Terapi Plasma Darah Ampuh Sembuhkan Pasien Covid-19, Begini Faktanya!

Ada yang sudah mendengar mengenai terapi plasma darah?

4 Mei 2020

Terapi Plasma Darah Ampuh Sembuhkan Pasien Covid-19, Begini Faktanya
Pixabay/qimono

Terapi plasma darah sedang menjadi pembicaraan banyak orang karena disebut ampuh menyembuhkan pasien yang positif Covid-19. 

Plasma darah dari pasien yang sudah sembuh Covid-19 dikabarkan memiliki suatu protein penangkal virus alias antibodi. Keberadaan antibodi yang ada di dalam plasma darah inilah mampu berfungsi dalam menetralisir virus. 

Metode terapi plasma darah ini bermula dilakukan oleh otoritas kesehatan yang ada di China. Ketika ada pasien yang baru saja terjangkit Covid-19, berusaha langsung diberikan antibodi dari plasma darah milik para penyintas. 

Plasma darah adalah bagian dari darah yang bertugas membawa sel darah. Tugas dari plasma darah tidak kalah penting dari sel darah merah, sel darah putih dan trombosit. Komponen plasma darah ini berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium sel-sel darah, lalu di dalamnya mengandung protein fibrinogen. 

Pada dasarnya, plasma darah memang memiliki peran penting untuk kesehatan tubuh. 

Protein yang ada pada plasma darah berfungsi dalam membantu proses pembekuan darah serta membawa zat-zat penting lainnya melalui darah, sehingga dapat disalurkan dengan baik ke seluruh tubuh. 

Jika Mama ingin mengetahui fakta mengenai plasma darah yang dikatakan ampuh untuk menyembuhkan pasien Covid-19, kali ini Popmama.com telah merangkumnya. 

Editors' Pick

1. Plasma darah diambil dari pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh

1. Plasma darah diambil dari pasien Covid-19 sudah dinyatakan sembuh
Unsplash/National Cancer Institute

Plasma darah menjadi metode terapi yang sedang diperbincangkan banyak orang. 

Penerapan metode penyembuhan Covid-19 ini dilakukan dengan cara mendapatkan plasma darah dari penyintas atau pasien yang sudah dinyatakan sembuh. 

Hal ini dikarenakan, seseorang yang telah sembuh dari Covid-19 memiliki antibodi yang baik. Orang yang sudah sembuh dapat dapat pelan-pelan membentuk antibodinya sendiri dalam hitungan hari. 

Dengan begitu, plasma darah yang dimilikinya pun terdapat antibodi untuk melawan virus. 

Metode terapi plasma darah ini dianggap sebagai salah satu langkah perawatan pasien apalagi yang sedang berada dalam kondisi kritis. 

2. Terapi plasma darah bukanlah hal baru di dunia kesehatan

2. Terapi plasma darah bukanlah hal baru dunia kesehatan
Freepik/starline

Dilansir dari IDN Times, Muhammad Hanafi seorang peneliti Indonesia dari Universitas Oxford mengatakan bahwa sebenarnya terapi plasma darah bukanlah hal baru dalam dunia kedokteran.

"Ide ini bukan baru, sebab terapi plasma darah pernah dilakukan saat wabah Ebola, SARS, MERS-CoV," katanya dalam acara webinar Big Questions Forum 8 pada Minggu (3/5/2020).

Hanya saja, terapi plasma darah ini belum dapat diketahui dengan pasti apakah bisa bekerja lebih cepat atau tidak. Hal ini dikarenakan masih minim datanya secara medis. 

"Metode plasma pertama kali dipraktikkan di Tiongkok, tetapi data klinis belum ada. Namun berita atau media menulis, dokter mencoba menggunakan metode tersebut. Yang tidak tepat yakni sebagai guideline pasien, padahal belum tentu benar," jelasnya. 

3. Terapi plasma darah ini hanya diberikan bagi pasien dengan kondisi berat

3. Terapi plasma darah ini ha diberikan bagi pasien kondisi berat
Freepik/pressfoto

Terkait dengan terapi plasma darah ini sebenarnya menjadi kabar bahagia, meskipun masih dilakukan penelitian secara pasti. Apalagi plasma darah bisa tersedia dari para pedonor yang telah sembuh dari Covid-19. 

Selain itu, transfusi darah juga bisa dilakukan selama 36 jam usah plasma dari pendonor dikumpulkan.

Amerika Serikat termasuk negara yang sudah mulai menguji coba terapi plasma darah ini pada bulan Maret 2020 lalu, di bawah Food and Drug Administration (FDA). Para dokter dan peneliti di sana melakukan pemantauan secara detail untuk mengetahui prsoes kerja dari plasma darah dalam menyembuhkan pasien Covid-19. 

Dilansir dari IDN Times, Muhammad Hanafi mengatakan bahwa terapi plasma darah ini tidak dapat digunakan pada semua pasien. Hanya dikhususkan bagi pasien yang sudah mengalami kondisi berat. 

"Jadi plasma bisa disampaikan ke pasien kondisi berat untuk menyelamatkan jiwa, bukan untuk semua pasien," ungkapnya.

Itulah beberapa rangkuman terkait terapi plasma darah yang bisa dikatakan ampuh dalam menyembuhkan pasien Covid-19. 

Semoga kabar ini bisa segera terbukti, usai penelitian yang dilakukan terkait metode ini sudah benar-benar berhasil. 

Sambil menunggu, usahakan untuk selalu menjaga kesehatan agar terhindar dari penyebaran virus. 

Baca juga: 

The Latest