Menggandeng Nusnatic, Bio Farma Kini Rilis Tes PCR via Kumur
Kalau sudah ada tes ini kamu nggak perlu dicolok-colok lagi nih Ma!
5 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu cara dalam mengalahkan pandemi virus corona adalah dengan menggalakkan pengujian atau testing.
Hal ini berguna untuk menekan angka persebaran penyakit Covid-19, agar tak kian membengkak.
Sekarang, Pemerintah sudah memiliki berbagai metode, dan sepertinya polymerase chain reaction (PCR) masih menjadi "anak emas" terkait cara pengetesan yang efektif.
PCR dilakukan dengan tes usap (swab test) nasofaring di hidung dan tenggorokan. Namun, mayoritas orang mengaku tidak nyaman dengan prosedur pencolokan hidung dan tenggorokan ini.
Karena takut dan sangsi, pengujian metode ini pun terhambat, sehingga Covid-19 menyebar tanpa terdeteksi.
Nah Bio Farma menggandeng Nusantic berhasil menelurkan tes metode baru dengan cara kumur.
Seperti apa selengkapnya Popmama.com akan berikan ulasannya berikut ini.
1. Tes kumur Bio Saliva sudah dipikirkan sejak awal pandemi
Menjawab berbagai keluhan masyarakat akan tes PCR Swab. PT Bio Farma berkolaborasi dengan Nusantara Genetics (Nusantics) berhasil merilis salah satu yang digadang-gadang efektif yaknj, tes PCR kumur
Melasir dari hasil liputan IDN Times pada Sabtu (3/7), Co-Founder sekaligus CEO Nusantics, Sharlini Eriza Putri, mengatakan bahwa sebenarnya Bio Saliva sudah dikembangkan dari awal pandemi.
Dengan PCR kumur, masyarakat tidak harus takut dengan metode pencolokan hidung dan tenggorokan lagi.
"Sudah dari awal tahun lalu. Kita pikirkan, bagaimana caranya agar PCR tidak perlu colok hidung dan tenggorokan," ungkap Sharlini.
Editors' Pick
2. Mendapat izin edar dari Kemenkes RI
Pengembangan Bio Saliva sendiri telah melibatkan lebih dari 400 sampel pasien positif Covid-19.
Sharlini berujar, tes ini telah melewati uji validasi selama 7 bulan, Nusantics bekerja sama dengan instansi yang direkomendasikan Kemenkes RI, termasuk:
- Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro
- Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND)
- Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi (RSDK)
Didapat kabar baik dari pengembangan tersebut, kini Bio Saliva telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Tertanggal 1 April 2021, Bio Saliva memiliki nomor izin edar (NIE) AKD 10302120673.
"Pokoknya, tidak ada alasan lagi untuk tidak tracing. Kalau tidak mau colok, ya bisa lewat kumur atau gargling," jelas Sharlini.
3. Kenapa harus berkumur, bukan dengan meludah (saliva)?
Sharlini mengatakan bahwa tes kumur ini tidak ada bedanya dengan PCR sebagai standar emas pemeriksaan Covid-19.
Bahkan bila dibandingkan dengan swab test yang tidak nyaman, tes kumur lebih menjangkau banyak orang.
Kenapa tidak saliva, kenapa tidak meludah saja? Mengapa harus berkumur? Ternyata, hal ini bukanlah tanpa alasan. Setelah dilakukan pengujian, ludah orang Indonesia memiliki ciri khusus.
"Sudah melewati trial, namun profil saliva Indonesia beda karena ada zat yang menghambat atau inhibitory agent, terhadap proses pembacaan virus SARS-CoV-2. Oleh karena itu, hasilnya jelek. Sebagai gantinya, metode gargle," tambahnya lagi.
Pihak Nusantics juga memberikna penekanan bahwa Bio Saliva telah dikaji oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik pada awal Mei 2021 yang lalu.
Berdasarkan masukan dari berbagai pihak, terutama kalangan dokter dan tenaga kesehatan, Bio Saliva pun kini telah dimutakhirkan.
4. Cara tes PCR kumur dengan Bio Saliva
Lalu, bagaimana caranya untuk elakukan tes dengan Bio Saliva ya Ma?
Mengenai hal tersebut, akun Instagram resminya Nusantics membagikan langkah-langkah tesnya.
Sharlini menjelaskan bahwa kumur yang dilakukan bukanlah kumur di mulut, melainkan dengan kumur tenggorokan.
Caranya adalah dengan mensrik napas terlebih dahulu sebelum menggunakan cairan kumur, yang bertujuan untuk memindahkan SARS-CoV-2 ke tenggorokan. Lalu, batuk-batuk agar lokasi virusnya naik dan bisa dideteksi lewat kumur.
"Syarat kumurnya adalah kumur tenggorokan (gargling), bukan kumur mulut. Jadi, kepala harus mendongak ke atas dan harus ada suara. Itu langkah yang benar," jelas Sharlini.
Tidak perlu takut, Sharlini mengatakan bahwa cairan kumur yang dipakai Bio Saliva tidak memiliki efek berbahaya.
Jadi, tidak perlu khawatir jika tertelan saat berkumur. Setelahnya, hasil kumur bisa dibawa ke layanan kesehatan untuk diperiksa menggunakan mesin PCR.
Wah, menarik ya Ma cara terbaeu pengetesan corona ini. Apakah iantara Mama semua ada yang mau mencobanya?
Baca juga:
- Fakta Corona Varian Kappa yang Muncul di Jakarta, Mirip Campak!
- Usai Sudah Perjuangan Melawan Corona, Eks Gitaris Gigi Meninggal Dunia
- Mengenal Virus Corona Varian Lambda yang Sudah Ada di 29 Negara