3 Fakta Meita Irianty Terkandung Kasus Penganiayaan
Tindakan kejam tersebut ternyata dilakukan oleh influencer parenting
1 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meita Irianty, sosok yang diketahui sebagai influencer parenting dan pemilik produk perawatan kulit sedang menjadi perhatian masyarakat usai diduga terlibat kasus kekerasan terhadap anak dalam tempat penitipan anak miliknya yang berada di Depok.
Nama dari perempuan tersebut viral di media sosial usai video dugaan penganiayaan anak di tempat penitipan anaknya yang bernama Wensen School Depok miliknya tersebar di Twitter atau X pada 30 Juli 2024.
Lantas, apa yang dilakukan perempuan tersebut sampai tega melakukan kekerasan terhadap anak? Berikut Popmama.com akan membagikan informasi terkait fakta Meita Irianty terkandung kasus penganiayaan.
Simak detail informasinya, yuk!
Editors' Pick
1. Penganiayaannya bukan hanya pada satu anak
Video yang diunggah akun Twitter @gianluigich memperlihatkan rekaman yang mencengangkan. Pada video pertama, Meita Irianty terlihat memasuki sebuah ruangan bersama dua anak yang masih balita.
Rekaman menunjukkan ada salah satu balita menangis dan hendak ditolong oleh anak batita. Tetapi, Meita Irianty diduga melakukan tindakan kekerasan berupa pukulan terhadap batita yang berusia sekitar 2 tahun.
Bukan hanya satu tindakan kejam yang diperbuatnya, dirinya juga mencubit dan menendangnya, sehingga batita itu terjatuh dan menangis. Tampak Meita kedapatan mengunci kamar tersebut.
Tak cuma di situ, ada juga rekaman CCTV yang diambil pada 11 Juni 2024 lalu. Rekaman menunjukkan Meita Irianty sedang mengasuh balita di suatu ruangan dan terlihat dirinya diduga menginjak seorang balita yang tergeletak di tempat tidur hingga balita tersebut menangis.
2. Kasusnya naik setelah orangtua korban melaporkannya ke KPAI
Penganiayaan terhadap anak berinisial MK (2) di Depok menyedot perhatian setelah beredar video CCTV yang memperlihatkan aksi kejam dari Meita Irianty, pemilik tempat penitipan anak bernama Wensen School Depok.
Kasus ini naik usai orangtua korban melaporkan perkara tersebut ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Awalnya mama dari korban MK, RD (28), tidak mengetahui kekerasan yang dialami anaknya meski melihat memar dan tusukan di tubuh anak tersebut. Saat pihak tempat penitipan anak ditanya, mereka membantah adanya perundungan atau kecelakaan ringan yang terjadi di tempat penitipan anak tersebut.
Sebelum mengetahui kejadian tersebut, orangtua korban sempat mengira kalau luka memar pada anaknya itu disebabkan oleh demam. Mereka pun membawa MK ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan laboratorium dan tes darah.
Hasil yang ditunjukkan dari luka-luka itu merupakan benturan dan tekanan dari luar, bukan karena demam. Walaupun begitu, sang orangtua tidak mencurigai pemilik tempat penitipan anak tersebut.
Kejadian kejam itu baru terungkap saat guru Wensen School Depok tersebut curiga melihat MK histeris tiap kali bertemu Meita Irianty. Pada akhirnya, mereka menemukan bukti kekerasan saat memeriksa rekaman CCTV. Kejadiannya sudah berlangsung sejak 10 Juni 2024.
Melalui rekaman itu, tampak Meita Irianty melakukan kekerasan terhadap MK yang dititipkan setelah dua minggu di tempat penitipan anak miliknya.
Berkat rekaman CCTV dan hasil pemeriksaan kesehatan, RD dan suaminya segera melaporkan kejadian tersebut ke KPAI. Mereka membawa bukti anaknya dianiaya pada 24 Juli 2024.
Kasus ini selanjutnya dilaporkan ke Polres Metro Depok pada 29 Juli 2024 dengan nomor registrasi LP/B/1530/VII/2024/SPKT/Polres Metro Depok/Polda Metro Jaya.
