Masuki Tahun Kedua, Bagaimana Nasib Manusia Melawan Virus Corona?
Akankah semakin membaik? Begini kata WHO!
15 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kepala keadaan darurat Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), pada Rabu (13/1/2020), memperingatkan pada dunia bahwa tahun kedua pandemi virus corona memiliki kemungkinan lebih buruk.
Apakah benar dengan telah dimulainya vaksinasi jutsru pandemi ini menjadi lebih menyeramkan? Popmama.com akan berikan ulasannya berikut ini.
1. Kemungkinan terburuk itu, terjadi di benua Biru
Selama mengikuti diskusi melalui daring dengan beberapa pejabat WHO lainnya, Mike Ryan menyampaikan setidaknya sampai beberapa bulan pertama di tahun 2021 virus corona akan memburuk, hal ini mengingat dinamika transmisi dan masalah-masalah yang muncul hingga kini.
Ia berpandangan 2021 akan lebih sulit, terutama di bumi belahan utara. Pasalnya dua varian virus yang diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan terbukti lebih mudah menular, jika tidak lebih berbahaya tentunya ini tidak akan menimbulkan kekhawatiran di negara-negara benua Biru atau Eropa.
Editors' Pick
2. Alasan WHO mengatakan Corona akan memburuk cukup kuat
Memburuknya keadaan pandemi di tahun kedua ini tidaklah semata-mata hanya opini, hal ini didasari pada pengamatan WHO pada kasus-kasus yang terjadi.
Ryan menyampaikan pada akhir tahun lalu, tepatnya pada masa liburan terjadi penurunan yang tidak akurat dalam pelaporan terkait infeksi, sehingga memberi kesan dapat tenang dalam liburan meski pandemi.
Kenyataanya dalam seminggu terakhir, kasus justru meningkat kembali, dengan tambahan 5 juta kasus infeksi Covid-19 dan 85.000 kematian di seluruh dunia.
Masih menurut Ryan, penting untuk sekali untuk belajar dari hal-hal yang berhasil maupun tidak berhasil di setiap negara untuk memerangi virus.
Hal ini juga menyangkut berbagai aspek seperti sains, komunikasi publik, pemerintahan, dan menemukan kombinasi tepat dari semua pembelajaran tersebut.
3. Masih lebih baik di Asia, khususnya Asia Tenggara
Ryan juga mangatakan semua wilayah di dunia menunjukkan lonjakan infeksi selama seminggu terakhir, tidak termasuk pada wilayah Asia Tenggara.
Amerika Serikat khususnya, negeri Paman Sam ini memimpin lonjakan kasus Covid-19 dengan menyumbang setengah dari jumlah kasus secara global dan 45 persen dari seluruh kematian tersebab virus corona di Bumi.
Sedang benua Biru sendiri masih menyumbang sepertiga infeksi baru, tapi menunjukkan penurunan sebesar 10 persen dari minggu sebelumnya.
4. Harapan WHO kepada seluruh negara
Pakar teknis WHO Maria van Kerkhove juga mengharapkan lonjakan infeksi setelah periode liburan inj memang memperburuk keadaan di beberapa negara.
Maria menyatakan, sebenarnya ejumlah negara telah mengupayakan pengendalian virus agar masyarakat dapat beraktivitas kembali.
Ia mendesak agar negara-negara di seluruh Bumi sebisa mungkin melakukan segala daya dan upaya untuk mempertahankan kondisi keamanan negerinya masing-masing dari virua corona.
Demikian kabar dari WHO mengenai tanggapannya terhadap tahun kedua virus corona menyelimuti dunia. Semoga pandemi ini cepat mereda ya, Ma!
Baca juga:
- 9 Kebiasaan yang Harus Kamu Lakukan agar Terhindar dari Covid-19
- Penyintas Covid-19 Tidak Masuk Daftar Vaksin, Begini Penjelasannya Ma
- Disuntik Vaksin Covid-19, Risa Saraswati: Saya Sudah Tak Menyusui Lagi