Sang Papa Gagal Operasi Batu Ginjal, Jessica Iskandar Terus Berdoa
Semangat terus untuk Mama Jessica Iskandar!
25 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hardi Iskandar, Papa dari Jessica Iskandar memang diketahui kembali masuk UGD beberapa waktu lalu melalui unggahan foto dari putrinya.
Kesehatan yang menurun mengharuskan adanya penanganan operasi.
Namun, usai melakukan dua kali operasi ternyata hasilnya dinyatakan gagal. Jessica Iskandar sempat menceritakan kesehatan sang Papa melalui salah satu unggahan fotonya di Instagram.
Ya Tuhan, aku sedih banget. Hari ini papaku menjalankan 2 kali operasi yang gagal. Beberapa hari lalu di rumah sakit dikatakan ada batu ginjal di tubuh papa dan ada bakteri di dalam darahnya. Harusnya pagi ini kita berangkat ke Penang, tetapi dokter nggak rekomen untuk travel. Akhirnya keluarga memutuskan operasi pagi ini di sini, dimasukin alat dari kemaluannya 6 kali gagal semua karena katanya ada usus yang bengkok. Kata dokter ada cara lain dengan dibedah untuk keluarkan batunya, sorenya dilakukan bedah di perutnya, setelah di buka perut dan ginjalnya tenyata kata dokter ga ada batu itu di ginjal. Aku jadi bingung, jadi maksudnya apa. Kasihan papa udah menggigil lemas banget. Sudah 12 hari di rawat, sekarang masuk ICU. Temen-temen bantuin doa ya dan semoga ada jalan terbaik untuk papa.
Itulah salah satu curhatan dari Jessica Iskandar mengenai perkembangan kesehatan sang Papa.
Sebagai seorang anak, dirinya tentu merasa sedih dan berusaha memberikan yang terbaik untuk kesembuhan orangtuanya.
Untuk Mama yang ingin mengetahui beberapa informasi mengenai penyakit batu ginjal, kali ini Popmama.com akan merangkumnya. Informasi mengenai batu ginjal ini semoga bisa berguna ya, Ma!
Editors' Pick
1. Bagaimana proses pembetukan batu ginjal?
Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah sebuah pembentukan menyerupai batu yang bisa terbentuk jika urine atau air kencing mengandung terlalu banyak bahan kimia.
Endapan batu di dalam ginjal juga disebabkan oleh maknan atau masalah kesehatan lain yang mendasari proses pembentukannya.
Perlu diketahui bahwa baju ginjal dapat berpindah dan tidak selalu berada di dalam ginjal. Perpindahan batu ginjal yang sudah berukuran besar dapat menimbulkan iritasi pada bagian saluran kemih.
Ini dikarenakan batu ginjal akan mengalami kesulitan saat menuju ureter menuju kandung kemih.
Berdasarkan jenisnya, batu ginjal dibagi menjadi empat jenis yaitu batu sistin, batu asam urat, batu struvit, dan batu kalsium.
Batu ginjal yang tidak ditangani dengan baik sejak awal terdiagnosis dapat menimbulkan kerusakan permanen pada fungsi serta kinerja ginjal.
Seringkali batu ginjal mengalami beberapa gejala, seperti:
- Jumlah urine keluar sedikit.
- Sering mengalami buang air kecil.
- Saat buang air kecil terasa sakit.
Baca juga:
- 8 Fakta Tentang Gagal Ginjal Kronik Terkait Perempuan dan Ibu Hamil
- Ibu Hamil dengan Gagal Ginjal Kronik Rentan Terkena 4 Dampak Ini
2. Komplikasi dan pengobatan terhadap penyakit batu ginjal
Jika tidak ditangani dengan baik, batu ginjal dapat memicu komplikasi terhadap kesehatan. Batu ginjal yang sudah berukuran besar berisiko menimbulkan beberapa komplikasi, seperti:
- Pendarahan yang terjadi di dalam tubuh.
- Mengalami infeksi yang dapat menyebarkan ke seluruh tubuh melalui darah.
- Memicu cedera pada ureter, sebuah saluran yang mengantarkan urine dari ginjal menuju kandung kemih.
Sebelum komplikasi ini terjadi dan mengganggu kesehatan, ada baiknya untuk segera melakukan pengobatan.
Namun, perlu diketahui kalau pengobatan terhadap batu ginjal tergantung kepada beberapa hal seperti ukuran atau jumlah batunya. Lalu letak keberadaan batu dan apakah bisa memicu infeksi atau tidak.
Batu ginjal harus segera dihilangkan melalui beberapa alternatif di antaranya:
- Dilakukan bedah terbuka.
- Mengonsumsi obat-obatan sesuai ajuran dokter. Obat yang peelu dikonsumsi pun berguna untuk mengurangi rasa sakit dan antibiotik akan diberikan bila ada infeksi.
- Melalui prosedur ureteroskopi untuk memecah batu ginjal. Uretra dan kandung kemih akan dimasuki sebuah alat yang disebut ureteroskop untuk menangani batu ginjal.
Itulah beberapa penanganan medis yang bisa dilakukan untuk mengatasi batu ginjal. Namun, di beberapa kasus, batu bisa keluar begitu saja tanpa penanganan medis dari dokter.
Baca juga: Fakta Penyakit Ginjal Kronik dan Cara Mencegahnya Menurut PERNEFRI