Sudah bukan rahasia bagi kita semua Ma, bahwa virus corona atau COVID-19 menjadi perhatian internasional.
Hal ini dikarenakan wabahnya yang mulai membuat beberapa negara melakukan lockdown atau mengunci akses masuk dan keluar sebagai pengamanan ketat untuk mencegah penyebaran virus corona.
Tidak hanya lockdown saja, orang-orang di seluruh dunia telah menghindari tempat-tempat ramai, mengurangi perjalanan yang tidak penting dan mengambil tindakan pencegahan seperti bekerja dari rumah untuk menghindari penginfeksian virus corona baru.
Bahkan di beberapa negara juga mendesak warganya untuk mengubah cara mereka menyapa satu sama lain, tentunya dimaksudkan agar mengurangi risiko penularan bertambah banyak.
Sementara itu, otoritas agama di beberapa negara telah menasehati umat-umatnya tentang bagaimana berdoa atau menandai hari-hari suci mereka tanpa risiko menyebarkan COVID-19 lebih lanjut.
Pasalnya, virus yang berasal dari China, sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 4.000 jiwa.
Dilansir dari aljazeera.com, berikut Popmama.com rangkum fakta hingga cara dan saran dari negara-negara Muslim, organisasi, dan situs Islam, jamaah dan peziarah, agar melakukan kegiatan peribadatannya tanpa risiko penularan.
1. Selain melarang ibadah Umrah, Saudi Arabia juga menghentikan masuknya orang asing ke situs-situs suci Islam
Unsplash/said alamri
Pihak Kerajaan Saudi pada, Rabu (4/3) lalu, melarang "Umrah" untuk penduduk dan warga negara, menurut Saudi Press Agency (SPA) yang dikelola pemerintah.
Umrah dan ziarah yang dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun, tidak seperti haji yang jauh lebih intensif dan memakan waktu dan merupakan salah satu dari lima rukun Islam, yang hanya dapat dilakukan selama hari tertentu setiap tahunnya.
"Langkah ini nyatanya juga sejalan dengan tindakan pencegahan yang diambil oleh otoritas Saudi untuk mencegah penyebaran virus," kata SPA.
Kisaran minggu pertama di bulan Maret, Arab Saudi menyatakan, mereka mencegah orang asing mencapai kota suci Mekah dan juga Ka'bah, bangunan di pusat Masjid Agung.
Ia juga mengatakan bahwa perjalanan kedi masjid di Madinah ditangguhkan untuk sementara waktu.
Bagaimana dengan ibadah haji tahun ini? Apakah kegiatan ibadah yang biasanya membawa sekitar tiga juta orang ke Mekah juga akan mengalami beberapa kebijakan yang berkaitan risiko penularan virus?
Pihak yang berwenang masih belum mengumumkan tindakan pembatasan kegiatan yang akan berlangsung 28 Juli hingga 2 Agustus ini.
Patut untuk ditunggu, pasalnya telah lebih dari 60.000 orang mendaftar untuk berpartisipasi dalam acara tahun ini.
Sampai kabar ini diturunkan, pada Jumat (13/3) Arab Saudi melaporkan telah memiliki 45 orang terjangkit virus corona.
Melihat kondisi ini, pemerintah pun terus menghimbau masyarakat untuk tidak bersalaman dan menghindari acara yabg dihadiri dari 50 orang.
2. Iran menghentikan shalat Jumat di kota-kota besar
Unsplash/faruk kaymak
Pada Sabtu (7/3) , pasien positif terjangkit virus corona di negara Iran telah mencapai 2.336, melonjak hanya dalam satu pekan dari sebelumnya di bawah 100 kasus.
Dengan status meningkat ini, Iran kini sedang berjuang untuk menahan laju infeksi virus.
Imbasnya Iran mengharuskan Shalat Jum'at di semua ibu kota provinsi dihentikan. "Penyakit ini menyebar luas," kata Presiden Iran, Hassan Rouhani kepada kabinetnya menurut sebuah transkrip.
"Ini mencakup hampir semua provinsi kami dan dalam arti tertentu, adalah penyakit global yang telah terinfeksi oleh banyak negara di dunia, dan kami harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini secepat mungkin." tambahnya lagi.
Editors' Pick
3. Pemimpin Muslim Singapura menyarankan para jamaah untuk menggunakan sajadah sendiri dan tidak berjabat tangan untuk sementara
Unspalsh/joshua ang
Menurut The Straits Times, Masagos Zulkifli, menteri yang bertanggung jawab atas urusan Muslim di Singapura, telah menyarankan umat Islam untuk membawa sajadah mereka sendiri ke masjid dan menahan diri untuk tidak berjabat tangan satu sama lain untuk sementara waktu.
"Dalam keadaan seperti ini, kita tidak akan berjabat tangan. Tetapi jika kamu harus melakukannya, cucilah tangan ksmu, dan pastikan tidak menyentuh wajah kamu. Ini hanya tindakan pencegahan dan agar kita selalu mengingatnya," katanya.
Secara logis sangat sulit untuk mengukur suhu para umat yang datang ke Masjid untuk beribadah, oleh karena itu Masagos mengatakan umat Islam agar tinggal di rumah jika mereka menunjukkan gejala corona virus.
Saat ini di Singapura ada lebih dari 100 kasus virus corona, sebagian besar pasiennya telah pulih kembali.
4. Kelompok Muslim Inggris meminta lembaga-lembaga Muslim untuk mengikuti saran kebersihan dari pemerintah
Unsplash/marcin nowak
The Muslim Council of Britain (MCB), salah satu organisasi payung Muslim terbesar di Inggris, telah meminta masjid dan sekolah Islam untuk "menjaga keamanan jemaat", dengan mengikuti saran dari pemerintah.
Mereka menyarankan madrasah atau sekolah, mendorong untuk banyak mencuci tangan dan mengatakan masjid harus memiliki cukup sabun dan pembersih tangan, terutama di dekat area ber-wudhu
"Senada dengan ajaran dari agama islam bahwasanya kebersihan adalah sebagian dari nilai-nilai islam, " kata MCB di situs webnya, merujuk pada perkataan Nabi Muhammad.
Saat ini terdapat 87 orang dengan infeksi virus corona di Inggris.
5. Tajikistan meminta umat Islam untuk beribadah di rumah
freepik/rawpixel.com
Meski sejauh ini tidak memiliki kasus yang dilaporkan, Negara yang beribukota di Dushanbe ini telah meniadakan sholat Jumat dan menyarankan agar melakukan ibadah dari kediaman masing-masing.
Negara yang juga berpenduduk mayoritas Muslim dengan total penduduk mencapai sembilan juta jiwa ini, telah menutup perbatasannya dengan negara tetangga China dan Afghanistan, serta Korea Selatan, Iran, dan Italia.
Tidak hanya itu Tajikistan juga membatalkan perayaan Nowruz atau Tahun Baru Persia, yang dirayakan dari 21 hingga 25 Maret.
6. Dewan Masjid Indonesia akan menyemprotkan cairan disinfektan pada 10 ribu masjid
Unsplash/Grace Zhu
Bagaimana dengan Indonesia?
Untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas, Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan melakukan gerakan penyemprotan cairan disinfektan ke 10.000 masjid di Indonesia.
Gerakan diresmikan di Masjid Al Munawar Pancoran, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (13/03/2020).
Dalam peresmiannya, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia H M Jusuf Kalla juga didampingi Sekjen DMI Imam Adaraqudni, Komandan Satgas Bersih Bersih Masjid Tatang Hidayat serta Pengurus Masjid se-kelurahan Pancoran.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) H M Jusuf Kalla mengatakan bahwa gerakan penyemprotan disinfektan ini dilakukan untuk menghidari penyebaran virus corona di lingkungan masjid.
Seperti kita tahu bahwa, virus corona terjadi di ruang publik, termasuk masjid yang menjadi salah satu tempat orang banyak berkumpul.
"Lebih baik mencegah daripada mengobati. Untuk itu, DMI Indonesia menargetkan dalam waktu dua bulan penyemprotan disinfektan dapat selesai dilaksanakan khusunya di daerah Jakarta," kata H M Jusuf Kalla.
Ia pun turut menghimbau kepada masyarakat yang ingin salat ke masjid agar membawa sejadah sendiri dari rumahnya masing-masing.
Itulah kebijakan masing-masing negara dalam menanggulangi virus corona agar tidak menyebar di ruang publik seperti tempat ibadah.
Jika ingin melakukan ibadah di masjid, membawa perlengkapan shalat seperti mukena dan sajadah sendiri dari rumah.
Demi kesehatan, sebaiknya tidak melakukan berjabat tangan sementara waktu, namun jika tidak bisa dihindari maka baiknya tidak langsung menyentuh wajah setelah kontak dengan orang lain. Selalu melakukan cuci tangan usai berjabat tangan.
Sediakan masker dan hand sanitizer ketika keluar rumah.
Hindari menghadiri acara-acara yang melibatkan banyak orang demi keamanan diri dan keluarga.
Ma, proteksi untuk kesehatan ada pada diri sendiri. Ingatlah, menghindari lebih baik dari pada mengobati ya. Selalu jaga kesehatan!