Pandemi Belum Berakhir, WHO Ingin Setiap Negara Mendapat Akses Vaksin
Semoga semakin ada kabar baik di tengah pandemi ini ya, Ma
27 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah lebih dari satu tahun bencana wabah virus corona menghantam dunia. Berbagai kabar pun bermunculan, termasuk berita baik dari WHO mengenai vaksin Covid-19.
Sejumlah vaksin Covid-19 akan segera disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam beberapa minggu ke depan di awal tahun 2021 ini, sehingga bisa dilakukan distribusi secara massal.
Vaksin dari Covax akan dipimpin oleh WHO dalam proses pendistribusian. Nantinya ada 2 miliar dosis vaksin Covid-19 yang akan dikirim ke seluruh dunia pada tahun ini, lalu ada 1,3 miliar dikirim ke negara-negara dengan perekonomian rendah.
Jika Mama ingin mengetahui pemberitaan mengenai vaksin Covid-19 lebih detail berdasarkan penjelasan dari WHO, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Editors' Pick
1. WHO mengatakan bahwa tahun kedua pandemi Covid-19 akan semakin sulit
Pejabat Tinggi Program Darurat Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan mengatakan kalau pandemi Covid-19 di tahun 2021 ini belum bisa teratasi sepenuhnya.
"Hal itu mungkin terjadi karena cara virus corona baru menyebar semakin cepat," kata Ryan, Rabu (13/1/2021).
Menurut Ryan, 2021 menjadi tahun kedua pandemi Covid-19 yang mungkin saja akan menjadi lebih menyulitkan apalagi mengingat adanya dinamika transmisi. Penyebaran pesat pun terjadi di belahan bumi utara karena terdapat varian baru Covid-19 yang lebih menular.
“Pastinya di belahan bumi utara, khususnya di Eropa dan Amerika Utara, kami telah melihat badai musim dingin yang sempurna seperti itu, dimasuki orang-orang, percampuran sosial yang meningkat dan kombinasi faktor-faktor yang telah mendorong peningkatan penularan di banyak, banyak negara,” jelas Ryan.
Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk COVID-19 menyayangkan kalau lonjakan kasus baru hingga saat ini dikarenakan masa-masa liburan panjang yang terjadi di berbagai negara.
“Setelah liburan, di beberapa negara situasinya akan menjadi jauh lebih buruk," ucapnya.
2. WHO berharap negara-negara yang perekonomiannya rendah juga bisa mendapatkan vaksin
Dilansir dari UN News, Kepala WHO Tedros Adhanom Gebreyesus pada hari Senin (18/1/2021) menyampaikan bahwa ada rasa khawatir terkait skema pembagian dan distribusi vaksin Covid-19. Menurutnya apabila ada ketidakadilan ini justru akan menimbulan masalah baru yang lebih serius.
Jika dilihat ke belakang, beberapa negara yang memiliki kemampuan secara ekonomi telah mengembangkan vaksin untuk wilayah masing-masing. Ini bisa dilihat dari Tiongkok, India, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat.
WHO beranggapan kalau vaksin yang dikembangkan seolah ingin memprioritaskan kesehatan penduduk mereka saja. Sementara itu, negara-negara yang memiliki penghasilan rendah masih mencari kejelasan untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
“Meskipun ada keinginan di antara pemimpin untuk melindungi rakyatnya sendiri terlebih dahulu, tanggapan terhadap wabah virus corona ini harus dilakukan secara kolektif,” kata Tedros.
Tedros menyayangkan orang-orang miskin di berbagai negara cukup rentan untuk tertular, apalagi ada kemungkinan mereka tidak akan mendapatkan vaksin Covid-19 dengan segera.
“Tidaklah adil bagi orang muda dan sehat di negara kaya untuk mendapatkan suntikan vaksin sebelum orang yang rentan di negara bagian yang lebih miskin (mendapatkannya terlebih dahulu)," ucapnya.