Kanker Payudara Harus Dilawan, Bukan Ditakuti
Andien, Kezia Kandou dan Madelina Mutia berbagi cerita melawan kanker payudara
4 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bulan kesadaran kanker payudara bertepatan pada bulan ini, yaitu bulan Oktober!
Dampak kanker payudara yang sampai kini masih terus terjadi, menjadi kekhawatiran nasional. Sehingga, mulai banyak pihak yang menyuarakan betapa pentingnya untuk peduli dengan kondisi payudara.
Sorella bersama dengan Lovepink dan Seibu, Grand Indonesia, bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia, khususnya para perempuan Indonesia, terhadap isu kanker payudara.
Karena itu, diadakanlah kesempatan untuk berbagi pengalaman seputar kanker payudara, dengan mendatangkan narasumber-narasumber yang berhadapan secara langsung, dengan penyakit mematikan ini.
Berikut, Popmama.com bagikan kanker payudara harus dilawan, bukan ditakuti. Yang merupakan cerita dari Andien, Madelina Mutia dan Kezia Kandou yang melawan kanker payudara. Yuk, simak!
1. Andien alami tumor di usia muda
Pada usia 16 tahun, Andien pernah didiagnosa mengalami tumor jinak.
Itu semua dimulai ketika ia mandi dan merasakan benjolan pada payudaranya. Andien yang berpikir keadaan tersebut aneh, lalu menyampaikan kepada sang mama.
Bersama mereka pergi untuk memeriksanya ke dokter, sampai akhirnya harus dilakukan pengangkatan pada tumor itu.
Walaupun tumor tersebut jinak, namun belum banyak informasi mengenai penyakit tersebut waktu zaman Andien dulu.
Sehingga, Andien juga bingung ketika harus menjelaskan pada teman-teman mengenai apa yang dialaminya.
Andien juga berbagi bahwa perasaannya saat itu bercampur aduk. Tidak hanya ia memiliki luka secara fisik akibat operasi, namun ia juga memiliki ingatan kuat terhadap apa yang ia rasakan kala itu.
Andien pun akhirnya memutuskan untuk menjadikan pengalamannya, sebagai topik tugas akhir kuliahnya. Pada saat itu, belum banyak perempuan yang mengetahui seputar tumor maupun kanker payudara. Inilah, cara Andien meningkatkan kesadaran perempuan Indonesia terhadap penyakit mematikan ini.
Andien juga berpesan, “Apapun yang kamu rasakan ungkapkan. Entah itu sedih, marah, ataupun kecewa, sebab jika tidak dilepaskan, perasaan negatif tersebut akan termanifestasi pada tubuhmu.”
Andien percaya apapun yang negatif dapat menyerang kembali tubuh, entah secara kesehatan maupun bentuk lainnya.
Editors' Pick
2. Kezia Kandou ikut menyukur rambut demi dukung Mama
Narasumber lain yang hadir pada acara sharing session mengenai kanker payudara adalah Kezia Kandou.
Kezia merupakan caregiver bagi mamanya yang mengalami kanker payudara. A little bit of background story, oma dari Kezia juga pernah mengalami kanker payudara dan berhasil melawannya hingga sekarang.
Sayangnya, pada tahun 2021, sang mama juga ikut terkena kanker payudara. Pada saat itulah, Kezia memutuskan untuk mendampingi dan mendukung sang mama melawan kanker payudara yang dialaminya.
Kezia turut mengambil peran dalam menemani sang mama berobat ke rumah sakit, mengurus administrasi sampai menemani melakukan berbagai perawatan seperti kemoterapi.
Puncaknya, adalah ketika sang mama meminta untuk dipotong rambutnya, akibat kerontokan karena efek kemoterapi.
Kezia pada saat yang sama, memutuskan untuk mendukung sang mama dengan memotong rambutnya juga. Kezia membagikan betapa sedihnya ia disaat tersebut, dan hanya itulah bentuk dukungan yang menurutnya akan sangat berarti bagi sang mama.
3. Terdiagnosa kanker payudara di saat berkarier
Madelina Mutia memiliki kisah yang serupa dengan Andien. Ia pertama kali menemukan tumor pada payudaranya. Namun, ia bergerak cepat dan tumor tersebut pun sembuh. Namun, beberapa tahun kemudian, ketika ia sedang semangat-semangatnya meniti karier, ia terdiagnosa kanker payudara.
Perasaannya hancur dan bingung harus berbuat apa. Ia merasa bahwa hidupnya akan hancur dalam sekejap. Tetapi, ia memutuskan untuk mengikuti arahan dokter untuk mengobati kanker payudaranya tersebut.
Bertemu dengan sesama pasien kanker payudara di rumah sakit, ia mengobrol dan berbagi keluh kesah. Sehingga, ia pun berhasil menyelesaikan berbagai perawatan, dan menjadi penyintas kanker payudara.
Dapat beraktivitas kembali, Mutia ingin membantu perempuan-perempuan lain yang mengalami hal yang sama dengannya.
Oleh itu, bersama sahabat masa kecilnya, Mutia mendirikan Lovepink. Sebuah komunitas untuk para perempuan yang mengalami kanker payudara, maupun untuk para penyintas kanker payudara.
4. Perhatikan tanda-tanda kanker payudara
Belum diketahui apa penyebab dari kanker payudara. Namun, terdapat tanda-tanda yang dapat kamu deteksi sebelum terkena kanker payudara, lho, Diantaranya payudara akan mengeras, munumbuh jendolan, berbentuk cekung, berlekuk, kemerahan, keluar cairan.
Adapun tanda lainnya yaitu, puting menuju ke dalam, tumbuh pembuluh darah, payudara mengerut seperti buah jeruk, serta terdapat benjolan.
5. Semua perempuan berisiko terkena kanker payudara
Faktanya, banyak perempuan yang berisiko terkena kanker payudara. Namun, kamu memiliki risiko lebih besar apabila mengalami menstruasi dini (<12 tahun), atau terlambat menopause (>50 tahun), hamil di usia tua dan tidak menyusui.
Kamu juga berisiko lebih besar jika memiliki pola hidup yang tidak sehat, mengonsumsi kontrasepsi oral serta memiliki faktor genetik.
Nah, cara untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara adalah dengan menerapkan pola makan yang sehat, yang berarti makan buah, serat, protein dan sebagainya sesuai takarannya.
Kamu juga harus melakukan pola hidup sehat yang berarti berolahraga secara rutin. Jangan lupa juga untuk lakukan SADARI dan SADANIS. Nah, khusus para mama, kamu bisa melakukan direct breastfeeding pada si Kecil.
Itu tadi, kanker payudara harus dilawan, bukan ditakuti. Cermatilah selalu perubahan bentuk payudara, ukuran payudara, permukaan payudara dan puting, ya. Tetap waspada juga untuk para laki-laki, karena kanker payudara juga bisa berisiko bagi para papa.
Baca juga:
- Pentingnya Skrining Mammogram, Langkah Awal Cegah Kanker Payudara
- Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara Meski Tak Ada Keluhan
- Cegah Kanker Payudara Stadium Lanjut dengan Periksa Payudara Sendiri