Pemerintah Akan Siapkan Vaksinasi Booster pada Januari 2022 Mendatang
Booster sebentar lagi ya Ma!
7 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah kini sedang menyiapkan vaksinasi bokster, Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta agar vaksinasi booster terus dipersiapkan, sehingga pada Januari 2022 mendatang dapat dilaksanakan.
"Jadi kami sedang akan memfinalkan terkait dengan vaksin berbasis PBI (Penerima Berbasis Iuran) dan juga vaksin non-PBI,” ucap Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (6/12/2021).
Berikut Popmama.com ulas informasi selengkapnya!
1. Airlangga mengatakan bahwa Presiden telah memberikan intruksi agar program vaksin booster bisa dilaksanakan mulai awal tahun depan
Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual yang diadakan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/12) mengatakan bahwa Presiden Jokowi instruksikan vaksin booster akan dilaksanakan mulai Januari 2022 (Biro Setpres).
“Kemudian Bapak Presiden juga meminta agar kegiatan booster vaksinasi sudah dipersiapkan untuk di Januari. Jadi kami sedang akan memfinalkan terkait dengan vaksin berbasis penerima bantuan iuran (PBI) dan non PBI. Ini yang akan di atur dalam Permenkes dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ungkap Airlangga usai Rapat Terbatas Evaluasi PPKM, di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/12).
Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan mengambil langkah sesuai dengan rekomendasi WHO agar varian Covid-19 Omicron dan juga varian baru lainnya tidak masuk atau menyebar di Indonesia. Upaya yang dilakukan salah satunya adalah melakukan whole genome sequencing (WGS), memperbanyak sampel untuk diperiksa, mempersiapkan respon fasilitas kesehatan dengan baik, dan menggelar pembatasan kegiatan masyarakat.
“Tadi Bapak Presiden sudah memberikan arahan bahwa terkait dengan karantina ini terus diberlakukan 10 hari karantina untuk yang dari luar negeri di luar 11 negara yang dilarang,” katanya.
Editors' Pick
2. Sudah ada 45 negara yang melaporkan varian Omicron
Menteri Airlangga juga mengatakan saat ini telah tercatat 45 negara yang melaporkan kasus Covid-19 varian Omicron, tapi memang masih belum ada lagi daftar negara yang dibatasi untuk masuk Indonesia.
“Angka-angkanya yang tertinggi di atas 100-an itu di Afrika Selatan dan Inggris. Yang lain relatif di bawah itu. Zimbabwe tinggi 50, Amerika juga di atas 38. Namun yang lain relatif lebih rendah, dan negara-negara tersebut masih memonitor dan melakukan penelitian mengenai efikasi vaksin terhadap varian tersebut,” ujarnya.
2. Jokowi minta vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun segera dilakukan
Dilansir dari IDN Times kabarnya Selain menyiapkan vaksinasi booster, Jokowi juga meminta vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun agar segera juga dilakukan.
"Vaksin anak-anak supaya segera dimulai, yang usia 6-11," kata Airlangga usai rapat terbatas bersama Jokowi terkait evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
4. Berbagai kegiatan Nataru dibatasi maksimal 50 orang
Terkait jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Jokowi juga meminta agar berbagai kegiatan yang akan diikuti masyarakat hanya diperbolehlan maksimal 50 orang.
Kebijakan pembatasan kegiatan saat Nataru ini akan disesuaikan dengan imbauan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan dituangkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri.
“Namun kegiatan-kegiatannya akan dirinci. Jadi kegiatan di mal, restoran maksimal 75 persen dan di berbagai kegiatan 75 persen. Namun ada pembatasan jumlahnya yang dimaksimalkan menjadi 50 orang, dan yang traveling itu mereka yang sudah divaksin saja,” tuturnya.
Demikian informasi mengenai intruksi presiden dalam mempersiapkan vaksin booster untuk masyarakat. Semoga dengan adanya booster ini, tubuh kita bisa lebih kuat melawan segala jenis varian Covid-19.
Baca juga:
- WHO: Varian Covid-19 Omicron Sudah Terdeteksi di 23 Negara
- Cara Merawat Kulit Wajah selama Masa Pandemi Covid-19
- Tak ada Batuk maupun Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Varian Omicron