Waspada! Virus Corona Terdeteksi pada Sperma!

Lalu, bagaimana dengan hubungan intim Mma dan Papa?

11 Mei 2020

Waspada Virus Corona Terdeteksi Sperma
Freepik/Whatwolf

Penemuan pasien positif virus corona terus mengalami penambahan. Saat ini tercatat sudah ada data 233 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. 

Pada Senin (11/5/2020) pukul 12.00 WIB, sudah ada total 14.265 kasus virus corona. Hal ini sangat mengkhawatirkan, ditambah ada informasi gejala baru yang menyatakan bahwa virus corona bisa dilihat dari sperma laki-laki.

Mari kita simak bersama-sama fakta mengenai penemuan virus corona yang terditeksi dari sperma, berikut yang telah dirangkum tim Popmama.com.

Editors' Pick

1. Journal of America Medical Association mempublikasikan penemuan virus Corona pada sperma pasien

1. Journal of America Medical Association mempublikasikan penemuan virus Corona sperma pasien
Unsplash/Josefin

Dilansir dari The Guardian, Jumat (8/5), para ilmuwan di China mendeteksi SARS-CoV-2 atau virus corona penyebab penyakit Covid-19, pada zat semen atau cairan sperma laki-laki.

Temuan ini dipublikasikan oleh Journal of American Medical Association (JAMA) Network Open yang melibatkan 38 pria di Shangqiu dengan positif Covid-19, baik yang masih mengalami gejala maupun telah dinyatakan sembuh.

Sampel cairan sperma dari para partisipan dianalisis untuk mengetahui keberadaan virus tersebut.

“Kami menemukan bahwa SARS-CoV-2 bisa ditemukan pada sperma pasien yang positif COVID-19, dan SARS-CoV-2 mungkin masih bisa dideteksi dalam sperma pasien yang sedang dalam penyembuhan,” tulis tim peneliti dalam jurnal itu.

2. Bisakah virus corona ditularkan lewat hubungan seks?

2. Bisakah virus corona ditularkan lewat hubungan seks
Pixabay/Robert-Owen-Wahl

Dari penelitian ini kemudian timbul pertanyaan mendasar, apakah virus corona dapat ditularkan melalui hubungan seks?

Berdasarkan temuan ini, tim peneliti menyatakan hal ini merupakan sesuatu yang harus diperhatikan dan membutuhkan adanya penelitian lebih lanjut. 

Terutama secara spesifik, untuk mencari tahu apakah virus corona bisa ditularkan melalui hubungan seks.

“Bahkan ketika virus ini tidak bisa menggandakan diri di dalam sistem reproduksi pria, mereka bisa tetap ada di situ, kemungkinan hasil dari kekebalan istimewa dari testis,” tulis Dr Diangeng Li dan rekan-rekannya.

Kekebalan istimewa dalam testis itu artinya sistem imunitas tubuh tidak bisa sepenuhnya mencapai daerah tersebut guna menyerang virus yang masuk.

Meski demikian, ini masih dikatakan sebatas temuan awal dan masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk melihat apakah penularan seksual mungkin berperan selama pandemi ini.

“Penelitian lebih lanjut diperlukan sehubungan dengan informasi terperinci tentang pelepasan virus, waktu bertahan hidup, dan konsentrasi dalam air mani. Jika  dapat dibuktikan bahwa SARS-CoV-2 dapat ditularkan secara seksual, itu mungkin menjadi bagian penting dari pencegahan," tulis tim peneliti dalam hasil studi yang sudah diterbitkan di JAMA. 

3. Belum dapat disimpulkan terkait adanya kendala dalam penelitian lebih lanjut mengenai kasus ini

3. Belum dapat disimpulkan terkait ada kendala dalam penelitian lebih lanjut mengenai kasus ini
Unsplash/Jasmin Sessler

Sejumlah pakar independen di China mengatakan temuan tentang virus corona di air mani cukup menarik, namun harus dilihat dengan hati-hati.

Allan Pacey profesor andrologi di Universitas Sheffield di negara Inggris, mengatakan studi ini tidak boleh dilihat sebagai konklusif, karena ada beberapa kesulitan teknis dalam pengujian sperma untuk virus.

Pacey juga mengungkapkan adanya virus corona dalam sperma tidak menunjukkan apakah itu aktif dan mampu menyebabkan infeksi.

Ia mengatakan bahwa kasus serupa juga ditemukan dalam virus-virus lainnya.

“Tidak perlu heran jika virus yang menyebabkan Covid-19 ditemukan dalam air mani beberapa pria, karena ini telah ditunjukkan di beberapa kasus virus lainnya seperti Ebola dan Zika,” jelas Pacey.

Sementara itu, seorang profesor di bidang kedokteran reproduski di Queen’s University Belfast, Sheena Lewis menekankan, bahwa studi ini masih bersifat sangat kecil.

Temuan ini hampir sama dengan penelitian kecil lainnya yang menunjukkan hanya sebagian kecil atau bahkan tidak ada SARS-CoV-2 yang ditemukan dalam tes sampel air mani.

"Bahkan, efek jangka panjang SARS-CoV-2 pada reproduksi pria belum diketahui," tutup Lewis.

Maka untuk sementara waktu kabar mengenai adanya virus corona pada air mani tidak perlu kita sikapi dengan kecemasan yang berlebihan ya Ma!

Tapi kamu juga harus tetap waspada dengan tetap melakukan protokol seks di kala pandemi seperti ini.

Baca juga:

Berhubungan Seks saat Virus Corona Mewabah, Bagaimana Caranya?

The Latest