Apa Itu Asian Value? Viral Dibicarakan Warganet
Apa yang membuat istilah ini menjadi viral?
12 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah viralnya podcast Total Politik milik Arie Putra, ramai warganet membicarakan soal Asian value. Podcast tersebut sebenarnya telah diunggah melalui YouTube pada Rabu (4/6/2024).
Saat itu, Arie Putra mengungkapkan opininya terkait Asian value bersama bintang tamunya, Pandji Pragiwaksono. Dalam perbincangannya, Arie mengatakan bahwa dirinya menganut Asian value. Tak hanya itu saja, baginya dinasti politik merupakan bagian dari human rights atau hak asasi manusia.
Sontak pernyataannya tersebut menjadi pemicu ramainya kontroversi di media sosial. Pandji yang menyangkal pernyataan Arie langsung didukung oleh komentar para warganet karena tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Nah, kali ini Popmama.com telah mengumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan terkait "apa itu Asian value?" secara detail.
Yuk, simak pembahasan kali ini!
Sejarah Asian Value
Konsep Asian value dimulai pada akhir abad ke-20 ketika beberapa politikus Asia mengembangkan nilai-nilai politik yang berbeda dengan ideologi Barat. Awalnya, konsep ini muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan politik Barat di Asia.
Pada awal 1990-an, Asian value menjadi ideologi politik yang menekankan kesamaan unsur masyarakat, budaya, dan sejarah Asia Tenggara dan Asia Timur. Konsep ini diadvokasi oleh pemimpin politik seperti Mahathir Mohamad (Perdana Menteri Malaysia) dan Lee Kuan Yew (Perdana Menteri Singapura).
Pasca Perang Dunia II, Asian value semakin kuat di kawasan Asia Timur. Kesamaan budaya masyarakatnya, terutama dalam hal warisan konfusianisme, membuat politik Barat tidak sesuai di Asia Timur, karena bentuk pemerintahan pada saat itu sebagian besar berbentuk kekaisaran atau kerajaan.
Editors' Pick
Definisi Asian Value
Asian value adalah seperangkat nilai-nilai yang dipromosikan oleh berbagai pemimpin politik dan intelektual Asia sejak akhir abad ke-20. Nilai-nilai tersebut antara lain disiplin, kerja keras, berhemat, prestasi pendidikan, keseimbangan kebutuhan individu dan sosial serta penghormatan terhadap suatu otoritas.
Asian value berbeda dengan nilai-nilai politik Barat yang individualis dan legalistik, yang dianggap tidak sesuai dengan masyarakat Asia. Konsep ini dikembangkan sebagai alternatif ideologi Barat dan diusung oleh beberapa negara Asia seperti China, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.