Cara Lulu Tobing Jalani Slow Living, Menginspirasi!
Bagaimana Lulu Tobing menjalani slow living? Cek yuk Ma, agar Mama bisa mencoba gaya hidup ini
3 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah dengar istilah slow living? Slow living adalah pola pikir di mana kamu menyusun gaya hidup yang lebih bermakna dan sadar, yang sejalan dengan apa yang paling kamu hargai dalam hidup. Itu berarti melakukan segalanya dengan kecepatan yang tepat.
Alih-alih berusaha melakukan sesuatu dengan lebih cepat, gerakan lambat berfokus pada melakukan sesuatu dengan lebih baik.
Berarti memperlambat, melakukan lebih sedikit, dan memprioritaskan menghabiskan jumlah waktu yang tepat untuk hal-hal yang paling penting bagimu.
Nah, ada Lulu Tobing yang menjalankan pola pikir slow living, ini. Berikut, Popmama.com rangkumkan cara Lulu Tobing jalani slow living.
1. Slow living menurut Lulu Tobing
Lulu Tobing, seorang aktris terkenal dari era 90-an, mengatakan bahwa dalam menjalani hidup, ia mengakui kini tidak memiliki ambisi dan tidak tertarik berkompetisi.
Ia mengakui bahwa ia bukan orang yang ambisius dan lebih memilih untuk hidup dengan santai. Lulu menggambarkan hidupnya berjalan dengan lambat dan tidak kompetitif, dan ia hanya mengikuti arus kehidupan.
"Gue benar-benar hidup gue slow banget ya. Gue nggak kompetitif orangnya, gue tidak ambisius, gue slow banget. Seumur-umur nggak punya ambisi jadi gue cuman go with flow," sebutnya.
Editors' Pick
2. Mulailah harimu dengan perlahan
Jika kamu pernah merasa terburu-buru saat melakukan rutinitas pagi dan merasa harimu tidak fokus, kamu harus tahu betapa pentingnya memulai hari dengan perlahan.
Saat kita memperlakukan pagi kita seperti daftar tugas, kita akan mengatur keseharian kita. Kita menjadi tidak sabar, stres, dan fokus untuk mencentang hal-hal dari daftar kita, bukannya tertentumeluangkan waktu untuk menikmati saat tertentu.
Semuanya berubah ketika kamu memberi diri waktu pagi yang cukup. Kamu bisa menikmati setiap tegukan kopi atau teh, menikmati sarapan, dan bahkan melakukan meditasi.
Kamu juga mungkin bisa menyelesaikan lebih banyak hal karena tidak terus-menerus terburu-buru dalam keadaan stres. Jadi jika kamu ingin menjalan slow living dan menikmati setiap momen, mulailah dengan melakukan rutinitas pagi yang lambat.
3. Merencanakan hidup di kota kecil
Meskipun gaya hidup di kota besar bisa bisa diterapkan banyak orang yang tinggal di kota besar, namun perlu diketahui bahwa biaya hidup di kota besar cenderung lebih tinggi.
Lingkungan dan gaya hidup orang-orang di sekitar kamu, termasuk keluarga atau teman-teman di kota besar, bisa mempengaruhi kamu dan menyebabkan kesulitan dalam menerapkan gaya hidup yang santai.
Untuk mewujudkan gaya hidup slow living, kamu bisa merencanakan untuk tinggal di kota kecil setelah pensiun atau menjelang pensiun.
Selain itu, lakukan riset tentang harga properti dan biaya hidup di kota tersebut sebelum kamu memutuskan kapan akan benar-benar pindah dan menetap di sana.
4. Bekerja keras sebelum menerapkan hidup slow living
Seseorang perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selama bekerja, dia akan memperoleh penghasilan atau gaji yang kemudian dapat digunakan untuk membeli barang atau layanan yang dibutuhkannya.
Sebelum menerapkan gaya hidup slow living, kamu harus berusaha keras terlebih dahulu untuk membangun fondasi finansial yang kokoh. Fondasi yang solid dapat dilihat dari keberadaan dana darurat dan perlindungan kesehatan yang memadai.
Membentuk fondasi finansial bertujuan untuk melindungi hartamu dari kemungkinan musibah yang tak terduga.
5. Lakukan investasi secara teratur
Untuk mempercepat kemampuanmu dalam menerapkan gaya hidup slow living, kamu bisa mulai menginvestasikan uang secara rutin setelah membangun fondasi finansial yang kokoh.
Tersedia berbagai macam instrumen keuangan yang dapat dipilih, sesuai dengan tingkat risiko dan jangka waktu investasi yang kamu inginkan.
Jika jangka waktu investasimu lebih panjang, maka pilihan instrumen investasi agar menjadi lebih fleksibel. Namun, jika jangka waktu investasimu lebih pendek, disarankan untuk memilih instrumen investasi yang memiliki risiko rendah.
Itulah, cara Lulu Tobing jalani slow living. Perlu diingat slow living berbeda ya, dengan malas-malasan.
Baca juga:
- Cara Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Slow Living
- 8 Potret Lulu Tobing yang Fashionable di Usia 45 Tahun, OOTD Kekinian!
- 10 Potret Mesra Lulu Tobing & Bani Mulia, Suaminya yang Tajir Melintir