Sindrom Turner, Suatu Kondisi yang Membutuhkan Penanganan 'Spesial'
Hanya terjadi pada 1 dari 2000 perempuan di dunia
22 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perumpamaan yang menunjuk pada kecilnya kemungkinan memang. Ketika tersebut angka 1 banding 2000.
Ya, sindrom turner meskipun tak berbahaya namun kondisi yang melekat pada seseorang dengan kelainan ini memang butuh perawatan serba spesial.
Mungkin kamu bukan satu diantara dua ribu itu Ma, tapi bisa saja kamu menemuinya di sekitarmu. Mungkin teman, saudara atau bisa jadi tetangga, apapun itu maka tak ada salahnya mengenal sindrom yang satu ini.
Untuk itu Popmama.com akan mencoba menguraikan dan memperkenalkan apa itu sindrom turner kepadamu. Mohon disimak.
1. Pengertian sindrom turner
Mama pernah mendengar sindrom turner?
Sebagai informasi, sindrom turner adalah terjadinya suatu kelainan genetika pada perempuan yang terjadi karena kehilangan satu kromosom X.
Normalnya pada perempuan ini memiliki kromosom seks XX dengan jumlah total kromosomnya sebanyak 46, namun pada kasus sindrom turner ini hanya memiliki kromosom seks XO dan total jumlah kromosomnya hanya 45.
Satu kromosom ini hilang atau nondisjunction saat atau selama proses gametogenesis (pembentukan gamet) ataupun pada tahap awal membelah zigot.
Editors' Pick
2. Gejala dari sindrom turner
Ma, sindrom turner ini sudah bisa didiagnosis pada pra-kelahiran, karena gejalanya sudah dapat ditemukan saat bayi masih dalam kandungan.
Melalui alat ultrasound pada pra-kelahiran gejalanya dapat ditemukan, seperti adanya kumpulan cairan yang banyak pada bagian tengkuk leher atau bisa jadi bengkak pada bagian tubuh lainnya. Tidak hanya itu, dapat juga ditemukan abnormalitas jantung dan ginjal.
Sementara itu pada pasca kelahirannya, tiap tingkat kehidupann sindorm turner memiliki gejala yang berbeda-beda.
Adapun gejala yang terlihat saat masa awal kelahiran hingga 1 tahun, apa saja, Ma:
- Bengkak pada tangan dan kaki.
- Dada berbidang dengan jarak antar puting yang sempit.
- Garis rambut rendah di bagian kepala belakang.
- Jari kaki maupun tangan kecil.
- Kuku jari kaki dan juga tangan yang kecil serta bengkok ke atas.
- Langit-langit mulut yang sempit dan tinggi.
- Leher lebar atau wibelike.
- Lengan yang bengkok keluar.
- Panjang lahir yang pendek.
- Pertumbuhan terhambat.
- Rahang bawah yang cenderung kecil.
- Telinga yang turun atau low set ears.
Pada masa anak-anak, remaja hingga dewasa, gejalanya akan seperti ini ya, Ma:
- Menopause dini.
- Mandul.
- Pertumbuhan terhambat.
- Postur tubuh pendek.
- Pada saat pubertas, terjadi perubahan seksual yang tidak normal.
- Perkembangan seksual yang terhenti pada saat remaja.
- Tidak terjadi percepatan tumbuh yang seharusnya terjadi pada masanya.