Jokowi: Mulai Sore Ini, Rapid Test untuk Virus Corona Resmi Dilakukan
Bagaimana pendapat Mama terkait rapid test ini?
20 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyebaran virus corona atau Covid-19 belakangan ini memicu beragam kepanikan di semua lapisan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Presiden Joko Widodo pun mulai memberikan instruksi untuk segera dilaksanakannya rapid test terkait Covid-19 secara massal di Indonesia.
"Segera lakukan rapid test dengan cakupan lebih besar agar deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar Covid-19 bisa dilakukan," ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas melalui telekonferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (19/3/2020).
Perlu diketahui bahwa rapid test atau uji cepat yang mampu melacak penyebaran Covid-19, setidaknya untuk beberapa bulan ke depan. Bahkan ini diyakini menjadi cara yang ampuh dalam memperlambat penyebaran virus.
Jika Mama ingin mendapatkan informasi rapid test, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Editors' Pick
1. Apa itu rapid test?
Rapid test adalah salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi virus Covid-19. Walau virus yang sedang dibicarakan ini tidak hidup di dalam darah, namun rapid test akan dilakukan dengan pemeriksaan darah. Bila seseorang terinfeksi virus, maka akan membentuk antibodi yang disebut Imunoglobulin.
Antibodi tersebutlah yang perlu diperiksa oleh tenaga medis, sehingga mampu mendeteksi Covid-19 secara tepat.
Presiden Jokowi juga sependapat bahwa rapid test dinilai efektif dan efisien untuk mengetahui apakah seseorang terpapar Covid-19 atau tidak.
Perlu Mama ketahui bahwa rapid test telah dikembangkan di Cina dan Singapura untuk memeriksa sistem imun tubuh seseorang. Pemeriksaan ini akan membantu dalam mengetahui seseorang terserang Covid-19 atau tidak.
2. Pemerintah berharap alat rapid test dapat mempercepat dalam mengetahui seseorang terjangkit virus atau tidak
“Saya minta alat diperbanyak dan diperbanyak tempat-tempat untuk melakukan tes dan melibatkan rumah sakit, baik pemerintah, BUMN, Pemda, RS TNI, Polri, swasta dan lembaga riset yang dapat rekomendasi Kemenkes,” kata Jokowi dalam rapat terbatas secara daring bersama Tim Gugus Tugas Covid-19.
Dilansir dari IDN Times, Jokowi dalam merealisasikan ini tentu tidak tanggung-tanggung. Apalagi BUMN telah memesan 500 ribu alat rapid test dari Tiongkok.
Pemerintah berharap, alat rapid test ini bisa mengetahui apakah seseorang terjangkit virus corona dalam waktu 15-30 menit. Tidak seperti tes sebelumnya, RT-PCR atau PCR yang justru dapat memakan waktu berhari-hari.
Jika terdeteksi lebih dini dengan rapid test, maka seseorang dapat lebih cepat memasuki masa karantina di fasilitas-fasilitas medis yang telah disiapkan. Jika terdeteksi gejalanya ringan, maka juga perlu melakukan karantina di rumah.