. Selain itu, hal terpenting dalam menghadapi resesi adalah memiliki cash flow yang bagus dan bersikap kolaboratif.
Dalam menghadapi resesi, para pelaku bisnis juga perlu berpikiran visioner dan secara gesit meramu strategi berdasarkan visi tersebut, seperti yang dibahas oleh Reynold Wijaya dalam membangun usaha startup-nya.
“Pada saat itu, kami adalah salah satu yang berpikiran bahwa Covid-19 akan menjadi wabah yang membawa dampak cukup serius bagi masyarakat Indonesia. Kami akhirnya menerapkan strategi efisiensi dan short term lending, sehingga modal kami dapat terkumpul dengan cepat,” jelas Reynold.
Selain itu, Reynold menekankan pentingnya bisnis yang profitable, sehingga bisnis tersebut dapat berjalan secara berkelanjutan dan terus membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia.