Masker HEPA, Masker yang Dianggap Aman Ternyata Membahayakan Kesehatan
Awalnya penelitian mengatakan bahwa masker ini lebih baik dari Masker N95 dalam menangkal corona
7 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masker sudah menjadi starter pack bagi siapa saja di seluruh bumi ini sejak adanya pandemi Covid-19. Hal ini yang membuat penelitian terhadap masker terus berkembang.
Dari yang awalnya manusia memakai bahan apapun untuk menutup hidung dan mulutnya, hingga sampai adanya pelarangan beberapa bahan masker yang dianggap tak mampu tangkal virus corona.
Begitu juga dengan masker yang dirancang khusus dengan menggunakan saringan filter HEPA atau biasa disebut masker HEPA.
Awalnya masker ini disebut oleh peneliti lebih ampuh menangkal corona dibanding masker N95, namun baru-baru ini Popmama menemukan publikasi penelitian mengenai bahaya dari masker ber-HEPA bagi kesehatan manusia.
Untuk menerangkan hal ini yuk simak ulasan dari Popmama.comyuk!
1. Apa itu HEPA?
HEPA atau yang berarti High Efficiency Particulate Air adalah jenis filter udara mekanis yang bekerja dengan menyaring debu, asap rokok, bulu hewan, dan lainnya yang terdapat dalam udara kita sehari-hari.
Filter tersebut membantu menjaga kemurnian udara di dalam rumah. HEPA filter biasanya ditemukan pada alat penyedot debu ataupun air purifier yang dijual secara bebas di pasaran. Saat ini banyak sekali tersebar, masker yang dilengkapi dengan filter HEPA, dianggap efektif dalam menangkal virus corona.
Editors' Pick
2. Masker kain dengan filter HEPA
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa masker kain yang menggunakan atau mengandung bahan filter HEPA lebih efektif dibandingkan dengan masker N95 dalam mencegah penularan berbagai virus, termasuk Covid-19.
Dikutip dari situs Universitas Cambridge, para peneliti menguji keefektifan kain yang berbeda dalam menyaring partikel antara 0,02 dan 0,1 mikrometer, seukuran dengan sebagian virus. Penelitian dilakukan dengan kecepatan partikel yang cukup tinggi, yakni sebanding dengan batuk atau napas berat. Mereka juga menguji N95 dan masker bedah, yang lebih umum digunakan dalam pengaturan perawatan kesehatan.
Karena kekurangan masker N95 pada saat itu, beberapa peneliti melaporkan bahwa mereka bereksperimen dengan memasukkan kantong vakum filter HEPA ke dalam masker.
Para peneliti menemukan bahwa kantong vakum tersebut baik yang sekali pakai atau yang dapat digunakan kembali, mampu efektif dalam menangkal partikel-partikel kecil.
Dengan adanya peneltian ini penjualan di berbagai toko online-pun kian ramai tersedia, dimaksudkan sebagai alat pencegahan saat pandemi virus corona.
3. Apakah masker dengan filter HEPA bisa menangkal virus corona?
Kebocoran di sekitar filter dapat menyebabkan terlalu banyak udara yang tidak difilter masuk ke dalam tubuh. Jadi terbayang kan kalau filter HEPA yang nggak efektif digunakan pada masker?
Dilansir dari engineering.com, filter HEPA, dengan nano-porosity-nya dianggap sebagai opsi yang sangat aman untuk virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Meskipun, dapat dibayangkan bahwa cukup banyak partikel virus yang dapat melayang di udara baik dalam tetesan yang sangat kecil atau sendiri di sekitar sumber infeksi, belum ditemukan penelitian yang secara meyakinkan menemukan filter ini menghentikan penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, rekomendasi untuk menggunakan filter HEPA dibuat dengan kewaspadaan yang berlebihan.
Sebagai informasi, sebuah penelitian menunjukkan jumlah virus yang encer, seperti ribuan yang mengambang di sekitar ruangan, dapat dianggap sebagai “viral load” yang cukup kecil yang tidak menyebabkan infeksi atau infeksi yang begitu ringan sehingga korban tidak memiliki gejala.
Jadi, pada akhirnya, meskipun HEPA mungkin tidak terbukti secara signifikan memperlambat atau menghentikan penyebaran jika Covid-19, penggunaan filter ini bisa dipertimbangkan namun bukan sebagai masker tapi digunakan untuk perlengkapan rumah yang mengandung filter HEPA seperti AC atau Air Purifier.
4. Masker berkantong HEPA membahayakan kesehatan
Salah satu peneliti, Eugenia O'Kelly dari Fakultas Teknik Cambridge, melaporkan bahwa mereka bereksperimen dengan memasukkan kantong vakum filter HEPA ke dalam masker.
Para peneliti menemukan bahwa kantong tersebut bik yang sekali pakai maupun tidka efektif dalam memblokir partikel-partikel kecil.
Namun para peneliti menyatakan bahwa knatong filter HEPA sekali pakai tidak boleh digunakan sebagai masker wajah. Karena, ada komponen yang mungkin terlepas saat pemotongan, dan mungkin mengandung bahan yang tidak aman jika terhirup.
"Ini masalah menemukan keseimbangan yang tepat - kami ingin bahannya efektif dalam menyaring partikel, tetapi kami juga perlu tahu bahwa mereka tidak membuat para pengguna masker berisiko menghirup serat, yang bisa membahayakan kesehatan," kata Eugenia O'Kelly.
Jadi bila hendak membeli maupun memakai masker yang ada filter HEPA harap untuk mempertimbangkan bahayanya bagi kesehatan ya Ma.
Baca juga:
- Penting! 6 Tips Membujuk Anak Menggunakan Masker saat Keluar Rumah
- Tak Boleh Pakai Masker Scuba, Pemerintah Rilis Standar Masker SNI
- 4 Fakta SNI Masker Kain yang Diterbitkan Pemerintah