WHO Sebut Pandemi Virus Corona akan Berakhir Awal 2022
Wah kabar bahagia nih Ma
24 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski kamu mungkin sudah bosan dengan di rumah saja dan memilih keluar-keluar dengan masker, tapi nyatanya angka orang terinfeksi Covid-19 terus bertambah.
Kondisi ini memunculkan banyak prediksi dari berbagai pakar, ada yang memprediksi bahwa sekitar 4-5 tahun baru akan selesai. Bahkan, ada juga yang mengatakan baru akan berakhir sampai 10 tahun mendatang.
Tapi ada kabar terbaru yang mengatakan bahwa akan berakhir sebentar lagi. Simak ulasan Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
1. Berakhir pada awal tahun 2022
Hal ini dilontarkan oleh Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) regional Eropa, Hans Kluge. Dirinya mengatakan Covid-19 mungkin saja berakhir pada awal tahun 2022 mendatang.
Dikutip dari Anadolu Agency, Bahkan dirinya yakin, meskipun terus terjadi mutasi virus yang terus dilaporkan di berbagai negara dunia, namun tak akan berpengaruh pada vaksin yang kini tengah dikembangkan.
"Skenario terburuk pandemi telah berakhir," kata Kluge saat berbincang dengan lembaga penyiaran DR, Denmark.
Menurutnya, di tahun 2021, negara-negara sudah lebih sanggup dalam mengatasi pandemi Covid-19, tidak seperti pada awal kemunculannya 2020 lalu, saat informasi soal Covid-19 masih serba terbatas dikarenakan strain penyakit baru yang secara mendadak mewabah.
"Covid-19 masih akan mewabah pada tahun 2021, tetapi akan lebih mudah dikelola daripada tahun 2020," papar Kluge.
2. Meski terus bermutasi tapi tidak akan diluar kendali
Meski terus adanya mutasi pada virus, Kluge menilai pembatasan-pembatasan terkait Covid-19 sudah bisa dicabut di awal 2022.
Hal ini dikarenakan meski varian baru mutasi virus sudah menyebar ke banyak negara, Corona dinilai tak akan mungkin di luar kendali hanya karena mutasi.
Namun hal ini menimbulkan pengecualuan, bagi negara yang fasilitas kesehatannya sudah 'tertekan' karena Covid-19, negara tersebut perlu terus mewaspadai mutasi apapun yang ditemukan.
"Mutasi tidak akan membuat virus di luar kendali tetapi mencatat bahwa negara-negara yang sistem perawatan kesehatannya sudah di bawah tekanan dapat berada di bawah tekanan yang lebih besar, sehingga perlu untuk menanggapi mutasi dengan sangat serius," ujarnya.