Mengenal Kanker Kelenjar Getah Bening yang Diidap Ustadz Arifin Ilham

Kanker kelenjar getah bening tidak bisa dianggap sepele nih, Ma!

23 Mei 2019

Mengenal Kanker Kelenjar Getah Bening Diidap Ustadz Arifin Ilham
Instagram.com/alvin_411

Kabar Ustadz Muhammad Arifin Ilham meninggal dunia pada hari Rabu (24/05/2019) telah tersebar dan membuat duka mendalam untuk orang-orang yang telah ditinggalkan. Kabar duka tersebut pertama kali dibagikan oleh sang putra sulung, Alvin Faiz melalui Instagram pribadinya. 

Ustadz Arifin Ilham dikabarkan meninggal dunia karena penyakit kanker kelenjar getah bening dan kanker nasofaring pada usianya ke 49 tahun. Sang Ustadz sempat berjuang melawan penyakit hingga akhirnya menghembuskan napasnya yang terakhir.

Kanker kelenjar getah bening adalah jenis kanker ganas yang menyerang limfatik sebagai sebuah sistem pertahanan tubuh yang memiliki tugas penting dalam membentuk barisan pertahanan, sehingga berguna untuk melawan keberadaan infeksi ataupun kanker. Kanker kelenjar getah bening banyak ditemukan pada beberapa bagian tubuh manusia, mulai dari kepala hingga kaki. 

Perlu diketahui juga kalau kanker kelenjar getah bening dibedakan menjadi 2 berdasarkan bentuk kelainan sel kanker yang dilihat di bawah mikroskop, yaitu: 

  1. Kanker kelenjar getah bening Hodgkin
  2. Kanker kelenjar getah bening non-Hodgkin

Jika Mama ingin lebih peduli terhadap kesehatan keluarga, ada baiknya untuk mendeteksi kanker sedini mungkin agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan yang lebih parah. 

Untuk itu, Popmama.com telah merangkum beberapa informasi mengenai kanker kelenjar getah bening mulai dari gejala hingga pengobatan yang tepat. 

1. Gejala kanker kelenjar bening Hodgkin

1. Gejala kanker kelenjar bening Hodgkin
medicalnewstoday.com

Perlu Mama ketahui bahwa fungsi kelenjar getah bening berguna untuk menghasilkan cairan yang mengandung sel darah putih, sehingga mampu mencegah penyebaran terhadap bakteri atau virus di dalam tubuh. Namun, bila ada sel kanker yang berkembang di area kelenjar getah bening justru memperburuk sistem kekebalan tubuh. 

Ketika seseorang mengidap kanker kelenjar bening Hodgkin, maka salah satu jenis sel darah putih (limfosit) di dalam tumbuh yaitu limfosit tipe B akan mulai menggandakan diri secara abnormal. Bahkan perlahan-lahan limfosit akan kehilangan fungsinya dalam melawan segala jenis infeksi dan dapat menyebabkan cukup rentan terkena infeksi. 

Dikutip dari Healthline, kanker kelenjar bening Hodgkin yang berkembang di dalam tubuh akan memberikan beberapa gejala, seperti: 

  • Muncul ruam dan gatal-gatal.
  • Mudah merasa lelah dan lesu.
  • Demam dan menggigil pada malam hari.
  • Mengalami rasa nyeri di bagian dada dan punggung bawah, bahkan dapat menyebabkan munculnya pembengkakan akibat tekanan pada sarag sumsum tulang belakang. 
  • Mulai kehilangan selera makan, sehingga berat badan akan turun mendadak. 
  • Kelenjar getah bening akan terasa sakit dan sensitif jika mengonsumsi alkohol. 

Walau belum diketahui secara pasti dari penyebab mutasi sel-sel yang menyebabkan kanker kelenjar bening Hodgkin, namun sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko peningkatannya seperti riwayat keluarga, sistem kekebalan tubuh hingga menderita virus Epstein-Barr.

Baca juga: 5 Informasi Mengenai Benjolan di Leher Anak

2. Gejalan kanker kelenjar getah bening non-Hodgkin

2. Gejalan kanker kelenjar getah bening non-Hodgkin
medicalnewstoday.com

Kanker kelenjar getah bening non-Hodgkin termasuk jenis kanker yang berkembang di kelompok sistem limfatik atau getah bening. 

Bila kanker kelenjar getah bening non-Hodgkin tidak segera mendapatkan perawatan, tentunya dapat memicu komplikasi karena akan menyebar ke organ tubuh lainnya seperti hati, otak dan sumsum tulang belakang. 

Umumnya kanker kelenjar getah bening non-Hodgkin memiliki gejala seperti pembengkakan tanpa nyeri. Tak hanya itu, ada beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai seperti: 

  • Berkeringat di malam hari. 
  • Mudah merasa kelelahan yang ekstrim.
  • Kekurangan sel darah merah atau anemia. 
  • Kulit mengalami gatal-gatal yang mengganggu kenyamanan. 
  • Mengalami penurunan berat badan yang terjadi secara mendadak.  
  • Gangguan pernapasan yang dapat membuat napas menjadi sesak, nyeri di bagian dada dan batuk. 
  • Adanya gangguan pencernaan dan cepat merasa kenyang, meskipun hanya makan sedikit. 

Ketika gejala-gejala ini sudah mulai terasa dan mengganggu kesehatan tubuh, ada baiknya segera datang dan memeriksakan langsung ke dokter demi memastikan kondisi kesehatan. 

Baca juga: Muncul Benjolan di Bawah Dagu? Kenali 5 Faktor Penyebabnya!

3. Penanganan dan pengobatan terhadap kanker kelenjar getah bening

3. Penanganan pengobatan terhadap kanker kelenjar getah bening
Unsplash/rawpixel

Dilansir dari American Cancer Society ketika ciri-ciri yang ditunjukkan oleh tubuh semakin terlihat jelas dan mengarah ke kanker kelenjar getah bening, sebaiknya melakukan pemeriksaan medis. Tujuannya agar dokter bisa semakin mengetahui kondisi kesehatan yang sedang terjadi sekarang apalagi dalam melihat stadium kanker ketika sudah bersarang di dalam tubuh. 

Bila sel kanker yang ditemukan dalam tahap awal alias masih proses perkembangan, ada kemungkinan masih bisa ditangani menjadi lebih baik tanpa pembedahan yang menyakitkan. 

Perlu Mama ketahui bahwa umumnya pemeriksaan medis dapat dilakukan, sehingga berguna sebagai pemeriksaan jaringan kelenjar getah bening melalui metode eksisional biopsi ataupun insisional biopsi. Lalu pemeriksaan darah juga dapat membantu dalam mengetahui jumlah sel darah putih secara lebih akurat. 

Selain itu, pengobatan terhadap kanker kelenjar getah bening bisa dilakukan dengan kemoterapi melalui infus. Bahkan terapi ini bisa dikombinasikan dengan beberapa cara seperti:

  • Radioterapi yaitu terapi menggunakan sinar X, sehingga membantu dalam membunuh sel kanker. 
  • Terapi biologis dengan obat rituximab yang membantu dalam merangsang sistem kekebalan tubuh. Namun, obat ini dapat berefek samping karena memicu pusing hingga nyeri otot.  
  • Transplantasi sumsum tulang atau sel punca, di mana prosedur ini akan dilakukan untuk mengganti sumsum tulang penghasil sel limfosit dengan yang lebih sehat.   

Mama pun akan diberikan beberapa pengobatan terhadap kanker kelenjar getah bening, salah satunya dengan memberikan obat antibiotik untuk dikonsumsi secara rutin. 

Jika sudah melakukan tahapan pemeriksaan medis dan mengarah pada kondisi kronis, maka dokter akan melalukan penanganan yang lebih serius. 

Sama seperti pengobatan kanker lainnya, kanker kelenjar getah bening yang sedang diusahakan untuk disembuhkan dapat memiliki efek samping seperti mudah merasa lelah, mual, muntah dan diare. Tak jarang pasien akan mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh dengan risiko ketidaksuburan hingga berpotensi mengalami komplikasi kesehatan lainnya.

Itulah beberapa informasi mengenai kanker kelenjar getah bening yang perlu Mama ketahui. Semoga informasi ini membantu keluarga lebih mengenal kesehatan ya, Ma!

Baca juga: Ustadz Arifin Ilham Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Kanker

The Latest