BKKBN Ingin Orangtua Millennial agar Maksimalkan Penggunaan Teknologi
BKKBN memaksimalkan teknologi untuk memandu orangtua dalam membangun keluarga di era industri 4.0
16 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Generasi millennial yang lahir pada akhir 1980, 1990-an, dan awal 2000 saat ini sudah banyak yang menjadi orangtua.
Generasi ini sangat akrab dengan komunikasi, media, dan teknologi digital. Sehingga mereka memiliki pola pikir yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Hal itu juga menyebakan orangtua millennial memiliki pola asuh atau gaya parenting tersendiri yang masih menimbulkan pro dan kontra.
Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ingin memaksimalkan teknologi untuk memandu para orangtua termasuk orangtua millennial dalam membangun keluarga di era industri 4.0.
Mengingat keluarga sangat berpengaruh pada perkembangan anak-anak, yang nantinya menjadi penerus bangsa dan negara.
Editors' Pick
1. Adanya peluang dan ancaman
Selaku Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan BKKBN, M. Yani mengatakan penggunaan teknologi dan internet yang dekat dengan masyarakat dapat mempengaruhi keluarga di era industri 4.0 baik secara langsung dan tidak langsung.
Selain itu, keluarga juga memiliki peluang dan ancaman. Pekerjaan rumah tanggga bisa saja menjadi lebih mudah dengan adanya teknologi dan aplikasi-aplikasi yang mendukung. Tetapi teknologi juga bisa mengakibatkan rusaknya keharmonisan dalam rumah tangga.
2. Pentingnya bekal bagi orangtua
Meningkatnya kebutuhan keluarga saat ini memaksa kedua orangtua untuk bekerja. Bukan hanya Papa yang bekerja, Mama juga ikut masuk ke dalam dunia kerja. Ketika itu terjadi, waktu yang diberikan untuk anak pasti berkurang.
Orangtua harus memiliki bekal agar paham perannya sebagai Papa dan Mama yang baik untuk anaknya.
Terlebih, keluarga millennial cenderung beranggotakan keluarga inti yang hanya terdiri dari orangtua dan dua anak. Keluarga millenial juga lebih mengadalkan bantuan teknologi dalam keseharian dibandingkan bantuan dari orang disekitar atau melibatkan Kakek dan Nenek dalam mengasuh anak.
“Pada kondisi seperti ini, Ayah dan Ibu millennial, gurunya, pengganti orangtuanya (kakek dan nenek) ini gadgednya,” kata M Yani.
Seperti yang dikatakan M Yani, orangtua millennial akan menjadikan gadged sebagai guru pengganti bagi anaknya. Aplikasi edukasi dan hiburan hanya perlu didownload, lalu bisa anak nikmati kapan pun dan dimana pun. Orangtua juga tidak perlu khawatir dan bisa mengawasi anak dari jauh berkat fitur videocall pada gadget.