Bongkar Efek Samping Vaksin Booster AstraZeneca hingga Moderna
Bagi Mama yang ingin melakukan vaksin booster, yuk persiapkan diri!
25 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Program vaksinasi booster sudah dimulai Pemerintah pada 12 Januari 2022 yang lalu dan masih terus dilaksanakan hingga sekarang.
Izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) lima jenis vaksin booster sudah dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Vaksin tersebut diantaranya, Coronavac PT Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Zifivax.
Popmama.com akan beritahukan efek samping dari kelima vaksin booster tersebut menurut BPOM.
1. AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca adalah satu yang disetujui sebagai vaksin booster homolog.
Pemberiannya sebanyak 1 dosis dan minimal 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap AstraZeneca.
Penggunaan booster ini menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi IgG setelah booster lanjutan dari 1792 menjadi 3746.
Efek samping yang ditunjukkan masih bersifat ringan (55 persen) dan sedang 37 persen). Berikut efek sampingnya:
- Nyeri di bekas suntikan
- Tidak enak badan
- Merasa lelah
- Menggigil atau demam
- Sakit kepala
- Mual
- Nyeri sendi
Editors' Pick
2. Moderna
Moderna! Vaksin ini mulanya diruntukkan untuk mereka yang memiliki penyit berat. Kini Moderna sudah dapat digunakan untuk booster homolog ataupun heterolog (dengan vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, maupun Jenssen).
Penggunaannya sendiri dapat dilakukan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah mendapat dosis lengkap vaksin primer diberikan pada tubuh.
Kenaikan respons imun antibodi netralisasi vaksin ini sebesar 12,99 kali setelah booster homolog
Terdapat sejumlah efek samping yang akan dirasa penerima booster, yakni:
- Nyeri di tempat suntikan
- Demam
- Pegal
- Mual