Fintech Bertemu Seni, Pengunjung Diajak Berefleksi Diri
Aplikasi reksadana nomor satu di Indonesia ajak pengunjung melihat seni dalam mengatur keuangan
18 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Art Jakarta 2023 kembali hadir untuk menyajikan karya-karya seni para seniman berbakat di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Menghadirkan seniman seperti Adi Gunawan, Syagini Ratna Wulan, Jemana Murti, Jeffi Manzani, Park Jihyun dan banyak lagi, yang dapat membuat mata takjub.
Pameran seni ini diselenggarakan sejak tanggal 17 November untuk tamu VIP, serta 18-19 November untuk publik, pukul 11 pagi – 9 malam.
Menariknya, kali ini terdapat kolaborasi antara aplikasi keuangan dengan seni. Dua hal yang sangat berbeda, ternyata dapat berkolaborasi bersama.
Berikut, Popmama.com bagikan ketika fintech bertemu seni, pengunjungan diajak berefleksi dengan kaca.
1. Pameran seni akhir tahun 2023
Menjelang akhir tahun, masyarakat Jakarta disuguhkan kembal pameran seni. Salah satu yang terbesar dan terlama, karena sudah 13 tahun diadakan.
Setiap tahunnya, Art Jakarta membawa karya seniman-seniman berbakat dari Indonesia dan juga mancanegara.
Bersama dengan para mitra, Art Jakarta hadirkan karya seni tidak hanya dari Indonesia tetapi juga dari Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Korea, Filipina, dan banyak lagi.
Oleh itu, terdapat total 68 galeri, yang terdiri dari 40 galeri Indonesia, dan 28 galeri internasional.
Editors' Pick
2. Instalasi yang ajak pengunjung refleksi bersama
Salah satu pameran yang unik untuk pengunjungan adalah karya seni yang dibawa oleh aplikasi reksadana nomor satu di Indonesia, Bibit.
Dengan narasi “Stop, Breathe, and Reflect” berdasarkan instalasi karya seniman Syagini Ratna Wulan, fintech satu ini, ingin ajak pengunjung untuk berhenti, bernafas dan berefleksi mengenai hidup.
Khususnya, dalam hal tujuan-tujuan keuangan mereka agar kemudian bisa mengambil keputusan yang tepat dalam rangka selangkah lebih dekat dengan tujuan tersebut.
“Kami melihat keselarasan antara pesan dari karya seni Syagini dengan perjalanan yang dilalui oleh setiap dari kita dalam berinvestasi, menyusun tujuan hidup, dan mengambil langkah nyata untuk mewujudkannya,” kata Angie Anandita Tjhatra, Head of Marketing Bibit.
Instalasi karya Syagini sebelumnya telah dipamerkan di Venice Art Bienalle 2019, sebuah pameran kesenian yang sangat prestisius.
3. Aplikasi yang ingin menjadi bagian dari lifestyle masyarakat
Berbicara mengenai seni dan kebiasaan berinvestasi, dua hal berbeda tersebut ternyata memiliki kesamaan, Yaitu, dapat menjadi bagian dari lifestyle masyarakat, lho.
Kini, kebiasaan investasi dapat dimulai sedini mungkin, asal mengikuti ketentuan yang diberlakukan. Nah, investasi yang seperti seni, jika dimulai lebih awal, bisa mendapatkan hasil yang lebih baik juga.
"Aplikasi fintech yang telah beroperasi sejak tahun 2019 ini, ingin mengajak para anak muda untuk berinvestasi juga," sebut William, PR & Corporate Lead Bibit.id, ketika ditemui di booth Bibit. Masyarakat diajak untuk melek lebih awal, agar tidak tertinggal dan dapat memenuhi kebutuhannya. Juga, kalau kamu ingin memiliki sesuatu, investasi bisa jadi salah satu cara mendapatkannya.
Melalui instalasi yang dipamerkan, Bibit ingin mengajak bukan hanya orang tau, tetapi juga para millennials atau bahkan Gen Z, untuk berinvestasi, cukup dengan Rp 100 ribu, saja.
Dimana, di tempat lain itu sangat tidak mungkin. Jadikanlah, investasi sebagai lifestyle untuk mendapatkan apa yang kamu butuhkan dan inginkan di kemudian hari.
4. Acara seni yang didukung aplikasi reksadana
Bibit yang juga ingin dikenal sebagai bagian dari lifestyle, ikut mengambil peran dalam dunia seni. Nah, karya "Lost Verses, Akal Tak Sekali Datang Runding Tak Sekali Tiba" milik Syagini yang dipamerkan oleh Bibit, memperlihatkan konfigurasi kabinet yang tersusun secara unik. Menciptakan pengalaman subjektif bagi setiap individu dan pengamat yang memberikan makna pada karya tersebut.
Karya yang tersusun membentuk labirin menunjukkan bagaimana pilihan yang kita ambil dan keputusan yang kita buat memiliki konsekuensi.
Konsekuensi tersebut mengantarkan kita pada perjalanan dan pengalaman hidup yang berbeda. Begitu pula dengan perjalanan investasi masing-masing orang.
Tak hanya itu, pengunjung diajak untuk merefleksikan kehidupan keuangan mereka, melalui kata-kata yang dirangkai, tertempel di atas kotak kaca, berisi berbagai macam benda yang menggambarkan kehidupan manusia.
5. Hadirkan Raditya Dika sebagai brand ambassador
Raditya Dika selaku brand ambassador Bibit, turut hadir di acara pembukaan Art Jakarta 2023. Bibit sendiri merupakan salah satu mitra utama Art Jakarta 2023.
Sebagai duta merek Bibit, Raditya Dika menyatakan bahwa Bibit dan Art Jakarta memiliki banyak kesamaan, termasuk dalam hal investasi. "Terdapat banyak kesamaan. Kebetulan saya seniman juga, penulis, bikin film, ada investasi waktu. Sedangkan kalau kita investasi ada seninya juga, seni menahan rasa untuk ga cepat-cepat jual reksadana," sebut Raditya Dika dalam Konferensi Pers Art Jakarta 2023.
Raditya Dika juga mengucapkan terima kasih kepada Art Jakarta karena telah mengubah persepsi masyarakat tentang karya seni yang terkesan intimidatif.
Hal ini tercermin dari partisipasi aktif anak muda dalam Art Jakarta 2023. “Banyak anak muda disini, membuat begitu renyah untuk dikonsumsi dan akhirnya kita bisa terlibat dan merayakan seni itu bersama-sama," sambung Raditya Dika.
Itulah, ketika fintech bertemu seni, tidak hanya dapat dinikmati para orangtua, tetapi juga menarik perhatian para anak muda, ya.
Adanya keselarasan antara seni dan fintech membuat generasi sekarang memiliki lebih banyak ilmu untuk diserap, sambil menikmatinya.
Baca juga:
- Ekspresikan Cinta pada Alam Melalui Kreativitas Seni yang Luar Biasa!
- 2023 MACAN Gala, Lelang 10 Karya Seniman Besar Indonesia
- Cara yang Aman Berinvestasi Menggunakan Reksadana