Menginspirasi! 3 UMKM Ini Jadi Bukti Penggerak Ekonomi Daerah Makassar
Kalau mereka bisa, Mama juga bisa menciptakan UMKM yang sukses
9 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar menjadi salah satu kota di kawasan Indonesia Timur yang semakin berkembang dan modern. Makassar juga menjadi pintu gerbang ekonomi Indonesia Timur yang cukup berpengaruh besar apalagi dengan meningkatnya jumlah UMKM.
Kota yang dikenal sebagai Ujung pandang ini pun mulai tumbuh dengan memeratakan ekonomi secara digital. Banyaknya UMKM di kota ini menjadi penggerak yang memajukan Makassar dari segi ekonomi.
Ketika membuat UMKM perlu sekali konsisten dalam memantau serta mengevaluasi pergerakan keuangan bisnis yang sedang dijalani.
Jika Mama ingin mengetahui beberapa UMKM yang menjadi penggerak ekonomi di daerah Makassar, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa deretan dengan cerita mereka yang menginspirasi.
Ketiganya menciptakan peluang lewat berbinis dengan memanfaatkan teknologi nih, Ma.
Editors' Pick
1. Kopi Ujung
Indonesia dikenal sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia apalagi dengan sebutan sebagai sebuah negara kepulauan. Hal ini pun mengartikan bahwa ada beragam jenis kopi yang tersebar dari Sabang hingga ujung Merauke.
Kopi Ujung bisa menjadi salah satu UMKM pilihan ketika sedang mengunjung Kota Makassar. Awalnya toko ini menjadi pusat oleh-oleh khas dari Makassar yang terkenal dengan cita rasa kopinya. John Cendra yang cinta dengan kopi menjadi sosok dibalik hadirnya Kopi Ujung, sehingga kini menjadi cukup populer.
“Indonesia butuh anak-anak bangsa yang sudah belajar di berbagai tempat untuk kembali dan membantu perkembanganpengembangan industri kopi di dalam negeri, itulah misi kami di Kopi Ujung,” kata John.
Bentuk kecintaannya terhadap kopi membuat John serius dalam mempelajari kopi hingga ke beberapa tempat di Nusantara. Dengan berbekal ilmu yang dimiliki, John pun memperkenalkan kopi Toraja serta speciality coffee ke masyarakat luas. Speciality coffee sendiri menjadi sebutan untuk kopi-kopi berkualitas tinggi dengan nilai yang harus di atas 80 poin dari 100 sebagai angka sempurna.
Untuk mendapatkan poin tinggi, John tentu memilih biji kopi berkualitas dan tidak boleh ada yang cacat walau hanya sedikit.
"Agar specialty coffee yang kami hasilkan selalu memiliki kualitas tinggi, kami banyak mencicipi kopi untuk mengenal dan memahami berbagai rasa,” jelas John.
Kopi juga tidak hanya sekadar sebuah minuman berwarna hitam pekat yang diseduh serta dituang dalam sebuah cangkir saja. Dibalik itu semua, kopi bisa dinikmati dengan cara sederhana termasuk menghirup aromanya.
Sebagai kopi lokal premium, kedai Kopi Ujung pun memiliki standar tersendiri ketika menikmati kopi di tempatnya. Ada hal sederhana yang terkadang sering terlupakan yaitu membawa makanan dari luar kedai.
Maaf. Dilarang membawa makanan dari luar khususnya makanan yang berbau kuat seperti makanan pedas, berminyak atau goreng. Usaha kopi bergantung pada rasa dan aroma. Jika anda merokok, vaping atau makan makanan berbau kuat dalam toko, maka anda sedang membunuh usaha kami. Terima kasih untuk pengertiannya.
Begitulah salah satu cara pemilik dari Kopi Ujung agar para pengunjung bisa menikmati aroma kopi sejak masuk ke dalam kedai. Perlu diingat bahwa partikel dari makanan berminyak lebih besar daripada partikel kopi, jadi makanan tersebut bisa sangat menganggu aroma dari kopi tersebut.
Dengan perkembangan Kopi Ujung yang mulai diketahui daerah lain di berbagai wilayah Indonesia, maka John mulai memperkenalkan specialty coffee melalui Tokopedia. Hal ini bertujuan agar usahanya tidak hanya dikenal masyarakat Makassar saja, namun ke seluruh Nusantara. Sejak membuka usaha di platform online, omzet Kopi Ujung pun telah mencapai angka fantastis yaitu Rp12 juta setiap bulannya.
2. Rumah Bumbu Ratna
Keberanian Abdul Wahab untuk memilih keluarga dari pekerjaan karena ingin membuka bisnis bumbu masakan bisa menjadi inspirasi tersendiri. Rumah Bumbu Ratna menjadi salah satu UMKM yang menjadi penggerak ekonomi di daerah Makassar.
Sebagai bumbu siap saji masakan Nusantara, Rumah Bumbu Ratna menghadirkan banyak varian bumbu seperti coto Makassar, pallu basa, sop saudara, sop konro, toppa lada, nasulikku, kari ayam, opor ayam, soto ayam, sambel goreng, rawon hingga rendang. Berbagai varian bumbu dari Rumah Bumbu Ratna pun banyak diminati dari masyarakat Makassar, Aceh hingga Manokwari.
Dengan banyaknya jenis bumbu dan sebagai obat rindu, Rumah Bumbu Ratna memiliki target tertentu bagi pembeli yang rindu akan masakan khas dari kampung halamannya. Bahkan Abdul menjadikan para ibu rumah tangga yang ingin praktis atau anak kos yang tidak bisa masak menjadi target penjualan bumbunya.
“Ibu saya sangat pintar memasak, bahkan beliau senang membantu membuat masakan ketika ada acara keluarga atau teman. Saat itu, saya berpikir ibu saya bisa menciptakan peluang lewat berbisnis bumbu masakan instan di platform digital,” jelas Abdul.
Dengan bantuan penjualan online yang dilakukan hingga saat ini, Abdul bersama keluarganya berniat ingin lebih mengembangkan bisnis Rumah Bumbu Ratna. Bahkan keluarga ini ingin berinovasi dengan keinginan untuk menambah kembali ragam bumbu masakan yang ada Nusantara.
3. Toko Yanti
Kesuksesan Toko Yanti sebagai salah satu UMKM yang menjadi penggerak ekonomi di daerah Makassar, tak lepas dari semangat dan kerja keras Surianty Zainal. Warung kelontong yang ada di Makassar ini telah menjadi mitra sejak Agustus 2019 lalu.
Walau masih terbilang baru, namun keuntungan yang didapat oleh Surianty bisa meningkat sebesar 20 persen setiap bulannya. Dengan kecanggihan teknologi yang digunakan oleh Suryanti membantunya mengatur stok persediaan di warung dengan lebih cepat dan mudah karena hanya menggunakan sebuah aplikasi.
“Kehadiran mitra ini telah membantu meningkatkan penjualan usaha warung saya. Sekarang saya dapat mengelola warung saya secara mudah dan efisien, terutama untuk berjualan produk digital seperti pulsa, paket data, token listrik, BPJS dan sebagainya kepada warga sekitar dan memesan stok produk warung melalui fitur Grosir,” ungkap Suryanti.
Itulah beberapa UMKM yang bisa menciptakan penghasilan lebih menggunakan kecanggihan teknologi masa kini. Dengan kecermatan tersebut, ketiganya mampu mencari peluang pasar menjadi lebih mudah dan tentu menguntungkan.
Tidak hanya Kopi Ujung, Rumah Bumbu Ratna dan Toko Yanti saja, namun ada banyak yang terbantu dengan kemajuan ekosistem warung di Indonesia. Apalagi melalui aplikasi Mitra Tokopedia yang telah menjadi rumah bagi lebih dari 350.000 pemilik warung, toko kelontong dan usaha sejenis lainnya.
Bisa menjadi inspirasi tersendiri nih, Ma!