Pasti ada banyak hal yang Mama takutkan setelah memutuskan untuk menikah, salah satunya adalah perubahan hidup. Setelah menikah, Mama nggak lagi tinggal sendiri yang bikin idealisme dan peran dalam rumah tangga juga ikut berubah.
Bukannya harus dihindari, lima hal yang bikin insecure ini justru harus Mama hadapi. Apa saja sih? Cek yuk, Ma!
1. Sifat dan kebiasaan sehari-hari pasangan yang mungkin sulit diterima
unsplash.com
Cara menerima kebiasaan pasangan setelah menikah
Berbeda dengan pacaran, saat menikah Mama dan pasangan menghabiskan waktu bersama setiap saat. Nggak heran, kalau Mama bakal menemukan kebiasaan pasangan yang bisa saja dibenci.
Ketakutan sulit menerima pasangan pun pasti muncul. Ekspektasi yang dibangun sebelum menikah bisa aja berubah. Hal ini sebenarnya wajar sih tapi jangan sampai ketakutan ini malah bikin kita nggak bahagia,
Menurut pakar hubungan, Helen Fisher mengatakan buat jangan malu untuk mencoba hal baru dengan pasangan untuk membangun kebahagiaan dan menyatukan perbedaan di antara kalian. Jadi, coba deh cari kegiatan-kegiatan baru bersama paksu ya, Ma!
2. Memiliki dan membesarkan anak
Pexels.com
Nggak sedikit yang di antara Mama takut untuk memiliki anak. Mulai dari proses mengandung, melahirkan, bahkan hingga menyusui. Bukan cuma itu, membesarkan anak juga jadi ketakutan sendiri yang biasanya berasal dari trauma masa lalu atau lingkungan sekitar.
Untuk masalah ini, Mama bisa diskusi nih bareng suami atau mungkin melakukan konsultasi dengan ahli. Terlebih, dari pada fokus takut untuk memiliki dan mengasuh anak. Coba deh fokus sama hal-hal yang lebih bikin Mama siap punya anggota keluarga baru.
Misalnya, belajar cara mengasuh anak dan jadi orang tua yang baik, mempelajari kebutuhan yang harus dipenuhi ketika punya anak, dan hal yang paling krusial nih, yaitu persiapan keuangannya.
Editors' Pick
3. Perubahan bentuk badan pasca punya anak yang bikin takut
123rf.com
Salah satu insecurity yang juga muncul di kepala para Mama adalah perubahan bentuk badan pasca melahirkan. Hal ini bisa saja benar sih, Ma. Sebab, lewat jurnal Childbearing, stress and obesity disparities in women: a public health perspective, lebih dari 40% ibu pasca melahirkan mengalami berat badan naik dan berpengaruh pada kenaikan berat badan jangka panjang atau obesitas.
Kekhawatiran ini sebenarnya bisa dicegah atau diatasi dengan program diet dan olahraga yang bisa dilakukan setahun setelah melahirkan. Meski begitu, mengganti asupan makanan juga bukanlah hal mudah apalagi jika Mama memiliki banyak aktivitas.
Untuk itu, Mama bisa mengganti asupan diet dengan meal replacement yaitu produk pengganti makanan harian yang memiliki nutrisi lengkap. Berbeda dengan makanan biasa, meal replacement disajikan lebih praktis.
Salah satu meal replacement yang bisa kamu coba adalah iSlim yang kaya akan nutrisi dan bikin Mama kenyang lebih lama karena kandungan chia seed-nya. iSlim juga cocok untuk Mama yang sedang menjalankan program diet karena kandungan green coffee-nya yang mampu membantu pembakaran lemak.
iSlim juga memiliki kandungan Chitosan yang bekerja untuk memblokir lemak yang masuk agar tidak diserap oleh tubuh. Jadi, Mama bisa tetap menikmati cheating day tanpa takut tubuh menyerap lemak berlebih.
Selain kaya akan nutrisi dan 3 fat blocker, iSlim juga memiliki 3 varian rasa yang enak dengan kemasan yang mudah dibawa lho. Jadi Mama bisa tetap mengonsumsi iSlim di mana pun dan kapan pun.
Nah, daripada insecure terus, coba deh ubah pola makan, olahraga, dan jangan lupa konsumsi meal replacement untuk mendukung diet Mama. Yuk Ma, langsung checkout produk iSlim di sini!
4. Krisis identitas karena peran ganda
Pexels.com
Perang ganda seorang ibu
Setelah menikah, pada akhirnya Mama memiliki peran ganda, jadi seorang wanita karier, ibu, dan istri sekaligus. Hal ini juga menjadi ketakutan tersendiri ‘kan?
Krisis identitas ini sebenarnya bisa Mama atasi dengan berbagai cara. Pertama, membuat goal dan skala prioritas. Mana peran yang sekiranya menjadi penting ketika menikah.
Kedua, jangan lupa diskusikan dengan suami ya apa yang jadi kekhawatiran Mama setelah menikah. Cari tahu juga pemikiran suami tentang peran ganda yang Mama emban setelah menikah.
Terakhir, Mama harus menyadari bahwa pada akhirnya menjadi seorang wanita yang sudah menikah juga bagian dari perubahan yang mana segala peran harus dihadapi. Belajar beradaptasi adalah hal terakhir yang bisa Mama lakukan.
5. Pengeluaran semakin banyak yang bikin insecure
Pexels.com
Meski Mama dan suami sama-sama bekerja, pengeluaran setelah menikah bisa lebih besar dari kelihatannya. Hal ini tentu membuat sebagian pasangan terutama Mama jadi merasa insecure.
Masalah ketakutan pengeluaran ini sebenarnya bisa kok didiskusikan bareng sama suami. Mana yang jadi prioritas, apa saja pengeluaran yang perlu diatur setiap bulannya dan mana pos pengeluaran yang sifatnya pokok dan urgent.
Sebenarnya banyak ketakutan yang muncul setelah menikah, Namun semuanya bisa dihadapi kok, Ma. Satu hal lagi yang perlu diingat, semua beban Mama sebagai perempuan bisa dibagi dengan suami. (WEB)
