Masyarakat Diajak Jaga Jantung Bumi di Hari Peduli Sampah Nasional
Setiap tahun pengelolaan sampah masih menjadi persoalan pelik bagi Indonesia
22 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pertama kali diumumkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 21 Februari 2005. Sejak itulah, HPSN diperingati pada setiap tanggal 21 Februari.
Dalam sejarah Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati setiap tahun, penetapan 21 Februari sendiri untuk mengenang sebuah tragedi tragis di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat.
Momen peringatan Hari Peduli Sampah Nasional pada tanggal 21 Februari 2022 ini juga ditandai oleh Tropical dalam kampanye Tropical Generasi Peduli. Kampanye ini mengajak kepedulian masyarakat Indonesia terhadap detak jantung bumi dan jantung hati, yang dimaknai sebagai kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Perlu Mama ketahui bahwa bentuk kepedulian tersebut pada akhirnya ditujukan kepada anak-anak kita sebagai generasi penerus, sehingga tetap berada dalam lingkungan hidup yang terjaga.
Jika Mama ingin mengetahui lebih lanjut perihal bentuk kepedulian ini di momen Hari Peduli Sampah Nasional, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa detailnya.
Editors' Pick
1. Persoalan sampah masih menjadi masalah besar di Indonesia
Sampai sekarang, pengelolaan sampah masih menjadi persoalan pelik bagi Indonesia dari tahun ke tahun.
Data dari Suistainable Waste Indonesia (SWI) tahun 2017 menunjukkan bahwa 24 persen sampah di Indonesia masih tidak terkelola. Diketahui dari data itu jenis sampah yang paling banyak dihasilkan adalah sampah organik 60 persen, sampah plastik 14 persen, serta bahan lainnya sebanyak 26 persen.
Aristo Kristandyo, Senior VP Marketing PT Bina Karya Prima mengatakan bahwa Tropical sekaligus mengajak kita serta anak-anak kita sebagai generasi penerus untuk membuang sampah sesuai jenisnya pada tempatnya. Hal ini mengingatkan bahwa di setiap generasi selalu diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya.
"Hasil sensus penduduk 2020 dari Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan mayoritas penduduk Indonesia didominasi 27.94% oleh Generasi Z dan 25.84 persen oleh Generasi Milenial. Dua generasi ini adalah jantung hati kita yang akan menjadi penerus kelanjutan detak Jantung Bumi dalam hal menjaga lingkungan hidup,” ucap Aristo.
2. Anak-anak perlu diajarkan untuk memilah sampah
Di peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ini, Asep Kuswanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga turut hadir.
“Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sedang menggalakkan pengurangan sampah dari sumber yang berbasis pemilahan sampah. Hal ini tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 77 tahun 2020 tentang pengelolaan sampah lingkup rukun warga (RW) yang di mana implementasinya masyarakat harus memilah sampah sejak dari rumah sesuai jadwal per jenis sampah,” ucap Asep.
Penerima penghargaan Satyalancana Wira Karya 2018, Nugie, musisi serta penggiat lingkungan hidup yang turut hadir pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional membagikan pengalaman mengajarkan anak-anaknya untuk membuang sampah sesuai jenisnya.
Sebagai seorang Papa, Nugie berharap kalau anak-anaknya bisa menjadi generasi penerus agar sampah di masa depan bisa diatasi dengan baik.
“Tidak semua sampah yang akan dibuang itu jenisnya sama, oleh karena itu anak-anak sebagai generasi penerus perlu menjadikan ini satu kebiasaan baru agar pengolahan sampah menjadi lebih mudah. Cara ini juga dapat menghindari terjadinya penumpukan sampah yang dapat memicu pencemaran udara,” jelas Nugie.
3. Kampanye ini menyediakan 50 titik tempat sampah di sejumlah tempat
Rangkaian kegiatan peduli lingkungan oleh Tropical ini dimulai saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2022.
Tepat di tanggal 21 Februari 2022 telah disediakan 50 titik tempat sampah di sejumlah apartemen serta beberapa tempat umum yang ada di wilayah DKI Jakarta.
"Diharapkan kegiatan yang dilakukan Tropical ini dapat membantu penanganan sampah daur ulang menjadi barang yang bermanfaat serta bermakna seperti sepatu dan tas sekolah. Sepatu dimaknai agar anak anak kita dapat melangkah maju dan menuntut ilmu dengan tas sekolah," ucap Aristo.
Semoga momen peringatan Hari Peduli Sampah Nasional serta kampanye ini bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar, ya. Diharapkan semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap lingkungan hidup.
Baca juga:
- Sejarah Hari Peduli Sampah Nasional, Bermula dari Ledakan Gas di Desa
- 7 Sampah Dapur yang Bisa Dipakai untuk Penyubur Tanaman
- Cara Membuat Pupuk Organik dari Sampah Dapur
- Cara Main dan Link Kuis Hari Bumi Psycat Games