Bahaya atau Tidak, Apa itu Varian Covid Pirola?
Varian yang dikenal sebagai BA.2.86 atau Pirola telah dimasukkan ke dalam daftar pemantauan oleh CDC
30 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pengumuman kembali dibuat oleh World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mengenai varian terbaru dari Covid-19.
Varian yang dikenal sebagai BA.2.86 atau Pirola telah dimasukkan ke dalam daftar pemantauan oleh CDC pada minggu sebelumnya, dengan diketahuinya bertambahnya varian SARS-CoV-2 ke daftar pantauan WHO.
Menariknya, banyaknya kasus Pirola yang resmi dilaporkan hanya berangka 11 kasus saja, namun dapat ditemukan di Amerika Serikat, Denmark, Israel, dan Inggris. Berikut, Popmama.com rangkumkan apa itu varian covid Pirola.
1. Pirola menurut ahli
BA.2.86 yang oleh beberapa ahli dijuluki Pirola, pertama kali terdeteksi pada akhir Juli, dan sejak itu, telah menyebabkan beberapa infeksi di seluruh dunia.
Virus ini merupakan turunan langsung dari omicron BA.2, yang menyebabkan lonjakan virus pada awal tahun 2022, kata Dr. Andrew Pekosz, ahli virologi di Universitas Johns Hopkins. “Hal penting tentang varian ini (Pirola) adalah ia memiliki banyak mutasi dibandingkan dengan beberapa varian omikron yang muncul sekitar dua tahun lalu,” kata Pekosz.
Mutasi atau perubahan urutan virus dapat memengaruhi seberapa menular suatu virus, seberapa baik virus tersebut merespons pengobatan, dan seberapa parah virus tersebut memengaruhi manusia, menurut CDC. “ Pirola mewakili bentuk SARS-CoV-2 yang sangat bermutasi,” kata Pekosz dengan kata lain, Pirola terlihat sangat berbeda dari subvarian omicron XBB yang beredar.
Editors' Pick
2. Apa saja gejala Pirola?
Oleh karena jumlah kasus Pirola masih rendah, belum jelas apakah varian baru tersebut memiliki gejala penyakit yang khas dan unik. Varian yang terlihat hingga saat ini telah menyebabkan batuk, sakit tenggorokan, pilek, kelelahan, nyeri, serta perubahan indera penciuman dan rasa.
Para ahli juga belum yakin apakah Pirola lebih mudah menular dibandingkan varian lainnya, namun beberapa ilmuwan mengatakan mengingat banyaknya mutasi baru yang ditunjukkan oleh virus ini, kemungkinan besar virus tersebut tidak akan mampu menyamai kekebalan yang dimiliki masyarakat saat ini terhadap Covid-19 melalui vaksinasi dan dalma mengatasi virus/penyakit.
3. Dimana Pirola menyebar?
Per 28 Agustus, Denmark melaporkan 4 kasus Pirola, 2 di Afrika Selatan, 3 di Amerika Serikat (AS), 1 di Israel dan 1 di Inggris, menurut Global Initiative on Sharing All Influenza Data. 3 kasus Pirola di AS terdeteksi di Michigan, Virginia dan Ohio.
Orang yang berada di Inggris tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini, yang menunjukkan bahwa subvarian tersebut kemungkinan sudah menyebar di sana, “Varian ini mungkin menyebar jauh lebih luas daripada yang kami deteksi sejauh ini,” kata Pekosz, dengan menambahkan bahwa kurangnya pengujian, kemungkinan dapat menyebabkan keterlambatan pelaporan.
4. Apakah BA.2.86 lebih mudah menular?
Saat ini, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah BA.2.86 lebih mudah menular dibandingkan varian lainnya, kata Pekosz. “Tidak mungkin mengukur penularan atau tingkat keparahan penyakit dari sejumlah kasus kecil,” tambahnya.
Tapi, perlu diingat bahwa data pengurutan awal menunjukkan Pirola memiliki 34 mutasi lebih banyak dibandingkan BA.2, yang menyebabkan lonjakan Covid pada tahun 2022, dan 36 mutasi lebih banyak dibandingkan XBB.1, yang dengan cepat memengaruhi AS pada awal tahun 2023, menurut makalah tanggal 24 Agustus dalam jurnal medis The BMJ.
Itulah, seputar apa itu varian covid Pirola. Walaupun, belum jelas berbahaya atau tidak, pastikan kamu berhati-hati menjaga kesehatan imun dan perhatikan apa yang kamu makan.
Baca juga:
- Menkes Akui Covid-19 Varian Eris Masuk Indonesia 2 Bulan Lalu
- Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 akan Berbayar di Tahun 2024
- Fase Endemi Segera Dimulai, Biaya Covid-19 Bayar Sendiri