Tips Berpuasa Aman untuk Penderita GERD menurut Dokter Penyakit Dalam
Mau puasa tapi khawatir karena punya GERD? Aman kok, ini cara kamu tetap bisa berpuasa
19 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serangan gastroesophageal reflux disease (GERD) memang membuat tubuh tidak nyaman. Apalagi kalau GERD menyerang ketika Mama dan Papa sedang berpuasa. Ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh penyakit ini menjadi berkali lipat, karena tidak dapat diatasi dengan makan ataupun minum.
Penderita GERD juga kerap merasakan mual dan muntah, begah, nyeri dada, bahkan gangguan pernapasan. Meskipun tak mudah menjalaninya, pada dasarnya semua penderita GERD bisa berpuasa, tanpa khawatir kondisinya akan kambuh.
Berikut, Popmama.com bagikan tips berpuasa aman untuk penderita GERD, langsung dari ahlinya, dr. Lianda Siregar, dokter spesialis penyakit dalam subspesialis gastroenterologi hepatologi RS Pondok Indah.
1. Mengenal penyakit GERD
GERD atau penyakit refluks asam lambung adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika cairan asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Hal ini menyebabkan iritasi pada lapisan dalam saluran pencernaan dan menimbulkan berbagai gejala yang tidak nyaman.
Gejala yang biasa dialami orang dengan GERD adalah mual, muntah, kesulitan menelan, batuk kering, suara serak, sampai dengan nyeri dada, lho. GERD sendiri dapat terjadi karenamelemahnya sfingter esofagus bagian bawah (LES), yaitu otot yang berfungsi sebagai katup antara lambung dan kerongkongan.
Hernia hiatus, yaitu kondisi di mana bagian atas lambung menonjol melalui celah di diafragma. Serta faktor lain seperti obesitas, kehamilan, merokok, dan konsumsi obat-obatan tertentu, juga bisa menjadi penyebab GERD, nih.
2. Berpuasa baik untuk pengidap GERD
Walaupun terasa tidak mungkin, tetapi sebenarnya para pemilik GERD bisa kok, berpuasa dengan lancar. Justru karena kamu hanya bisa makan saat sahur dan berbuka, serta harus mengurangi asupan camilan-camilan tidak sehat yang biasanya dikonsumsi pada siang hari, kamu jadi bisa mengatur pola makan.
Sama halnya dengan terhentinya kebiasaan merokok saat berpuasa, serta menjaga emosi dan mengendalikan diri. Kamu jadi bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia. Stres pun dapat dikelola dengan lebih baik, sehingga kesehatan mental dan fisik pun terjaga.
3. Wajib ikut sahur
Sahur sangat penting untuk memberikan energi yang dibutuhkan tubuh selama berpuasa. Pastikan Mama atau Papa menyantap sahur dengan menu yang tepat untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Setiap orang memiliki pemicu naiknya asam lambung yang berbeda-beda. Kenali makanan dan minuman yang memicu asam lambungmu dan hindari selama berpuasa.
4. Pilih makanan yang aman untuk lambung
Prioritaskan makanan yang aman untuk lambung, terdapat berbagai pilihan seperti:
- Karbohidrat: Nasi merah, roti gandum, oatmeal
- Produk olahan dari biji-bijian: Gandum, sereal
- Buah-buahan: Pisang, pepaya, melon
- Sayuran tinggi serat: Brokoli, bayam, wortel
- Protein nabati: Kacang-kacangan, tahu, tempe
- Protein hewani: Daging ayam tanpa kulit, ikan
Beberapa jenis makanan dan minuman dapat memicu naiknya asam lambung, sehingga penting untuk dihindari demi menjaga kesehatan pencernaan.
Kamu harus menghindari makanan tinggi lemak seperti gorengan, makanan pedas dari berbagai bumbu, makanan asam seperti makanan yang difermentasi atau buah-buahan asam, serta kafein yang ada pada teh, kopi dan cokelat.
Editors' Pick
5. Jangan tunda berbuka puasa
Berbuka puasa merupakan momen spesial untuk memulihkan energi dan mengisi kembali nutrisi yang hilang selama berpuasa. Momen ini juga menjadi kesempatan untuk menjaga asupan vitamin yang mungkin tidak terpenuhi saat sahur.
Perlu diingat juga untuk mengonsumsi makanan secara perlahan, saat berbuka. Mulailah dengan makanan yang lembut dan mudah dicerna. Ini akan membantu pencernaan yang beradaptasi setelah seharian tidak menerima makanan.
Konsumsi juga menu yang seimbang, yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak, buah, dan sayuran. Kombinasi ini membantu tubuh mendapatkan energi, membangun otot, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
6. Terapkan teknik memasak sehat
Cobain deh teknik memasak yang lebih sehat seperti kukus, panggang, bakar, rebus, menumis dengan sedikit minyak, atau menggoreng menggunakan air fryer. Teknik ini membantu mengurangi konsumsi lemak yang dapat memicu asam lambung.
Perut akan merasa nyaman dan aman.
7. Hindari makan berlebihan
Walaupun sudah seharian berpuasa atau beristirahat semalaman, kamu harus hati-hati saat kembali mengonsumsi makanan, ya. Hindari makan berlebihan saat sahur dan berbuka.
Makanlah secukupnya dan dengan perlahan untuk membantu pencernaan dan mencegah lambung bekerja terlalu keras.
8. Hindari berbaring segera setelah makan
Apakah kamu tahu, Mama dan Papa harus memberi jeda minimal 3 jam setelah makan sebelum tidur, lho. Hal ini membantu mencegah asam lambung naik dan menghindari gejala refluks.
Selain itu, langsung berbaring setelah makan dapat menyebabkan obesitas. Saat kamu berbaring atau bahkan tertidur, tubuh tidak dapat mencerna makanan dengan optimal. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya aktivitas metabolisme dan perlambatan proses pencernaan.
Berat badan yang semakin bertambah, juga dapat meningkatkan risiko mengalami stroke ataupun diabetes. Wajib diingat untuk bergerak terlebih dahulu setelah makan, sebelum berbaring, ya.
9. Kelola Stres
Stres dapat menjadi salah satu pemicu GERD. Oleh karena itu, beristirahatlah dengan cukup selama berpuasa dan lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk membantu mengelola stres.
Stres kronis dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental dan fisikmu. Dengan mengelola stres secara efektif, kamu dapat meminimalkan efek negatif seperti, emosi yang naik turun dan tekanan darah tinggi. Sehingga, dapat meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Meditasi atau yoga terbukti dapat menenangkan kondisi tubuh seseorang, sehingga mengurangi tingkat stres, yang berarti berkurangnya rasa cemas juga.
10. Konsultasi dengan dokter spesialis
Bagi penderita GERD, konsultasi dengan dokter sebelum berpuasa merupakan langkah penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama bulan Ramadhan. Dokter dapat membantu dalam menilai kondisimu dan memberikan rekomendasi apakah kamu aman untuk berpuasa atau tidak.
Tidak hanya itu, jika ditemukan hal yang harus diatasi, maka dokter dapat meresepkan obat untuk membantu mengendalikan gejala GERD selama bulan Ramadhan. Dokter juga akan menginformasikan kapan harus mengonsumsi obat tersebut, termasuk waktu dan dosis yang tepat.
Dengan berkonsultasi ke dokter, kondisi selama bulan Ramadhan dapat dipantau melalui pemeriksaan rutin atau tes laboratorium.
Itulah, tips berpuasa aman untuk penderita GERD. Jadi, untuk kamu yang memiliki GERD, akan tetap aman untuk berpuasa, ya. Hanya saja, kamu perlu memerhatikan beberapa hal. Berpuasa tidak hanya untuk meningkatkan ibadah tetapi juga meningkatkan kondisi tubuh agar lebih baik lagi.
Baca juga:
- Puasa Sangat Dianjurkan untuk Penderita GERD, Ini Penjelasannya!
- 5 Tanda Maag Sudah Mulai Menjadi GERD yang Harus Diwaspadai
- 5 Gaya Hidup Pemicu GERD, Jangan Jadikan Kebiasaan