Giring Ganesha Jalani Operasi Laparoskopi Akibat Sakit Usus Buntu
Yuk Ma, berkenalan dengan operasi laparoskopi!
26 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, ada yang sudah mendengar kabar terbaru Giring Ganesha yang sempat menjadi vokali grup musik Nidji?
Selain, namanya sudah mulai terdengar di dunia politik baru-baru ini Giring Ganesha dengan berjuang melawan penyakit usus buntu yang dideritanya. Giring Ganesha sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah dan harus menjalani operasi laparoskopi.
"Terima kasih dokter Octo, dokter Taslim dan jajaran suster suster hebat Rumah Sakit Pondok Indah. Laparaskopi-nya lancar dan aku sudah merasa lebih sehat sekarang. Terima kasih juga doanya kawan-kawanku. Doa dan cinta untuk kalian semua," tulis Giring Ganesha sebagai ucapan syukur melalui Instagram pribadinya.
Untuk Mama yang baru mendengar operasi ini, berikut rangkuman dari Popmama.com mengenai penanganan usus buntu dengan operasi laparoskopi.
Editors' Pick
1. Apa itu penanganan usus buntu dengan laparoskopi?
Penanganan penyakit usus buntu dengan operasi laparoskopi termasuk cara pembedahan untuk mengangkat usus buntu atau apendiks.
Operasi usus buntu dengan laparoskopi dilakukan menggunakan alat berbentuk selang tipis dan panjang. Dilengkapi dengan kamera dan cahaya di bagian ujungnya.
Penanganan usus buntu dengan operasi laparoskopi memberikan beberapa keuntungan lebih dibandingkan jenis metode operasi terbuka, seperti:
- Efek rasa nyeri yang lebih ringan
- Bekas luka setelah operasi lebih kecil
- Tidak memerlukan waktu yang lama dalam menjalani rawat inap di rumah sakit
Tak hanya itu saja, penanganan penyakit usus buntu dengan operasi laparoskopi membuat pasien rata-rata lebih cepat proses penyembuhannya. Namun, hal ini pun tergantung dari kondisi yang terjadi pada pasien pasca operasi laparoskopi.
Durasi pemulihan pasca operasi laparoskopi tergantung pada beberapa hal seperti kondisi fisik pasien secara keseluruhan dari tubuh hingga bekas jahitan, jenis anestesi yang digunakan selama operasi berlangsung hingga reaksi tubuh terhadap tindakan operasi yang sudah dijalani.
Walau bisa dikatakan penyembuhan terhadap operasi laparoskopi terbilang cepat, namun sangat tergantung dari masing-masing daya tubuh setiap orang.
2. Prosedur sebelum melakukan operasi laparoskopi
Sebelum melakukan operasi laparoskopi, pasien perlu sekali memahami prosedur yang ada. Surat pernyataan yang menyetujui operasi laparoskopi ini akan diberikan oleh dokter atau perawat dan perlu ditandatangani oleh pasien.
Setelah disetujui, pihak rumah akan melakukan pemeriksaan terhadap riwayat kesehatan pasien. Riwayat kesehatan ini meliputi keluhan dari gejala yang sedang diderita pasien selama sakit.
Selain itu, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium juga perlu dilakukan oleh pasien secara menyeluruh. Tes darah dan tes urine dilakukan saat berada di dalam laboratorium. Untuk kebutuhan lain, terkadang dokter juga melakukan beberapa pemeriksaan lain seperti foto Rontgen, USG, MRI hingga CT scan.
Perlu sekali melakukan puasa kurang lebih 8 jam sebelum menjalani operasi usus buntu dengan laparoskopi.
Baca juga: Amankah Ibu Hamil Melakukan Operasi Usus Buntu? Ketahui 4 Risikonya!