Mengulik Peran Bu Prani di Film Budi Pekerti, Lembut Namun Tegas!
Apakah semua ibu memiliki karakter seperti Bu Prani dalam film Budi Pekerti
31 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Budi Pekerti bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia di saluran TV berbayar Netflix. Film yang disutradarai Wregas Bhanuteja ini mengajak pemain film ternama seperti, Dwi Sasono, Sha Ine Febriyanti, Prilly Latuconsina dan Angga Yunanda.
Salah satu pemeran utama yang dapat kamu lihat dengan jelas pada trailer film adalah sosok Bu Prani, yang dimainkan oleh Sha Ine Febriyanti.
Melihat peran Bu Prani sebagai ibu rumah tangga sekaligus seorang guru bimbingan dan konseling, turut menggambarkan banyak ibu di Indonesia.
Berikut, Popmama.com ajak kamu mengulik peran Bu Prani di film Budi Pekerti.
1. Masalah yang dihadapi bersama
Di dalam hidup semua manusia pasti memiliki titik rendah dalam hidupnya. Dalam film Budi Pekerti, kehidupan keluarga Bu Prani berbalik 180 derajat karena sebuah video 20 detik.
Diceritakan Bu Prani menegur seseorang yang tidak mengantri dengan benar saat hendak membeli kue putu di pasar.
Sebagai seorang guru, Bu Prani merasa harus membenarkan perilaku buruk orang tersebut. Namun, video berdurasi 20 detik Bu Prani justru menunjukkan dirinya yang marah terhadap penjual putu.
Video Bu Prani lalu menjadi viral dan menyebabkan kehidupan keluarganya berubah total. Masing-masing, terkena dampak dari video viral tersebut.
“Sebagai seorang ibu, karakter Bu Prani harus menjaga keluarganya, saling menguatkan dari dalam. Seperti rakit yang berlayar di tengah bencana,” sebut Sha Ine ketika menjelaskan karakter Bu Prani dalam wawancara eksklusif Popmama.com Selasa (31/10) di IDN Media, Jakarta.
Editors' Pick
2. Perundungan menurut Sha Ine Febriyanti
Berangkat dari cerita keluarga Bu Prani yang dirundung, Sha Ine Febriyanti membagikan pemahamannya mengenai perundungan.
Menurutnya ketika seseorang dirundung, maka akan muncul respon dan reaktif. Reaktif cenderung menunjukkan sisi negatif, sementara respon menunjukkan tanggung jawab/responsible.
Reaktif bisa menunjukkan emosi yang berkoar-koar, sementara responsible biasanya dicontohkan dengan bertindak meminta maaf. Aksi Bu Prani yang meminta maaf atau meminta muka diblur tidak bisa diterima warganet sehingga membuat masalah yang baru lagi.
Namun tidak semua manusia bisa menanggapi masalah dengan mudah. Apalagi, karakter Bu Prani dalam film, menunjukkan kalau ada institusi pendidikan, anak-anak serta suami yang menjadi tanggung jawabnya.
Sehingga, tanggapan dari Bu Prani berupa tanggung jawabnya merespons. Namun, karena sekitarnya yang bereaksi dengan lebih besar, maka ia dan keluarganya lah yang terkena efek dari aksi reaktif para netizen.
Nah, ketika mendapatkan sebuah masalah, Ine sendiri mengaku bahwa dirinya lebih seperti perkataan Chairil Anwar yaitu, “Menerima segala yang tiba”. “Apapun bencananya ya diterima. Nanti pasti akan mereda sendiri,” sebut Ine.