PPKM Naik ke Level 3 di Jabodetabek, Bandung, Jogja, Bali
PPKM level tiga diharapkan bisa mengurangi lonjakan kasus positif
7 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah resmi memutuskan untuk menaikkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa wilayah seperti aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi ke level tiga.
Selain itu, beberapa kota lainnya seperti Yogyakarta, Bali dan Bandung Raya juga turut mengalami kenaikan level.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali yang berlaku mulai 8-14 Februari 2022. Pada penerapan PPKM kali ini, ada sejumlah daerah yang naik asesmennya ke level 3, salah satunya DKI Jakarta.
Jika Mama ingin mengetahui informasi lengkapnya terkait PPKM level 3, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Editors' Pick
1. Pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala diharapkan untuk isolasi mandiri
Luhut Binsar Pandjaitan yang menjadi komandan PPKM di wilayah Jawa-Bali mengatakan bahwa kenaikan level bukan dipicu banyaknya kasus harian Covid-19 di area tersebut. Namun, dikarenakan masih rendahnya tracing.
"Berdasarkan level assesment saat ini, kami sampaikan aglomerasi Jabodetabek, DI Yogyakarta, Bali dan Bandung Raya akan (naik) ke level 3. Hal ini terjadi bukan akibat tingginya kasus Covid-19, tetapi juga karena rendahnya tracing (pelacakan)," ungkap Luhut ketika memberikan keterangan pers dan dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (7/2/2022).
Luhut pun menjelaskan bahwa level PPKM di Bali dinaikkan ke level tiga. Hal ini dikarenakan hunian rawat inap di rumah sakit yang tinggi. Pemerintah mengimbau masyarakat yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala diminta untuk tidak pergi ke rumah sakit dan perlu isolasi mandiri.
"Tujuannya supaya BOR (tingkat keterisian rumah sakit) tetap rendah. Nanti, kita lihat apakah bed di ICU juga berpengaruh (bila warga tidak berbondong-bondong ke rumah sakit)," jelas Luhut.
Dilansir dari website resmi Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa bagi pasien isoman selama saturasi di atas 95 persen ke atas tidak perlu khawatir dan terlalu panik. Apabila selama isoman mengalami gejala seperti batuk, flu atau demam, maka segera konsultasi melalui telemedisin atau puskesmas setempat.
2. Angka kasus positif Covid-19 semakin naikĀ
Konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan dengan pesat. Data per hari Minggu (6/2/2022) menunjukkan konfirmasi positif di Indonesia menembus angka 36.057. Angka ini tertinggi sejak diumumkannya konfirmasi Omicron pertama di Indonesia.
Dengan pertambahan kasus positif tersebut, maka total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia jika ditotal telah mencapai 4.516.480 kasus.
Sementara itu, kasus aktif terus melonjak menjadi 188.899. Perlu diketahui bahwa kasus aktif merupakan indikasi jumlah banyaknya pasien yang melakukan isolasi mandiri dan perawatan di rumah sakit.