Sebelum Mencoba Diet Keto, Ketahui Pro dan Kontra Menurut Para Ahli
Ketahui ini dulu sebelum mulai melakukan diet keto
23 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin Mama sudah pernah mendengar nih mengenai diet kato ya?
Diet yang satu ini merupakan diet yang membantu Mama dalam membakar lemak dan menurunkan berat badan.
Diet yang tinggi lemak, moderat-protein, dan super rendah karbohidrat ini cukup ketat karena Mama setidaknya harus mengonsumsi 50 gram atau lebih sedikit karbohidrat dalam sehari.
Saat menjalankan diet keto, Mama akan memakan sedikit karbohidrat sehingga tubuh menjadi ketosis dan mulai membakar lemak sebagai bahan bakar tubuh.
Dengan begitu tubuh dapat menurunkan berat badannya. Namun diet yang satu ini mendapat pro dan kontra dari beberapa ahli mulai dari ahli diet, dokter dan beberapa ahli lainnya.
Sebelum Mama memulai untuk melakukan diet kato, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya. Pro dan kontra dari para ahli mengenai diet keto ini juga perlu Mama ketahui sebelum mencobanya. Berikut rangkuman dari Popmama.commengenai diet keto.
Yuk Ma, disimak artikelnya!
1. Kontra: kekurangan vitamin dan mineral
Dikarenakan diet keto sangatlah rendah karbohidrat, itu berarti akan memotong konsumsi buah dan biji-bijian.
Selain buah memiliki kadar gula di dalamnya, buah juga merupakan sumber serat, vitamin dan mineral yang sangat baik.
Jika Mama lebih fokus untuk mengonsumsi lemak dan protein, ada kemungkinan Mama akan lupa mengonsumsi jumlah sayuran yang seharusnya direkomendasikan setiap hari. Secara tidak langsung Mama melewatkan nutrisi yang begitu penting.
“Kamu mungkin akan berakhir dengan diet yang kekurangan beberapa vitamin dan mineral,” kata Katherine Brooking MS, RD, salah satu pendiri Appetite For Health.
2. Pro: mengatur gula darah
Diet keto memang bisa dikatakan sebagai diet yang sangat rendah karbohidrat, sehiingga memungkinkan sangat efektif dalam mengatur gula darah dan mengobati diabetes tipe 2.
Dr. Phinney mengatakan bahwa diet keto dapat membantu mengatur gula darah. "Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang ditandai dengan gula darah tinggi, itu berarti bisa memicu seseorang mengalami penyakit intoleransi karbohidrat," katanya.
"Dengan memotong sebagian besar karbohidrat diet dan menggantinya dengan diet ketogenik yang diformulasikan dengan baik. Untuk orang yang sedang hidup dengan diabetes tipe 2, ini cukup mengurangi dan mempertahankan gula darah mereka lebih dekat da benar-benar dalam kadar yang normal,” lanjut Dr. Phinney.
Editors' Pick
3. Kontra: dapat meningkatkan tingkat kolesterol
Jika umumnya diet menghindari lemak, diet keto justru meningkatkan asupan tinggi lemak, protein sedang, dan rendah karbohidrat. Diet keto yang memang menekankan asupan tinggi lemak, ini akan memungkinkan Mama memakan banyak lemak jenuh dari daging berlemak, mentega hingga keju. Padahal ini bisa berdampak negatif terhadap kadar kolesterol Mama.
“Kamu mungkin melihat tingkat kolesterol akan meroket meningkat. Ini dikarenakan tingginya lemak jenuh yang dikenal untuk meningkatkan kolesterol LDL yang tidak sehat,” kata Brooking, MD dari Kantor Medis Manhattan ini menambahkan jika akan sangat bermasalah untuk orang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung.
Ketika Mama sudah ingin mencoba diet keto, Dr. Beniaminovitz menyarankan, "Kamu harus memeriksakan kolesterol secara rutin dan diikuti oleh ahli jantung atau endokrinologis. Ini bertujuan agar dapat memodifikasi diet dan membantu meminimalkan risiko."
4. Pro: menurunkan peradangan
Saat Mama sudah memulai diet keto, ini akan membantu dalam menurunkan berat badan, namun ini satu-satunya cara itu menargetkan dalam mengecilkan lemak perut. Steve Phinney, MD, PhD, kepala petugas medis di Virta Health, mengatakan bahwa diet keto dapat membantu melawan peradangan.
"Diet ketogenik atau keto yang diformulasikan dengan baik akan memiliki efek anti-inflamasi kuat ke seluruh tubuh, termasuk untuk lemak perut. Dengan demikian memungkinkan seseorang untuk menghilangkan lemaknya," katanya.
Mengatasi peradangan kronis juga dapat membantu Mama meringankan nyeri sendi, masalah pencernaan, kelelahan, dan masalah kulit.
Baca juga:
5. Kontra: Diet keto bisa bikin dehidrasi
"Sementara diet ketogenik telah terbukti menurunkan nafsu makan saat membakar lemak dan mempertahankan otot. Ini bukan berarti tanpa adanya risiko," kata Holly Pudwill, presiden dan ahli diet klinis di Balanced Nutrition of Jacksonville.
"Keton adalah produk sampingan dari ketosis. Jika itu terjadi, kondisi yang disebut ketoacidosis dapat terjadi." Ketika hal ini terjadi, keton akan menumpuk di dalam darah sehingga membuatnya terlalu asam dan menyebabkan dehidrasi. Dalam kasus yang sangat ekstrim, dehidrasi ini dapat menyebabkan seseorang mengalami koma atau kematian.
6. Pro: mengurangi tekanan darah
Kardiolog Luiza Petre, MD, mengatakan bahwa diet keto dapat membantu menurunkan tekanan darah, walaupun tidak secara langsung. Untuk Mama yang memiliki masalah obesitas, ini akan menjadi peluang besar untuk meningkatkan tekanan darah tinggi.
"Intinya adalah diet ketogenik akan meningkatkan tekanan darah, tetapi tidak akan memiliki efek langsung," katanya.
"Jika diet keto dilakukan tanpa tujuan penurunan berat badan. Diet yang bisa dikatakan sebagai diet tinggi lemak tanpa defisit kalori tidak akan mempengaruhi tekanan darah sama sekali. Menurunkan berat badan tetap menjadi intervensi nomor satu diikuti dengan menurunkan garam dan olahraga untuk meningkatkan tekanan darah," tambah Kardiolog Luiza Petre, MD.
7. Kontra: gangguan fungsi organ
"Biasanya, sumber utama energi tubuh berasal dari glukosa. Lalu gula akan di metabolisme dari pencernaan karbohidrat," kata Lorraine Kearney, ahli nutrisi holistik. Seperti yang Mama ketahui kalau glukosa adalah sumber utama bahan bakar untuk otak, sistem saraf, sel darah merah, dan jaringan tubuh tertentu. Sedangkan karbohidrat merupakan sumber utama glukosa.
"Tanpa sumber glukosa yang memadai dalam diet, tubuh harus mengubah cara membakar energi sehingga dapat berfungsi. Diet rendah karbohidrat, tinggi lemak hingga protein ini akan menyebabkan pergeseran dalam metabolisme glukosa dan tubuh mulai bergantung pada sebagian produk yang dipecah dari lemak sebagai bahan bakar,” jelas Kearney.
"Jika jumlah kalori yang tepat dari karbohidrat dikonsumsi, tubuh akan mencegah pemecahan protein menjadi asam amino untuk energi yaitu keton untuk mempertahankan fungsi optimal organ vital, seperti hati dan ginjal."
Namun, orang-orang pada diet keto menjalankan risiko tidak memiliki cukup glukosa dalam tubuh mereka karena pembatasan diet karbohidrat. Ketika ini terjadi, Kearney mengatakan bahwa tubuh akan mulai mengambil protein dari otot.
"Ini akan menurunkan bangunan, perbaikan, dan fungsi tubuh dan organ vitalnya, seperti jantung, paru-paru, hati, dan ginjal," jelasnya.
Ini dia informasi terkait pro dan kontra diet keto. Sebelum melakukan diet keto, ada baiknya melakukan konsultasi dengan ahli gizi agar tidak memengaruhi kesehatan menjadi lebih buruk.