Isu Kesehatan Mental yang Ditemukan dalam Drama Korea Mask Girl
Sudah nonton Mask Girl? Drama satu ini berhasil membahas isu sosial sampai isu kesehatan mental
23 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pembunuhan, identitas rahasia, dan operasi plastik merupakan bagian dari cerita yang membentuk Mask Girl, serial thriller Korea baru yang menarik berdasarkan webtoon dengan nama yang sama.
Kdrama satu ini bisa dikatakan menonjol jika dibandingkan drama-drama lain yang ditawarkan Netflix. Dengan membuat pilihan berani untuk mengangkat topik-topik tersebut.
Penonton akan diajak menyusuri cerita yang tidak terduga. Dengan alur cerita yang seperti membuat para emosi penonton naik-turun, cerita satu ini akan membuatmu terus penasaran. Terlihat bahwa Mask Girl menjalankan rencananya dengan baik, di awal.
Namun, Mask Girl akhirnya meretakkan topengnya karena tekanan pada dirinya sendiri. Nah, terdapat beberapa isu-isu penting yang bisa kamu pelajari di drama ini. Berikut, Popmama.com rangkumkan isu kesehatan mental yang ditemukan dalam Mask Girl.
1. Narsisme
Narsisme adalah keterlibatan diri yang ekstrem hingga membuat seseorang mengabaikan kebutuhan orang-orang di sekitarnya. Meskipun setiap orang mungkin sesekali menunjukkan perilaku narsistik, narsisis sejati sering kali mengabaikan orang lain atau perasaan mereka. Mereka juga tidak memahami dampak perilakunya terhadap orang lain.
Kim Mo-Mi tidak pernah dibilang cantik sebelumnya, bahkan ia dibully karena penampilannya. Setelah, menjadi Mask Girl, ia meraih banyak pujian dari penonton onlinenya, meskipun di belakang layar, hidupnya masih dipenuhi dengan penderitaan akibat ketidaknyamanan dengan penampilannya yang rumit.
Pujian-pujian tersebut membuat dirinya mencintai bagian ini dari dirinya. Ia bahkan melakukan operasi plastik untuk membuat dirinya semakin menarik.
Editors' Pick
2. Trauma akibat bullying
Mask Girl berkisah tentang seorang perempuan yang menderita, yang disebabkan oleh penampilannya yang kurang menarik atau bisa dikatakan jelek. Kim Mo-Mi pernah bermimpi menjadi artis terkenal, tetapi penampilannya menghalanginya sejak usia sangat muda. Ini terlihat dari komentar pedas yang diberikan oleh ibu dan teman-temannya sendiri.
Adapun gambaran bullying yang terjadi pada karakter lainnya, yaitu, Ju Oh-Nam yang sering menerima kekerasan secara fisik maupun verbal dari teman-teman sekelasnya. Sering menjadi bahan tertawaan dan olok-olkan, Ju dianggap memiliki fisik yang tidak menarik, seperti badan yang pendek dan gemuk. Bahkan, barang-barang pribadi Ju sering dirampas oleh para pelaku bullying.
Meskipun ibunya secara rutin menanyai tentang bekas luka di tubuhnya, Ju mengatakan bahwa luka-luka tersebut disebabkan karena ia terjatuh. Ia memilih untuk merahasiakannya sendiri. Seiring berlalunya waktu, ia menjadi terbiasa dengan menyembunyikan keberadaannya.
Karakter lainnya adalah Kim Mi-Mo, pada awalnya, Kim Mi Mo menjalani kehidupannya dengan baik. Ia adalah seorang anak yang ceria dan memiliki banyak teman. Penampilannya juga menarik, berbeda dengan orang tuanya. Namun, situasi ini berubah drastis ketika sebuah rumor tersebar setelah seorang nenek penjual tteokbokki mengungkapkan sesuatu tentangnya. Nenek tersebut mengklaim bahwa Kim Mi Mo adalah anak dari “Mask Girl," seorang pembunuh berantai yang kontroversial.
Akibat rumor ini, Kim Mi-Mo mulai diperlakukan berbeda oleh teman-temannya, bahkan orang tua murid mengajukan protes kepada sekolah. Sejak insiden tersebut, Kim Mi-Mo mengalami perubahan sikap menjadi lebih emosional. Ia sering kali menggunakan kekerasan terhadap teman-teman sekolah yang melakukan intimidasi padanya.
3. Lookism
Kim Mo Mi merupakan contoh tepat untuk budaya "lookism". Ia percaya bahwa penampilan fisik memiliki peran dominan dalam menentukan status sosial seseorang. Masyarakat cenderung menghormati individu dengan penampilan yang menarik, serta memberikan mereka peluang lebih banyak.
Namun, Kim Mo Mi, yang dianggap kurang menarik secara fisik, menghadapi perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman sekolah dan rekan kerjanya. Perlakuan seperti ini tidak bisa dipungkiri, seringkali terjadi di dunia sekolah bahkan sampai pekerjaan.
4. Obsesi
Isu kesehatan mental terkait obsesi ditunjukan oleh Ju Oh-Nam. Laki-laki ini digambarkan sebagai seseorang yang sering menjalani waktu sendirian dan memiliki keterikatan yang kuat terhadap karakter perempuan dalam dunia fiksi.
Ia dikenal sebagai individu yang pendiam dan tidak suka berbicara. Perilaku tersebut terjadi karena sejak ia menjadi seorang pembunuh karena situasi yang tidak terduga. Perubahan ini muncul ketika dia membunuh karakter biksu tampan yang mencoba untuk melecehkan Mask Girl atau Kim Mo-Mi.
Sifat obsesi lainnya terlihat dari ibu Ju Oh-Nam, yaitu, Kim Kyung-Ja, yang ingin membunuh Kim Mo-Mi. Dirinya berubah menjadi seseorang yang tak kenal belas kasihan, untuk memenuhi keinginan balas dendam atas kematian anaknya, Ju Oh Nam. Obsesinya untuk menghilangkan nyawa Kim Mo Mi akhirnya tercapai, meskipun dia harus mengorbankan nyawanya sendiri.
5. Kecanduan pornografi
Pornografi jelas memiliki kaitan dengan kesehatan mental. Terbukti bahwa, kecanduan pornografi dapat menghasilkan gangguan kecemasan yang signifikan. Kecanduan pornografi juga mengakibatkan ketidakstabilan emosi dan bahkan meningkatkan potensi penyalahgunaan zat.
Joo Oh Nam, yang mengisolasi dirinya dari berinteraksi dengan lingkungan sekitar, akhirnya mengekspresikan rasa frustrasinya dengan menonton berbagai konten pornografi. Pada drama ini, Joo terlihat membentuk pandangan yang salah tentang hubungan antara gender. Ia kerap kali membayangkan bahwa Kim Mo-Mi memiliki perasaan terpendam padanya, meskipun kenyataannya berbeda. Akibatnya, Joo akhirnya mengadopsi perilaku kasar dan melakukan tindakan paksa terhadap Kim Mo Mi.
Nah itu, isu kesehatan mental yang ditemukan dalam Mask Girl. Para penonton diharapkan dapat menonton dengan bijak dan bisa belajar mengenai isu kesehatan mental maupun isu sosial yang menggambarkan kehidupan masyarakat zaman ini, dari drama karya sutradara dan penulis skenario, Kim Young Hoon.
Baca juga:
- Film Sleep Call Menyinggung Isu Kesehatan Mental, Ada Laura Basuki!
- Jimin BTS Ungkap Perjuangannya Lawan Gangguan Kesehatan Mental
- Manfaat Mindfulness untuk Kesehatan Mental, Bisa Mengurangi Kecemasan