Inilah Penyebab Sifilis Bisa Menular Melalui Hubungan Seks, Hati-Hati!
Inilah penyebab, gejala, pantangan, pengobatan dan pencegahan sifilisĀ
18 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sifilis yang juga memiliki nama lain raja singa adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS). Penyakit ini dapat menjangkit siapa saja melalui kontak seksual.
Gangguan kesehatan ini juga tidak boleh diremehkan, karena bisa menjadi penyakit serius yang menyebabkan kematian jika tidak diobati.
Nah, untuk mengetahui penyebab, gejala, pantangan, pegobatan dan pencegahan sifilis. Langsung saja yuk Ma, simak penjelasan yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini.
1. Apa penyebab sifilis?
Sifilis disebabkan oleh bakteri bernama reponema pallidum. Infeksi ini menyebar saat kontak langsung yang terjadi melalui berhubungan seksual baik itu seks vaginal, anal, maupun oral.
Selain itu, kamu perlu berhati-hati, karena berciman dan penggunaan jarum yang sama dengan penderita sifilis bisa menularkan infeksi penyakit ini.
Penularan sifilis juga terjadi pada bayi di dalam kandungan penderitanya. Jika tidak diobati, kondisi yang disebut sifilis kongenital bisa menyebabkan keguguran.
Namun, kamu juga harus tahu bahwa bakteri reponema pallidum penyebab sifilis tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia. Dan penyakit ini tidak dapat ditularkan melalui aktivitas di bawah ini:
- Memakai toilet yang sama dengan pengidap sifilis.
- Berbagi peralatan makan yang sama.
- Memakai pakaian yang sama.
- Berbagi kolam renang atau pun kamar mandi yang sama.
Editors' Pick
2. Gejala yang terjadi pada penderita sifilis?
Gejala sifilis mulai terlihat sekitar tiga minggu setelah bakteri memasuki tubuh. Infeksi sifilis terbagi menjadi empat tahap, antara lain:
- Sifilis primer, gejala awal ditandai dengan luka pada alat kelamin atau di dalam dan di sekitar mulut. Luka berbentuk seperti gigitan serangga tetapi tidak menimbulkan rasa sakit. Luka ini berlangsung selama 3-6 minggu, dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.
- Sifilis sekunder, penderita sifilis sekunder akan mengalami gejala ruam selama 2-12 minggu, biasanya pada telapak tangan dan kaki. Ketika sifilis menyebar keseleruh tubuh penderita akan mengalami demam, nafsu makan menurun, radang tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening
- Sifilis laten (tersembunyi), sifilis seakan-akan menghilang dan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Pada tahap ini, diagnosis hanya bisa dilakukan dengan tes darah atau kelahiran bayi pada kondisi sifilis kongenital. Jika tidak diobati, penderita akan memasuki tahap paling berbahaya dalam infeksi sifilis yaitu sifilis tersier.
- Sifilis tersier, infeksi bisa memberi efek yang serius pada tubuh. Beberapa akibat dari infeksi pada tahapan ini adalah kelumpuhan, kebutaan, demensia, masalah pendengaran, impotensi, dan bahkan kematian jika tidak ditangani.
Nah, sifilis paling mudah menular pada fase sifilis primer dan sekunder.
Jika kamu atau pasangan merasa terinfeksi sifilis, segera periksakan diri ke dokter atau klinik spesialis penyakit kelamin untuk memastikan diagnosis terhadap sifilis. Semakin cepat diobati, kemungkinan sifilis berkembang akan semakin kecil.
Sedangkan, bayi yang terlahir dari penderita sifilis kemungkinan memiliki gejala ruam pada telapak tangan dan kaki. Jika tidak segera disadari, gejala lebih lanjut dapat berupa gangguan pendengaran, kelainan gigi, dan kelainan hidung.