Sang Papa Jadi Korban Tabrak Lari, Jessica Iskandar Terus Berdoa
Jessica Iskandar mengatakan bahwa sang Papa mengalami patah tulang dan kesulitan bernapas
26 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hardi Iskandar, Papa dari Jessica Iskandar dikabarkan menjadi korban tabrak lari. Kabar tersebut dibagikan oleh Jedar melalui sebuah unggahan foto sang Papa yang sedang terbaring lemas pada hari Selasa (25/2/2020) malam.
Dari foto tersebut terlihat kalau Richard Kyle turut panik terhadap kondisi kesehatan dari calon mertuanya.
"Ya Tuhan, kumohon jaga dan sembuhkanlah Papaku, ditabrak lari sama mobil. Sekarang Papaku patah tulang, susah napas, nggak bisa jalan. Tuhan please bantu Papaku untuk sembuh," tulis Jessica di salah satu unggahan Instagram pribadinya.
Dari ceritanya, kondisi Papa dari Jedar saat ini dikabarkan patah tulang hingga mengalami kesulitan untuk bernapas. Mama dari El Barack ini pun tak henti berdoa untuk kesembuhan sang Papa.
"Semoga Lekas sembuh ya, Jes. Salam untuk keluarga". - Raffi Ahmad.
"Ya ampunn, cepat sembuh untuk Papa ya Je". - Tarra Budiman.
"Ya Tuhan. Semoga lekas pulih. Stay strong ya Jes. God bless." - Reisa Brotoasmoro.
Begitulah beberapa harapan serta doa yang tuliskan oleh para sahabat Jedar untuk kesembuhan orangtuanya.
Terkait kejadian yang menimpa Papa dari Jedar hingga mengalami patah tulang, kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa informasi mengenai kesehatan tulang.
Semoga informasi ini berguna ya, Ma!
Editors' Pick
1. Syok bisa terjadi terhadap korban kecelakaan
Saat seseorang mengalami sebuah peristiwa buruk yang datang tak terduga dan cukup mengagetkannya pasti akan memicu reaksi syok.
Dalam situasi seperti itu memang dianggap wajar dan normal, namun perlu diketahui bahwa syok menjadi sebuah titik akan munculnya rasa trauma.
Dilansir dari Help Guide, sebenarnya reaksi syok yang terjadi pada setiap orang akan berbeda tergantung kondisi fisik dan emosionalnya. Maka dari itu, ada baiknya tidak boleh langsung menilai serta membandingkan kondisi seseorang dalam hal merespons atau merasakan sebuah peristiwa tertentu.
Demi membantu seseorang yang sedang syok akan peristiwa tertentu, sebaiknya perlu mengenali kondisinya sekaligus pahami gejala syok yang ia rasakan.
Perlu diketahui juga bahwa syok yang masih terbilang wajar biasanya akan disertai dengan beberapa tanda-tanda serangan panik, seperti sebuah perasaan takut mati, jantung berdebar, berkeringat, gemetar, kram di bagian perut hingga sakit kepala.
Sementara reaksi syok akan menjadi tidak wajar bila gejala dan reaksi syok berlangsung lama. Tanpa disadari kondisi tersebut akan mengganggu kehidupannya serta akan memicu gangguan fisik dan mental.
Intinya saat ada keluarga yang mengalami syok, usahakan untuk tetap menenangkan tanpa terlalu banyak bertanya mengenai kondisi yang dialaminya.
Biarkan saja dirinya bercerita dan jadilah pendengar yang baik.
2. Saat mengalami patah tulang diajurkan untuk periksa ke dokter ortopedi
Dalam dunia medis, penanganan patah tulang yang tepat disarankan untuk melakukan pemeriksaan serta konsultasi ke dokter ortopedi.
Dokter ortopedi memiliki peran untuk meningkatkan peluang dalam mengembalikan tulang yang patah ke posisi semula, termasuk mencaegah terjadinya pergeseran tulang sebelum kondisinya benar-benar pulih.
Ketika mengatasi permasalahan patah tulang, umumnya dokter ortopedi akan mendengarkan beragam keluhan dari pasien mulai dari riwayat kesehatan, kondisi yang dirasakan saat itu hingga kronologis kejadian. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan secara fisik secara intensif.
Usai pemeriksaan fisik, maka pasien akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan pendukung menggunakan foto Rontgen.
Hal ini tentu akan lebih membantu dalam melihat kondisi tulang dan jenis patahannya.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter ortopedi, nanti dirinya akan menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasi kondisi patah tulang. Metode pengobatan pun cukup beragam, seperti:
- Pemasangan gips yang berguna dalam membantu proses penyembuhan tulang, sehingga bentuknya dapat kembali seperti semula.
- Pemakaian sling atau perban khusus yang berguna untuk mengatasi patah tulang apalagi jika area tersebut sulit dijangkau oleh gips.
- Melakukan operasi di mana patahan tulang akan disambungkan menggunakan pen atau pelat khusus. Namun, proses penyambungan tulang yang patah ini membutuhkan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Lamanya proses yang harus ditempuh ini tergantung pada jenis patah tulang serta tingkat keparahan.
3. Patah tulang tidak bisa dianggap sepele
Kondisi patah tulang yang terjadi akibat jatuh atau kecelakaan perlu diperiksa secara intensif.
Apalagi parah atau tidaknya kondisi patah tulang tergantung pada beberapa faktor, mulai dari bagian tulang mana yang patah, keterlibatan jaringan di sekitar tulang yang patah hingga bagaimana kerusakan tulang saat ini.
Jika tulang yang patah tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka akan menimbulkan beragam komplikasi kesehatan mulai dari kerusakan pembuluh darah, infeksi tulang (osteomielitis) hingga tulang tak dapat menyambung lagi secara tepat.
Sebelum komplikasi kesehatan terjadi serta menganggu aktivitas keseharian, maka ada baiknya untuk melakukan pengobatan ke dokter ortopedi.
Itulah beberapa informasi terkait kondisi psikologis dan fisik yang harus diperhatikan bila terjadi kecelakaan, bahkan sedang mengalami patah tulang.
Semoga Mama sekeluarga terus diberikan kesehatan ya, Ma!
Baca juga:
- Sang Papa Gagal Operasi Batu Ginjal, Jessica Iskandar Terus Berdoa
- Sang Papa Sedang Sakit, Jessica Iskandar Berikan Doa dan Semangat
- Semangat! Ketahui Bina Keluarga Lansia agar Lebih Produktif & Tangguh