Memperparah Droplet, Scuba dan Buff Kini Tak Dianjurkan untuk Dipakai
Bahkan bisa membuat droplet semakin menumpuk di udara lho Ma!
16 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selasa (15/9), Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan masker berbahan scuba dan buff kurang efektif menangkal virus corona.
Dilansir dari IDN Times menurut Wiku, bahan tersebut terlalu tipis sehingga kemampuan menyaringnya tak terlalu efektif.
"Masker scuba atau buff ini adalah masker dengan satu lapis saja dan terlalu tipis. Sehingga kemungkinan untuk tembus, tidak bisa menyaring lebih besar. Selain itu masker scuba sering mudah untuk ditarik ke bawah di dagu sehingga fungsi masker menjadi tidak ada," tutur Wiku melalui keterangan persnya.
Agar mengetahui informasi lebih lengkap, berikut Popmama.com ulas mengenai masker scuba yang dianggap kurang efektif dalam menghalau viruus corona!
1. Pemerintah imbau masyarakat gunakan masker berkualitas
Wiku melalui siaran persnya menyampaikan, masker merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan Covid-19.
Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat gunakan masker yang berkualitas. "Maka dari itu disarankan untuk menggunakan masker yang berkualitas untuk bisa menjaga," ucapnya.
Ya Ma, jangan sampai kita sudah pakai masker tapi nggak efektif menghalangi virus masuk ke dalam tubuh kita.
Editors' Pick
2. Masker bedah bisa digunakan bagi masyarakat yang sakit
Karena masker dijadikan sebagai alat pelindung diri dari virus corona, maka Wiku pun mengatakan bahwa masker bedah adalah masker terbaik yang ada dan bisa digunakan, terutama bagi mereka yang sedang sakit.
"Masker bedah dan ini biasanya digunakan untuk terutama orang-orang yang sedang sakit atau memiliki gejala, dan juga bisa menggunakan masker kain untuk masyarakat yang sehat," ujar Wiku.
3. Masker kain yang bagus adalah yang berbahan katun
Kemudian, Wiku juga menjelaskan, masker kain yang bagus adalah yang berbahan katun dan berlapis tiga. Hal itu penting karena bisa memfilter dan menyaring partikel virus yang lebih baik. Apalagi jika jumlah lapisannya lebih banyak.
"Maka dari itu gunakanlah masker dengan cara yang tepat, untuk bisa melindungi, menutup area batang hidung sampai dengan mulut dan dagu serta rapat di pipi," katanya lagi.
4. Buff dan Scuba sangat tidak efektif mencegah droplet
Dalam penelitian yang dilakukan ilmuwan Duke University, didapat bahwa buff tak dapat mencegah droplet atau tetesan pernapasan yang keluar dari mulut saat berbicara.
Seperti kita tahu, droplet yang keluar saat berbicara, batuk, dan bersin adalah jalur keluar-masuk penularan virus corona.
Pemimpin studi sekaligus spesialis pencitraan molekuler Martin Fischer memastikan, ketika orang berbicara dan droplet keluar dari mulut, artinya risiko penularan penyakit tetap tinggi.
Hasil riset yang terbit di jurnal Science pada 7 Agustus 2020 menunjukkan, buff adalah jenis masker yang paling tidak efektif mencegah transmisi.
Bahkan dalam riset itu disebutkan, orang yang menggunakan buff jauh lebih buru dibanding orang yang tidak memakai masker sama sekali.
Menurut para peneliti, buff justru membuat droplet semakin berkembang biak di udara.
"Mungkin banyak orang berpikir, menggunakan masker jenis apa saja lebih baik dibanding tidak memakainya sama sekali. Akan tetapi, hal itu salah," kata Fischer.
"Kami mengamati justru jumlah droplet meningkat saat orang memakai buff. Kami yakin, bahan yang digunakan pada buff dapat memecah droplet menjadi partikel berukuran lebih kecil. Hal ini membuat pengguna buff menjadi kontraproduktif, karena tetesan yang lebih kecil lebih mudah terbawa udara dan membahayakan orang di sekitar," paparnya.
Begitu juga dengan Scuba, menurut Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Eng Muhamad Nasir, masker kain dengan bahan yang lentur seperti scuba akan melar atau merenggang saat dipakai.
Hal ini membuat kerapatan pori kain membesar serta membuka yang mengakibatkan permeabilitas udara menjadi tinggi. Akibatnya, peluang partikular virus untuk menembus masker pun disebutnya semakin besar.
"Jika pori kain makin besar maka peluang virus masuk akan besar," pungkasnya.
Nah, Ma jadi mulai sekarang prioritaskan untuk memakai masker bedah atau masker kain yang memiliki banyak lapisan agar kesehatanmu dan keluarga terjamin saat harus keluar rumah ya!
Baca juga:
- Bukan Rekomendasi, Penumpang KRL Diimbau Tidak Pakai Masker Scuba
- Bagaimana Orangtua Membantu Anak agar Mau Pakai Masker?
- 5 Tata Cara Buka Masker saat Ingin Makan Minum di Luar