Kata Psikolog, Ini Cara Mencegah Ketika Ada Niat untuk Bunuh Diri
Psikolog juga ungkap cara mendeteksi seseorang yang ini berniat untuk melakukan bunuh diri
21 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
September termasuk spesial karena diperingati sebagai bulan pencegahan bunuh diri. Mengingat pada setiap tanggal 10 September diperingati sebagai World Suicide Prevention Day (WSPD) atau Hari Pencegahan Bunuh Diri Internasional.
Perlu diketahui bahwa bunuh diri telah masuk peringkat ke-10 yang menjadi penyebab kematian di seluruh belahan dunia. Berdasarkan data dari WHO, ada sekitar 800.000 orang meninggal setiap tahunnya di seluruh dunia akibat bunuh diri.
Terkait dengan bunuh diri, sebenarnya ada dua faktor utama seseorang berusaha untuk melakukan tindakan bunuh diri yakni merasa dirinya sebagai beban bagi orang lain dan sedang ada di posisi terisolasi. Merasa sendirian dan mulai putus asa menjalani kehidupan pun bisa menjadi malapetaka, sehingga berusaha ingin mengakhiri hidup.
Jika ingin mengetahui beberapa penjelasan mengenai karakter seseorang yang cenderung memiliki niat bunuh diri sekaligus pencegahannya, kali ini Popmama.com sudah merangkumnya.
Disimak informasinya yuk, Ma!
1. Anak-anak juga bisa melakukan percobaan bunuh diri karena beberapa faktor pemicuÂ
Keinginan untuk melakukan percobaan bunuh diri tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, melainkan anak-anak pun dapat mengalaminya. Apalagi jika si Anak sudah mulai menyadari perannya dalam sebuah lingkungan sosial.
Menurut Alexa, sebagian orang pernah mengaku memiliki keinginan untuk bunuh diri ketika duduk di bangku SD (Sekolah Dasar).
"Sebagai orangtua, kita perlu mencari tahu dari mana saja mereka belajar memiliki pemikiran untuk bunuh diri atau mengenal soal kematian. Kalau pada masa anak-anak sudah seringkali berkata "mau mati", maka perlu dicari tahu kembali adakah orang di dalam keluarganya yang sering menyinggung hal serupa. Mengingat bisa saja kalau anak-anak pun tidak terlalu paham mengenai arti dari kata bunuh diri," jelas Alexa.
Ketika diwawancarai oleh Popmama.com, Alexa mengatakan bahwa ketika seorang anak terlihat ada tanda-tanda untuk bunuh diri sebaiknya orangtua tidak perlu memperlihatkan rasa panik.
"Sebaiknya orangtua perlu bicara baik-baik kepada anak untuk mengetahui permasalahan atau beban apa saja yang sedang dirasakan oleh mereka. Katakan bahwa cerita mereka siap didengarkan dan akan dibantu untuk mencarikan berbagai solusi," jelas Alexa.
Pastikan juga saat anak sedang bercerita, alangkah bijaknya orangtua tidak langsung memarahi atau terkesan menyudutkan.
Jika permasalahan atau beban anak sudah mulai tergambarkan secara lebih jelas, cobalah untuk berdiskusi dengan psikiater atau psikolog anak.
"Kalau memang sudah ada percobaan bunuh diri ada baiknya langsung ke psikiater terlebih dulu," ucap Alexa.
Editors' Pick
2. Bagaimana mendeteksi kecenderungan seseorang yang ingin melakukan percobaan bunuh diri?
Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia tentunya banyak yang terdampak dari sisi ekonomi. Finansial menjadi terganggu dan perekonomian semakin sulit, sehingga sebagian orang berpikiran untuk mengakhiri hidup.
Sebelum orang yang kita kenal berusaha untuk melakukan percobaan bunuh diri, maka keluarga dan pihak terdekat perlu peka. Penting sekali untuk mengetahui pergerakan mereka yang mulai memiliki kecenderungan untuk melakukan percobaan bunuh diri.
"Kita sebagai orang terdekat bisa lebih sensitif dengan melihat perubahan suasana hati dan ekspresi mereka. Apakah terlihat lebih kurang bersemangat dan tidak memiliki motivasi untuk menjalani hidup?" ucap Alexa.
Alexa pun juga mengingatkan agar orang terdekat perlu memerhatikan terkait lagu-lagu, cerita atau film favoritnya, apakah bertema sesuatu yang tragis atau tidak.
"Lihat juga gambar atau kata-kata yang mereka unggah ke media sosial, adakah yang melambangkan hilangnya harapan untuk hidup? Selain itu, emoji seperti senyuman datar yang digunakan bersamaan dengan statusnya di media sosial dapat memperlihatkan kesan tidak tulus," kata Alexa.
"Hati-hati juga bila ada orang terdekat yang masih terlihat humoris, tetapi humornya skeptis atau sinis tentang kehidupan," ujarnya.
Beberapa kecenderungan di atas bisa menjadi acuan tersendiri untuk memahami kondisi mental seseorang, bahkan terkait kecenderungan mereka yang sedang berusaha untuk melakukan percobaan bunuh diri.