Mengenang Penampilan Aktor Chadwick Boseman Selain Film Avengers
Meski meninggal dunia, karya Chadwick Boseman tetap dihati para penggemarnya!
31 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pecinta Marvel kembali berduka, ketika Chadwick Aaron dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu, 28 Agustus 2020 lalu.
Umumnya orang mengenal aktor bernama lengkap Chadwick Aaron Boseman melalui Avenger series produksi Marvel Studios.
Pertama kali dirinya muncul dalam film Spider-Man: Homecoming sebagai Black Panther penjaga dunia Wakanda. Kemahirannya mendalami peran dalam cerita mulai memikat hati para penonton Avengers series kala itu.
Mulailah panggilan akrab Wakanda Forever tersemat dalam diri laki-laki berkebangsaan Amerika Serikat ini. Terlebih ketika franchise membuat film tersendiri untuk Black Panther pada tahun 2018.
Untuk mengenang karya beliau di dunia perfilman Popmama.com akan rangkum karya-karya Chadwick yang mesti banget kamu ketahui, tidak hanya Avenger series pastinya, simak ya!
1. The Express: The Story of Ernie Davis (2008)
Film ini menceritakan kisah nyata seorang kulit hitam, bernama Ernie Davis yang sangat sukses dalam olahraga football. Ernie bahkan mendapat penghargaan sebagai pemain football terbaik di Amerika Serikat pada saat itu.
Diceritakan Ernie yang diperankan oleh Chadwick Bosenan hidup dan besar di Amerika, disaat diskriminasi ras masih sangat kental. Dia hidup dalam keadaan miskin dan tinggal bersama kakeknya.
Ernie memiliki pengalaman buruk karena kulitnya yang berwarna hitam. Bahkan, pada saat dia sudah bersinar pun, dia terpaksa harus terpisah dari timnya karena hotel tempat mereka menginap hanya menerima orang kulit putih.
Namun, Ernie tetap tegar dalam menghadapi persoalan. Singkat cerita, Ernie sangat sukses di umurnya yang masih muda. Dia mendapat penghargaan sebagai pemain football terbaik dan langsung dikontrak di klub football ternama.
Saat itu, dia merupakan orang kulit hitam pertama yang menerima penghargaan tersebut. Namun, arah hidupnya memang sudah ditentukan oleh Tuhan sendiri. Ernie terkena penyakit leukemia. Penyakit yang saat ini, bahkan mungkin sampai saat ini, belum dapat disembuhkan.
Dia muda dan sukses tapi harus meninggal dunia begitu cepat. Ernie meninggal di umurnya yang baru 23 tahun.
Film ini mengajarkan tentang kegigihan seseorang kulit hitam, di tengah lautan manusia yang memandang dia sebagai “berbeda”, hingga mampu mencetak prestasi yang luar biasa, di usianya yang masih sangat muda.
Editors' Pick
2. 42 (2013)
Dari sisi cerita mungkin film ini hampir sama dengan cerita ‘true story’ sejenis seperti yang pernah beliau bintangi ’The Express: The Story of Ernie Davis' yang isinya tentang perjuangan seorang atlit ‘minoritas’ menentang budaya Amerika pada saat itu lekat dengan rasisme dan kemudian berhasil dan mendobrak-nya.
42 bercerita tentang Jackie Robinson, seorang atlit baseball amatir kulit hitam, yang punya skill mumpuni dan gaya bermain yang unik.
42, adalah sebuah angka, nomor punggung dari tokoh yang diceritakan tersebut, Jackie Robinson. Lalu kenapa 42 dijadikan sebuah judul film? Karena di Amerika, Jackie Robinson adalah seorang legenda, bahkan dianggap ‘dewa’ bagi dunia Baseball.
Proses dia menjadi legenda itulah yang akhirnya menginspirasi Brian Helgeland menulis skenario dan mengangkatnya menjadi sebuah film yang ciamik.
Dimana skill-nya membuat direktur Tim Baseball Brooklyn Dodgers; Branch Rickey (Harrison Ford) merekrutnya. Masalah muncul karena pada jaman itu sekitar tahun 45-an di Amerika sedang gencar-gencarnya rasisme.
Orang keturunan kulit putih merasa lebih superior daripada ras lainnya, untuk referensi kalian boleh coba tonton Missisipi Burning yang diperankan William Dafoe muda. Disana digambarkan betapa warga kulit hitam sangat termarjinalkan dan tidak punya power for fight back.
Dalam film ini, Chadwick Boseman yang berperan sebagai Jackie Robinson sangat pantas mendapat tepuk tangan dari para penonton. Dia dengan cerdasnya mampu membangun emosi penonton melalui rasa empati yang pas, tidak berlebihan tapi juga tidak terlalu membuat penonton bersimpati.
3. Marshall (2017)
Film Marshall yang disutradarai oleh Reginald Hudlin mengangkat cerita tentang perjuangan nyata seorang pemuda kulit hitam yang berprofesi sebagai pengacara.
Lebih tepatnya menceritakan perjuangan Thurgood Marshall yang dibintangi Chadwick Boseman, semasa mudanya. Dirinya sedang menangani kasus besar diawal karirnya sebagai pengacara di NAACP.
Kasus yang ditangani itu adalah tuduhan pemerkosaan oleh pekerja kulit hitam atas majikannya kulit putih dan orang terpandang di kota Connecticut.
Joseph Spell, seorang sopir pribadi yang mempunyai banyak sejarah kurang baik dituduh memperkosa majikannya Eleanor Strubing yang dipernakan oleh Kate Hudson.
Bersama rekannya Sam Friedman yang dimainkan oleh Josh Gad, seorang kulit putih campuran Yahudi, Marshall mendapatkan tantangan berat saat memperjuangkan keadilan.
Pada masa itu, di Amerika masih memandang sebelah mata pada kaum kulit hitam. Sehingga pekerjaannya selama menjadi pengacara mendapat banyak sorotan dan ancaman.
Perjalanan semakin sulit, karena di tengah jalannya persidangan berbulan-bulan ada banyak hal yang tidak sesuai dengan harapannya. Pernyataan kliennya yang cenderung seperti menutupi sesuatu, desakan dari pengacara lawan yang mencoba mengintimidasi, dan masih banyak lagi.
Film yang dirilis bulan oktober 2017 ini mengangkat tentang keadilan adalah hak setiap manusia, tanpa ada sekat warna kulit, dan pendidikan.
Sebagian besar film ini memperlihatkan alur cerita di persidangan, sesekali menampilkan kedua pengacara mencari bukti kuat untuk meringankan kliennya dari dakwaan.
4. Get on Up (2014)
Film apik tentang musisi hebat ini menceritakan tentang kisah hidup James Brown yang digelari “The Godfather of Soul” dan berpengaruh pada musik populer abad ke-20.
Saat masih kecil James Brown yang dibintangi Chadwick Boseman, sudah memiliki harapan besar akan menjadi musisi yang hebat, dan berharap namanya akan dikenal dunia.
James Brown mulai memupuk semua kemauannya tersebut dengan kerja keras di bidang musik. Keajaiban pun muncul, semua kerja kerasnya berhasil diwujudkan saat dirinya masih remaja.
Ia menjadi salah satu pesohor yang bisa mewujudkan semua harapannya ketika masih anak-anak.
Film ini menceritakan perjuangan James Brown, belajar dari cibiran sebagai penyemangatnya mencapai kesuksesan.
5. 21 Bridges (2019)
Dua kriminal yang juga mantan militer, suatu ketika merampok stok heroin dari sebuah gudang sindikat obat terlarang. Tanpa diduga, mereka terkepung oleh satuan polisi dan membunuh semua polisi yang menghalangi mereka. Jadilah mereka buruan polisi satu kota.
Detektif Andre yang diperankan oleh Chadwick Boseman memimpin jalannya perburuan dua buron tersebut. Dalam pengembangannya, Andre akhirnya mengetahui keterlibatan komplotan polisi dalam kasus ini yang buktinya ada pada dua buron tersebut. Andre harus menangkap keduanya hidup-hidup sebelum para polisi menghabisi mereka.
Film ini diarahkan oleh sutradara televisi seri Brian Kirk dengan bintang yang tengah naik daun, Chadwick Boseman. Film ini juga didukung beberapa aktor ternama, seperti Sienna Miller, J.K. Simmons, dan Taylor Kitsch.
Nah, itulah beberapa film yang pernah dibintanginya. Ternyata banyak sekali film yang bertemakan perlawanan terhadap isu rasisme ya Ma. Semoga jasa besar Chadwick Boseman dalam dunia perfilman dapat menjadi khazanah dalam dunia perfilman dunia. Rest in power king, wakanda forever!
Baca juga: Aktor Black Panther Chadwick Boseman Meninggal karena Kanker Usus