Menurut Psikolog, Adaptasi Menjadi Kunci Saat Anak Bermain Sepakbola
Adaptasi memiliki peranan yang begitu penting
24 Juni 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Adaptasi menjadi salah satu proses penting ketika sedang ingin menyesuaikan diri terhadap sesuatu hal. Setuju nggak nih, Ma?
Bahkan anak-anak di dalam kehidupan kesehariannya tentu akan menemukan berbagai lingkungan atau teman baru, sehingga perlu melalui proses adaptasi dengan baik. Bahkan ketika si Anak memiliki tim baru ketika bermain sepak bola perlu sekali melewati proses adaptasi.
Selain rasa penasaran dengan sifat teman-temannya ketika baru masuk ke dalam satu tim sepakbola, anak mama pun perlu mempersiapkan dirinya sendiri untuk menghadapi lingkungan yang serba baru. Apalagi setiap anak memiliki sikap berbeda-beda, ada anak yang pemalu dan ada juga yang cepat akrab jika berada di sekeliling orang baru.
Untuk Mama yang ingin mengetahui apa saja bentuk adaptasi yang perlu dilakukan oleh anak selama bermain sepakbola, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa informasi dari Laksmiari Saraswati.
Wajib diketahui nih, Ma!
Editors' Pick
1. Beradaptasi dengan lingkungan
Saat ditemui di kawasan Kuningan pada (24/6), Laksmiari Saraswati sebagai seorang psikolog mengatakan bahwa adaptasi menjadi sebuah kunci ketika bermain sepakbola. Apalagi perlu sekali beradaptasi terhadap lingkungan seperti situasi lapangan hingga cuaca ketika bermain di luar kota.
"Semakin anak dapat beradaptasi dengan baik, maka akan semakin cepat dirinya akan survive," ucap Laksmiari Saraswati.
Melalui kesukaannya terhadap permainan sepakbola, seharusnya si Anak mampu bereksplorasi terhadap minat sendiri di bidang olahraga. Hal ini setidaknya dapat membantu ia menjadi pribadi yang lebih baik, termasuk dalam masalah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Baca juga: 10 Manfaat Olahraga Sepakbola untuk Fisik dan Mental Anak
2. Beradaptasi dengan teman-teman dalam satu tim
Berada di dalam satu tim sepakbola tentu membuat si Anak harus belajar memahami dan beradaptasi dengan teman-temannya sendiri. Apalagi setiap anggota tim memiliki karakter yang berbeda-beda, sehingga perlu sekali memahami semua karakter anggota agar dapat menyamakan visi.
Dengan beragamnya karakter seseorang tak jarang ada yang merasa iri dengan kemampuan anggota lainnya, sehingga memicu terjadinya konflik. Kondisi seperti ini biasanya akan muncul ketika proses adaptasi tidak berjalan dengan maksimal atau bahkan kurang ada chemistry antar pemain.
"Untuk mengatasi rasa iri anak terhadap teman satu tim, orang-orang di sekitar anak perlu mengajarkan mengenai konsep kehidupan. Apalagi manusia itu berbeda-beda, sehingga wajar sekali kalau ada hal yang tidak sama dan membuat rasa kurang suka terhadap sesama anggota tim," jelas Laksmiari Saraswati.
Menurutnya, anak-anak pun perlu paham dan mengenal satu sama saling sebagai sebuah tim sepakbola. Dengan begitu konflik yang terjadi pada sesama anggota bisa diminimalisir dan mampu bekerja sama secara lebih baik.
Baca juga: Kata Mutiara dari Pesepak Bola Dunia, "Hidup Jangan Mudah Menyerah"